Skip to main content

Ingin Jadi Penulis : Lianku. chapter3 (fiksi)

tidak lama setelah aku selesai piket, teman-temanku perlahan mulai berdatangan. Aku sekarang lagi duduk di bangku belajarku. bangku itu terletak di sebelah kanan baris paling depan, dekat meja guru. Aku memilih tempat itu, karena tempat itu strategis. Selain supaya dapat mendengar guru menjelaskan dengan baik, aku juga dapat melihat tulisan di papan tulisan dengan jelas.


Kelasku ini sangat nyaman, aku betah hanya untuk duduk dan membaca selama jam sekolah di tempat ini. Aku jarang pergi ke kantin, karena aku lebih memilih membawa bekal dan minum dari rumah, lebih hemat. Aku masih ingat pesan bunda waktu aku kelas 1 SMP | “sayang, selama kamu masih bisa berhemat, berhematlah. jangan menghamburkan-hamburkan uang untuk sesuatu yang masih bisa kita lakukan sendiri. tapi ingat nak, jangan pelit ya. Bantu orang lain yang membutuhkan bantuanmu”.


Entah kenapa, masih jelas dan detail sekali aku ingat kata-kata yang bunda ucapkan itu. Mungkin karena dulu bunda mengucapkannya ketika aku habis membeli makanan di luar, oleh sebab aku kurang selera dengan masakan yang bunda masak. Bunda menasehatiku lalu terucaplah kata-kata itu dari mulut bunda. Bunda mengenang, menceritakan masa kecilnya hidup dengan kakek dan nenek, yaitu ayah dan ibunya bunda. Bunda menceritakan bagaimana dia dulu makan bersama-sama dalam 1 piring dengan ke-3 adiknya. Lauknya hanya ikan asin dan krupuk.


Setelah bunda menceritakan semuanya, lalu aku sadar dan meminta maaf pada bunda| “bunda, maafin lia yaa, lia janji, gak akan ngulangin lagi”. sejak saat itu aku sadar bahwa pemborosan hanya akan membuat kita jatuh, jatuh kedalam nafsu duniawi. Memang semua itu di awali dengan sesuatu yang kecil.
Lima menit lagi bell masuk akan berbunyi, dari arah pintu terdengar teman sebangkuku, “rina” menyapaku sambil berjalan ke arahku “pagi liaa, lagi ngapain?”| “pagi jugaa rin, lagi buka istagramnya pidi baiq nih, baca-baca quotesnya, seru ahh, bagus-bagus kata-katanya” jawabku. “ikutan dong lia? tanyanya. “Yaa sini gih mendekat” jawabku, sambil menarik tangannya yang sedari tadi tergenggam karena sedang memegang pena. Entah apa yang barusan ia lakukan dengan pena itu.


Tidak lama setelah itu, bell pun berbunyi 3 kali panjang. tanda siswa dan siswi harus kumpul dan melaksanakan upacara bendera. Terlihat mereka yang jadi petugas upacara tampak sibuk berlari menempati posisinya masing-masing. Yang jadi petugas upacara senin ini adalah kelas IX.4 . kelasku minggu depan, aku bertugas menjadi pembawa bendera. Oh iyaa, Tak ada satupun siswa/siswi yang berani membangkang disekolah ini. Peraturannya sangat ketat. Siswa yang sengaja tidak ikut upacara, harus berjemur dan hormat di depan tiang bendera selama KBM berlangsung.


45 menit berlalu, upacara telah selesai. siswa/siswi bergegas pergi kekelas masing-masing. Di jam 2-4 ini aku belajar matematika. Nama gurunya “sofriani” kami biasa memanggilnya dengan panggian “ibu riri” Masih berusia sekitar 25 tahun. Cantik dan ramah dengan semua murid.

Next episode..

Comments

Popular posts from this blog

3 unsur fotografi (threengle)

Sebelum kita mempelajari teknik-teknik fotografi, sebaiknya kita mengetahui apa unsur pembentuk dari fotografi tersebut. Dalam postingan aku sebelumnya, kita sudah mengetahui bahwa "Fotografi adalah seni dan penghasilan gambar dan cahaya pada objek/permukaan yang dipekakan". Nah, dari sini kita bisa menggaris bawahi, bahwa unsur fotografi ini sebenarnya tidak banyak. Menurut pendapat aku. Dari yang aku pelajari dari artikel-artikel yang ada di Internet. Ada 3 unsur pokok pembentuk fotografi ini. 1. Pencahayaan (lighting)    Ini adalah hal utama penentu hasil foto bagus atau tidaknya. Karena tanpa adanya cahaya. Pasti hasil foto itu gelap. Kenapa? Ini sudah termuat dalam prinsip kerja kamera. Prinsip kerja kamera adalah menangkap cahaya. Cahaya masuk ke kamera lewat lensa (Subjek dapat dilihat terlebih dahulu melalui view finder), difokuskan agar diterima oleh sensor cahaya yang memilah-milah cahaya berdasarkan komponennya. Informasi mengenai konsentrasi komponen cahaya in...

Hidup dan impian

Assalamualaikum. Malem gays, apa kabs? Semoga selalu dalam lindunganNya ya. Langsung read lah :). Sesungguhnya hidup akan sia-sia tanpa adanya tujuan, hidup pula akan hampa tanpa impian. Banyak ilustrasi untuk menggambarkan sebuah kehidupan. Menurut ku hal itu wajar-wajar saja, mengingat setiap manusia itu punya karakternya masing-masing, dan masing-masing manusia pun punya cara tersendiri untuk mengambil pelajaran yang ia alami dari masa lalu. Contoh saja, ada yang menggambarkan kehidupan layaknya seperti sungai yang mengalir. Mungkin gambaran itu benar, tapi tak selamanya menjadi sebuah patokan. Hidup itu memang akan terus mengalir seperti sungai, sama dengan waktu yang akan terus berjalan dan berlalu. Tapi, sungai itu mengalir kebawah, tidak sama seperti manusia yang harus selalu naik ke atas. Maksudnya, dari perjalanan hidupnya setiap hari, setiap manusia harus terus belajar menjadi lebih baik, dan baik lagi. Kehidupan di dunia ini tidak sama seperti cerita-cerita di "No...

photography is my life

Assalamualaikum Hai guys... Kali ini, aku mau berbagi sedikit mengenai hobiku. To the point ajalh. Enjoy.... fotografi adalah proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau fotodari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat. Alasan kuat kenapa aku menyukai dunia fotografi adalah karena aku suka banget dan pengen tau caranya buat foto yang bagus itu bagai mana. Kadangkala, sang fotografer ini perlu perjuangan yang gak biasa untuk bisa menghasilkan foto-foto yang indah. Selain itu, penguasaan softwere untuk editing foto juga perlu di pelajari. Selain hasil foto yang bagus, agar terlihat lebih menarik. Diperlukan tambahan fitur efek pada gambar tersebut. Aku suka dunia fotografi ini, sejak aku kenal seseorang yang juga menyukai dunia ini. Dia senior aku di salah satu organisasi disekolah. Hasil jepretannya sungguh ...