Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2018

DEAR INDONESIA

Dear Indonesia Kita memang tidak pernah tau akan di lahirkan di negara mana, dengan suku apa, oleh ayah dan ibu yang bagaimana. Namun, ketika di tanya bersyukurkah kau dilahirkan di negara ini? Aku akan menjawab dengan lantang dan keras—BERSYUKUR! Ya aku bersyukur. Sangat beruntung lahir di negara yang besar ini. Apa lagi di tengah keluarga yang harmonis dan memiliki samangat nasionalis. Meski negara ini mungkin tak sekeren dan tak sehebat negara-negara lainnya. Namun, dengan masyarakat yang memiliki jiwa pejuang, aku rasa selama kita semua mau untuk bekerja sama kita akan bisa menjadi negara yang Adidaya. Yang terpenting, kita harus sama-sama meredamkan ego masing-masing. Terlepas dari banyaknya Isu buruk yang tersebar tentang Indonesia. Bagiku Indonesia selalu hebat di hatiku. Entah di saat ia dipenuhi kemelut politik dan kasus korupsi, juga narkoba yang merajalela. Aku tetep mencintai negaraku ini. Tidak perduli siapa pemimpinnya, bagiku Indonesia tetaplah Indonesia. Selamat U

Tentang Ikhlas (Hai Agustus)

Aku tersenyum tatkala malam mengajakku bercanda. Ia mambawaku pada episode lama tentang kau dan aku yang dulu pernah menjalani kisah berdua. Kini, semua itu telah menjadi abu, seperti api yang telah membakar kayu. Ternyata ini tak seberat yang pernah aku bayangkan. Melupakanmu tak sesusah yang pernah aku pikirkan. Aku hanya perlu sedikit ruang jeda, kemudian mendengarkan pesan dari semesta melalui sela-sela malam. Setelah itu proses perenungan-perenungan yang memang kadang terasa menyebalkan. Dan setelah pintu keikhlasan perlahan terbuka. Boom.... Semua kembali seperti sedia kala. Aku tak perlu lagi memikirkanmu secara membabibuta. Aku tak perlu lagi mengingatmu sebagai rasa sakit yang pernah mendera dada. Karena mengingatmu sebagai hal yang pernah indah membuat dadaku terasa lebih lega. Sekarang, aku telah menjadikanmu pergi yang aku syukuri. Sebab dengan keputusanmu yang memilih hilang, aku menemukan banyak pelajaran hidup di sepanjang perjalanan mengikhlaskanmu. Aku juga menem