Skip to main content

P E R C A Y A


Kamar kost berukuran empat kali dua meter itu tampak lenggang. Hanya ada suara kipas angin yang terdengar lebih keras dari biasanya. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, di luar katak-katak tengah merayu awan agar menurunkan hujan.
Kali ini, entah kamana lagi kamu dan isi kepalamu berpergian. Mungkin sedang bertengkar dengan logika, atau mungkin sedang tersungkur lesu di pojok paling sunyi dari nyata.
Sepertinya ini sudah jadi kebiasaanmu. Duduk diam sibuk dengan isi kepalamu sendiri. Kau suka sekali mempersulit yang mudah, merunyamkan yang sulit. Hidupmu kehilangan kendali, sementara sang waktu tak bisa menunggu lebih lama lagi.
Kali ini, entah apa lagi yang membuatmu ragu. Entahlah. Mungkin kalau di kumpulkan, waktu yang sudah kau habiskan untuk mempertimbangkan sesuatu, bisa di gunakan untuk mewujudkan satu hal dalam hidupmu.
Hidupmu akhir-akhir ini memang di penuhi dengan warna abu-abu. Pertanyaan demi pertanyaan selalu jadi jalan paling memusingkan untuk kau lewati. Satu dua persimpangan membuatmu ragu di tengah jalan. Lagi-lagi kau di babat habis oleh kenyataan.
apa yang sebenarnya kau cari?
Satu pertanyaan muncul di beranda pesanmu. Pengirimnya tidak jelas identitasnya. Bukan itu masalahnya. Tapi, pertanyaan yang barusan itu membuat sekujur tubuhmu gigil. Tanganmu ragu-ragu hendak membalas apa. Pikiranmu jauh lebih ragu hendak menjawab apa.
Kau beranjak. Dengan perasaan campur aduk, lalu kau bangkitkan tubuhmu yang lesu berjalan ke arah cermin. Tiba di sana, kau menatap matamu lekat-lekat kemudian berujar
"Apa yang sebenarnya ku cari?" Ucapmu sembari menunjuk dirimu sendiri.
Entahlah. Pikirmu. Kepalamu semakin pusing saja dengan pertanyaan itu.
Sementara, tikus-tikus sedang kegirangan di dapur. Menggrogoti tiap inci makanan yang tidak kau habiskan. Dari sela-sela plafon, kecoa-kecoa berbisik mengejek dirimu yang sedang tidak berdaya itu.
Apa yang akan kau lakukan sekarang? Apa masih betah menerka-nerka? Apa masih memusingkan hendak melakukan apa dulu? Ayolah, waktu tidak bisa menunggu lebih banyak lagi. Lebih baik beranjak dari kursimu yang nyaman. Coba lakukan sesuatu. Apa saja. Hal yang kamu suka mungkin?
Ayolah, setidaknya jangan hanya duduk diam menunggu keajaiban. Hidup bukan hanya tentang isi kepalamu sendiri. Sesekali lakukan improfisasi. Sesekali jangan terlalu dipikirkan risikonya. Setidaknya kau mencoba satu hal. Jika gagal, kau bisa mencobanya lagi dan lagi kan? Ayolah, pasti bisa.
Memang akan ada saatnya saya, kamu dan mereka menemukan titik terendah dalam hidup. Jangan dulu bilang menyerah. Hari esok masih ada. Jika lelah, Kamu bisa berhenti, untuk sekedar meluruskan kaki. Bila kau dapati lebam di sekujur tubuh, jangan dulu mengeluh. Di bumi kita memang tidak akan menemukan banyak bahagia, tapi percayalah usaha panjangmu tak akan berujung sia-sia.

Comments

Popular posts from this blog

Hidup dan impian

Assalamualaikum. Malem gays, apa kabs? Semoga selalu dalam lindunganNya ya. Langsung read lah :). Sesungguhnya hidup akan sia-sia tanpa adanya tujuan, hidup pula akan hampa tanpa impian. Banyak ilustrasi untuk menggambarkan sebuah kehidupan. Menurut ku hal itu wajar-wajar saja, mengingat setiap manusia itu punya karakternya masing-masing, dan masing-masing manusia pun punya cara tersendiri untuk mengambil pelajaran yang ia alami dari masa lalu. Contoh saja, ada yang menggambarkan kehidupan layaknya seperti sungai yang mengalir. Mungkin gambaran itu benar, tapi tak selamanya menjadi sebuah patokan. Hidup itu memang akan terus mengalir seperti sungai, sama dengan waktu yang akan terus berjalan dan berlalu. Tapi, sungai itu mengalir kebawah, tidak sama seperti manusia yang harus selalu naik ke atas. Maksudnya, dari perjalanan hidupnya setiap hari, setiap manusia harus terus belajar menjadi lebih baik, dan baik lagi. Kehidupan di dunia ini tidak sama seperti cerita-cerita di "No

Catatan Bulan Juni

MASA DEPAN DICIPTAKAN HARI INI Beberapa orang, kerap kali mengimpikan hal-hal luar biasa terjadi dalam hidupnya. Namun hanya sebatas mengimpikan, tidak pernah benar-benar berniat merealisasikannya. Mereka hanya berharap dan merapal doa pada Sang Pencipta. Mana bisa seperti itu. Bahkan Allah pernah berfirman dalam salah satu ayat Al-qur'an ; "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri." Q.S Ar-Ra’d : 11. Nah kan? Kebanyakan dari mereka lupa, jika ingin mendapat hal yang di inginkan, harus melalui proses yang tidak di inginkan. Usaha. Itu hal yang harus di lakukan jika ingin hal-hal luar biasa terjadi dalam hidupmu. Allah tak akan mengingkari janji. Usaha tidak akan mengkhianati hasil, begitu kata orang-orang. Mulailah merencanakan segala impianmu dari sekarang. Masa depan di ciptakan hari ini. Jangan menunda-nunda waktu. Karena, hal paling menyebalkan dari menunda-nunda rencana adalah kehabisan banyak kesempa

move on (part 2)

Dari kenangan lama. Dan dengan rasa yang sama pula. rasa   itu begitu dalam aku tanamkan, sehingga sangat sulit bagiku membersihkannya ketika kau tinggalkan luka kala itu, bahkan hingga kini aku tak percaya dengan kenyataan   bahwa kau benar benar telah pergi. Aku malah lebih percaya dengan janji yang kau berikan dimasa lalu. Yaaa,,, hingga kini aku masih menunggu akan kepastian janji itu. Janji yang engkau katakan “kalau engkau tak akan meninggalkanku”. Janjimu mengaburkan pandanganku. bahkan aku mengabaikan hal yang nyatanya sudah ada didepanku, hal yang mungkin akan membuatku lebih bahagia dari ini. Semua itu demi engkau sang Masa lalu. Yaa aku bodoh,, aku bodoh sekali percaya denganmu, Aku bodoh percaya dengan perasaan ini. Asaa, putusss,,, aku lelah dikejar kejar perasaan ini, aku butuh tempat istirahat (sahabat) walau hanya sekedar numpang minum dan bersandar sebentar(Curhat) untuk menghilangkan rasa letih setelah sekian lama lari akan kejaran sebuah cerita lama. Setela