Seperti biasa, setiap sore menjelang Inara selalu menyiram tanaman di kebun bunga yang terletak di halaman depan rumahnya. tatkala, ia selalu saja tak lupa memegangi dengan lembut bunga-bunga yang sudah mulai merangkak layu. "hmm" inara bergumam, merasakan harumnya bunga-bunga di kebun itu.
sinar senja sore dari balik-balik pohon di luar sana menambah ketenangan hati, angin pun tak lupa sesekali berhembus lambat namun terasa nikmat untuk tak lupa selalu saja membuat Rara ( Nama panggilan Inara) terenyuh merasakannya.
Di tempat lain, seorang pemuda berumur 23 Tahun sedang terburu-buru menembus waktu. Ia mengayuh sepedanya dengan kencang, melewati gang-gang kecil di komplek perumahan elit di daerah kota jambi. Namanya Gibran, seorang mahasiswa jurusan pertanian di salah satu universitas negeri di jambi. Ia harus secepatnya sampai ketempat kerja kalau tidak ingin di pecat. setidaknya sudah 2 kali teguran yang gibran terima dari perusahaan, padahal belum ada satu bulan gibran bekerja di situ.
sungguh sialnya seorang gibran, tiba-tiba di salah satu rumah di komplek rumah elit yang ia liwati, gibran terjatuh karena tidak milhat ke arah jalan. "grakk" suaranya cukup keras, sampai terdengar oleh Rara yang sedang asik menyiram bunga.
"astaghfirullah, suara apa itu ya?" tanya Rara pada dirinya sendiri, ia cukup kaget mendengar suara itu. dengan rasa masih deg-degan ia jalan keluar gerbang rumah.
"krekk" suara gerbang yang di geser rara.
dengan sikap reflek rara berlari ke arah gibran.
"aduh, kamu kenapa? kok bisa sampai jatuh" . "berdarah kaki kamu itu, ayo ke rumah saya dulu, biar saya obati". Tawar rara pada gibran.
"gak usah deh, nanti ngerepotin lagi. Ini juga cuma luka gores sedikit, nanti juga sembuh" tolak gibran. "saya juga lagi terburu-buru" lanjutnya.
"terburu-buru? emang ada apa kok sampai terburu-buru" tanya rara.
"ia saya sedang terburu-buru. saya harus ke tempat kerja segera, kalau tidak nanti saya di pecat"."yaudah saya dulu ya, makasih tawarannya. Assalamualaikum".
"waalaikumsalam".
beberapa detik berlalu, rara lupa bertanya nama gibran"
"eh iya nama kamu siapa?" tanya rara agak keras, dari tempat ia berdiri. gibran yang sudah mulai mengayuh sepedanya berteriak membalas pertanyaan rara, "nama aku gibran, sampai ketemu lagi ya, assalamualaikum " gibran melambaikan tangan.
"waalaikumsalam". teriak rara lebih keras. lalu berlalu dari tempat itu.
part 2, next time :)....
Cerita nya kyk film2
ReplyDeletependek banget, btw tulisan muternya ganggu!
ReplyDeletekritik diterima, next akan lebih di perbaiki alurnya
ReplyDeleteCerita yang cukup singkat, namun cukup menghibur
ReplyDeleteceritanya cukup menghibur, btw tulisan muternya ngeganggu
ReplyDeleteNice Gann
ReplyDeleteDi tunggu part 2nya
ReplyDeletemantab ceritanya tapi tulisannya ngeganggu hehe
ReplyDelete