Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2017

Mencoba Melepasmu pergi

Ku akui, proses ini akan memakan waktu. Tapi, aku berharap semoga kesibukan ini dapat sedikit membantu. Terutama mengenai mengingatmu. Hening sebentar saja, bayangmu kembali menyapa. Meski ku coba hempas, masih saja ia mampu menerabas. Fase tersulit dari patah hati adalah melepas. mengikhlaskan perasaan yang sudah terlanjur mendalam untuk di lupakan dan di tinggalkan. Aku, dengan sakit yang masih meradang. Luka yang terlanjur terulang, sakit yang terlanjur melebam. Hati sebenarnya masih berkata bertahan, tapi logika sudah tak lagi sanggup bertahan. Berkali-kali aku kembali, berkali-kali itulah aku terus di lukai. Kepercayaan yang ku berikan, malah kau sia-siakan dengan setumpuk kedustaan. Aku capek, lelah, jenuh letih. Semua kini menjadi hambar, janji-janji kita, ah sudah, aku tak mau lagi memikirkannya. Sekarang, aku ingin memfokuskan diri. Menjeburkan diri dengan segudang rutinitas baru. Semoga saja, ini evektif buat melupakanmu. Aku tak mau berlari, bukan karena tak mau sakit hati

Kita yang sudah berbeda

Semoga kelak kita tak akan pernah lagi bertemu. Cukup saat ini, dan tak mau lagi. Karena kau telah patahkanku, jatuhkanku dalam nestapa. Mengingkari janjimu dan memilih pergi. Tapi tak apa, aku sudah relakan semua. Meski terkadang, kenangan tentangmu sering menyiksa, sesekali menusuk dada. Akhirnya aku melepasmu, merelakanmu menjauh. Bersama dia. Aku pernah membaca sebuah kata-kata dalam sebuah buku yang berjudul "Garis Waktu". Begini katanya ; yang lebih menyakitkan dari melepaskan sesuatu adalah berpegangan pada sesuatu yang menyakitimu secara perlahan. Dan benar, itu memang benar, itu menyakitkan. Sekarang, kau dan aku sudah bukan 'kita'. Dan ; kita sudah berbeda. Sekarang aku sudah di jalanku, dan kamu di jalanmu. Semoga hidupmu lebih baik, jangan lagi menusuk hati orang lain. Mereka ataupun dia jangan pernah kau lukai. Jika masih belum bisa kau berhenti menyakiti, semoga Tuhan mengujimu. Memberimu 'karma'. Kau percaya karma? Maka bersiap-siaplah. Kita y