Maaf baru UPDATE..
.....................................
Sekarang aku sudah berada
dikelasku, aku duduk di meja belajarku, bersama rina, teman sebangkuku. Nama
kepanjangannya Rina yulfiani, dia sahabatku dari SMP. Kami sangat dekat, aku
sering main kerumahnya, tempat favorit kami adalah kamar rina. kami sering curhat
masalah kami masing-masing. kadang Sering juga membantu ibunya rina masak.
Kringggg,,, suara bel pergantian jam
berbunyi, tanda bahwa sebentar lagi guru akan masuk.
Selang beberapa menit, ibu riri, guru MTK
yang mengajar kami pagi ini tiba di kelas. Tampak dibelakangnya ada seorang
siswa mengikutinya. Sepertinya itu murid baru yang di bilang teman-temanku
waktu habis upacara tadi.
aku melihatnya dengan pasat, aku kemudian
bergumam dalam hati “sepertnya mukanya tidak asing” sambil memikirkannya, lalu
aku teringat dengan lian, “iyaa mukanya mirip sekali dengan lian, jangan-jangan
itu benar lian”. “Ahh tidak mungkin” elakku... tapi, aku jadi deg-degan
sekarang, jangan-jangan itu benar lian,
aku tak sabar menunggu iya memperkenalkan dirinya..
“pagi
anak-anak” sapa ibu riri..
“Pagi juga ibu”.
“Pagi
ini kita kedatangan murid baru. silahkan perkenalkan dirimu nak”
“baik
bu” kata anak baru itu..
“pagi
teman-teman. Perkenalkan, nama saya dilan liandra. Biasa dipanggil Lian. Saya
berasal dari Desa mentawak baru, Kec.Air hitam. Saya pindahan dari SMKN 06
sarolangun. Tujuan saya pindah kesini adalah ingin memperoleh pendidikan yang
lebih baik. Selain itu, saya juga ingin belajar mandiri. Senang bertemu dengan
kalian, semoga kita bisa jadi teman yang baik. Terimakasih. Ada pertanyaan
teman-teman?”
Seketika itu pula, aku semakin deg-degan. Aku
ingin memastikan dengan pasti. dengan berani, aku berdiri dan mengajukan
pertanyaan. ku copot gantungan robot-robotan yang kugantungkan di tasku,
kemudian aku bertanya “lian, apakah kamu ingat dengan ini” sambil menunjukkan
mainan itu. Suasana kelas jadi agak berisi, oleh karena pertanyaanku yang aneh
ini. Teman-teman semua heran, mereka saling berbisik.
Lian kaget,
dia menatapku dengan tajam. Kemudian bertanya padaku dengan penuh tanda tanya “kamu
Lia???”. Suasana kelas yang tadinya sedikit berisik, seketika hening melihat
percakapan kami berdua. Belum sempatku jawab Lian bertanya lagi “kamu benar lia
kan???”. Lalu, Aku berlari lalu memeluknya. Dalam pelukkannya aku berbicara “iyaa
lian, aku lia. kamu apa kabar? Aku rindu kamu” air mataku mulai menetes, terbawa
suasana rindu yang terobati ini. Rindu yang jauh-jauh setiap hari kunanti.
Aku sudah tidak peduli lagi, kalau aku
sekarang lagi di kelas. aku hanya ingin berlama-lama memeluk lian. Ingin membalas
rinduku, ku tau mungkin memeluk tak cukup, tapi setidaknya, aku merasakan rasa
bahagia yang begitu dalam.
next episode...
next episode...
Comments
Post a Comment