Kelaspun jadi begitu ramai dengan obrolan dari
teman-teman. Entah apa yang mereka bicarakan, mungkin heran melihat kami
berpelukan. Ibu riri pun ikut heran melihat kami. Dia seperti terperangah
dengan apa yang kami lakukan. Dengan nada bertanya-tanya dia mulai berbicara.
“kalian sudah saling kenal sebelumnya nak?? tanya ibu riri.
Mendengar pertanyaan itu, Aku pun lantas sadar dan
melepaskan pelukanku ke Lian, lian pun ikut melepasnya. kami menjelaskannya dengan wajahku yang masih berlinang air mata, lian pun begitu tapi
tak banyak, hanya sedikit.
“Iyaa buk kami sudah saling kenal sebelumnya, kami adalah sahabat dari kecil. Tapi sejak SMP saya pindah ke Air hitam, oleh karena ayah saya yang dipindah tugaskan ke sana, Ayah saya seorang TNI” lian menjawab.
Aku hanya diam, dan kemudian melanjutkan penjelasan lian.
“itu sebabnya saya berlari dan memeluk lian tadi, ibu mengerti kan perasaan saya?? Saya begitu
rindu dengan Lian. Ibu bisa membayangkan kan, bagaimana perasaannya berpisah
dengan orang yang ibu sayangi selama 5 tahun??.
“iyaa nak, ibu ngerti, ibu tau perasaan Lia dan Lian.
Yasudah, sekarang kalian kembali ketempat duduk kalian masing-masing” kata ibu
riri.
“Iyaa buk” jawab kami serentak.
“Lian,,, berhubung kamu murid baru, kamu duduk dengan kholik
ya, kebetulan dia duduk sendirian”
“iyaa bu”
“kholik,,, kamu berbagi tempat ya dengan lian”
“iyaa buk” kholik menjawab.
“baik lah anak-anak, mari kita mulai pelajarannya”…….
“baik buu” jawab serentak kami sekelas …………..
10.15… cringgg, cringggggg. bel istirahat berbunyi.
Aku menyimpul buku pelajaran MTK. Kulihat lian dari
sela-sela teman-teman yang sedang sibuk berjalan menuju kekantin. Lian sedang
menyimpul buku juga sepertinya. Kuambil bekalku yang ku buat sewaktu pagi tadi,
lalu ku hampiri lian.
“lian, mau gak” tanyaku sambil tersenyum..
“nggak ah” lian menolak santay..
“masa gak mau sihh?? Ini masakanku loh. mau yaa??” bujukku.
“hmm, ada syaratnya tapi??” lian mengatakan itu sambil
mengelus dagunya, sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu.
“ihh lian. Masa ada syaratnya (sambil kupukul-pukul lengannya. Yaudah iyaa, apa syaratnya??”
“suapin yaa, hehehe” lian tertawa kecil..
“liann ahh, kayak anak kecil. Hmm,, iyaa deh okeee.
Pengen jugak nyuapin Lianku ini”
"Rindu taukk,, ” tiba-tiba aku bicara seperti itu
“rindu banget yaa liaa??” Tanya lian..
“iyaa,, lian. Aku rindu banget sama kamu, jangan pergi
lagi yaa”
“iyaa liaa, aku gak akan pergi lagi”
“ janji”
“iyaa janji liaa”
Seraya Kami menyatukan jari kelingking kami..
Sejak hari itu, aku dan lian tak pernah melewatkan
seharipun untuk bersama. Kami selalu berangkat sekolah bareng, kekantin bareng,
ngerjain tugas bareng. Kadang malah dia yang ngerjain tugasku.
Pernah suatu
sore aku meminta tolong ke dia untuk membantuku mengerjakan tugas. Waktu itu
lian sedang main di rumahku.
“lian, bantuin aku ngerjain tugas yaa??”
“iyaa liaa, tugas apa lia??” tanyaanya
“tugas bahasa Indonesia. Suruh buat cerpen”
“ohh, iyaa lia.
Gimana kalau kita ngerjain tugasnya di taman tepian cik minah. Kan asik tuh. Kita bias sambil ngobrol dan lihat
sunset. Yokkk” tawar lian..
hmm,, sambil sok mikir, lalu kujawab Lian
“okee deh lian, jalan aja yuk, kan deket”
“yaudah yuk”..
Next episode..
Comments
Post a Comment