Mula-mula kamu ingin hidup. Lalu, tiba-tiba kamu ingin bisa berjalan, berlari dan tumbuh lebih tinggi. Ketika beranjak ke usia anak-anak, tiba-tiba kamu ingin jadi ultramen atau tokoh-tokoh di kartun yang kamu tonton. Katamu, kayaknya jadi doraemon yang bisa pergi kemanapun lewat pintu kemana saja itu menyenangkan yaa. Lalu kemudian setelah dewasa kamu sadar, ga ada yang instan di dunia ini. Semua hal dilalui dengan usaha dan kerja keras.
Mula-mula kamu ingin hidup. Lalu, tiba-tiba kamu ingin dicintai dengan sangat besar oleh seseorang dan serasa hidup hanyalah tentang kamu dan dia. Remaja menjadi masa-masa paling indah untuk jatuh cinta. Tapi kemudian banyak hal semakin mengganggumu, merisaukan hidupmu yang nyaman. Menjadi dewasa ternyata memang ga mudah. Lalu kemudian lagi perspektifmu tentang cinta mulai berubah. Patah hati menjadi hari-hari paling buruk di tahun-tahun itu. Bagaimana cinta dapat berubah secepat itu? Katamu pada entah apa. Bahwa kamu tau tidak semua yang kita upayakan bisa tercapai dengan baik. Bahwa kamu menyadari tidak ada yang pasti di antara gegapgempitanya hidup.
Mula-mula kamu ingin hidup, lalu kamu ingin mati dan tenggelam saja di antah berantah. Tertanggal menjadi tanah di tengah rimba yang gelap.
Untuk itu, hiduplah dengan berani. Walau sendiri dan banyak hal menyebalkan. Teruslah hidup dengan dirimu. Usah khawatirkan hari esok. Tetaplah berjalan meski terasa gelap dan pengap. Percayalah akan ada yang selalu menangkapmu.
Comments
Post a Comment