Skip to main content

Asal usul negeri jambi

Kali ini saya akan share tentang awal mula terbentuknya nama jambi. Baiklah langsung di simak ceritanya..    

di suatu kerajaan yang terletak di Pulau Sumatera ada seorang gadis cantik bernama Putri Pinang Masak. Putri itu sangat terkenal bukan hanya karena kecantikan, namun juga karena sifatnya yang lemah-lembut dan baik hati.Putri Pinang memiliki kecantikan yang sangat luar biasa. Kulitnya putih kemerah-merahan seperti namanya, yaitu bagai kulit pinang yang masak. Siapa pun yang melihat kecantikan sang putrid pasti akan terpesona.Semua penduduk negeri itu menyukai Putri Pinang. Para wanita, terutama yang seumur dengannya ingin bersahabat dengannya. Sebaliknya, para pemuda dan pangeran ingin mempersuntingnya.Pada suatu hari datanglah lamaran seorang raja yang kaya raya dan amat luas kekuasaannya. Dia memiliki tambang emas dan perak. Tentu jika lamarannya ditolak, pasti sang raja akan marah dan murka, bahkan mungkin akan timbul pertumpahan darah. Namun, dengan demikian tuan putrid tidak menyukai raja tersebut. Konon karena raja itu berwajah buruk.Putri Pinang bingung. Ia mencari akal bagaimana cara untuk menggagalkan lamaran raja. Setelah diam sejenak, Putri Pinang berkata kepada utusan raja, “Baiklah, lamaran aku terima tetapi ada dua syarat yang harus dipenuhi Sang Raja.”“Apa saja syaratnya Tuan Putri?” Tanya utusan raja.“Syarat pertama, Baginda raja harus dapat membuat istana yang indah dan megah berikut isi perabotannya hanya dalam waktu satu malam. Mulai terbenam matahari sampai ayam berkokok bersahut-sahutan.”“Hamba akan sampaikan, Sang Putri. Kemudian apa syarat yang kedua, Tuan Putri?” Tanya utusan raja. Tuan putrid menjawab, “Syarat yang kedua, jika Baginda gagal memenuhi syarat yang pertama, maka dia harus menyerahkan semua kekayaan dan kerajaannya.”Begitu mendengar syarat yang kedua, utusan raja itu menjadi merah padam. Namun demikian, ia tidak dapat berbuat apa-apa. Kemudian utusan raja itu segera pulang dan menghadap Sang Raja.Setelah persyaratan yang diajukan Putri Pinang disampaikan kepada Sang Raja, ia sangat terkejut karena Baginda raja menyanggupi syarat-syarat itu. Begitu Sang Raja menyatakan kesanggupannya,penasihat raja berkata, “Wahai tuanku! Sadarkah tuan resiko jika Tuan gagal memenuhi syarat tersebut? Tuan akan kehilangan seluruh kekayaan alam dan kerajaannya.”“Tidak mengapa, bukankah sudah lama aku hidup seorang diri. Kini saatnya aku mengambil seorang permaisuri. Aku sangat mencintai Putri Pinang dan saya yakin dapat memenuhinya.”Kemudian Sang Raja mengumpulkan rakyat dan ahli pertukangan di kerajaan. Bahkan ia menyewa dan beranimembayar mahal para tukang dari luar negeri agar pekerjaannya cepat selesai. Para tukang diperintah bekerja keras dan cepat karena istana tersebut harus selesai dalam waktu satu malam.Pembangunan istana mulai dilaksanakan tepat ketika matahari terbenam. Beribu-ribu tukang pandai dikerahkan sehingga terlihat terang benderang. Setiap saat raja berkeliling memeriksa orang-orang yang sedang bekerja.Raja tampak bahagia karena tepat tengah malam separuh pembangunan istana telah selesai dengan sempurna. Sebaliknya, Putri Pinang merasa sangat cemas dan khawatir. Sebab permintaannya untuk membuat istana dalam waktu satu malam hanyalah sekadar alas an yang dicari-cari belaka. Hal ini ia lakukan agar raja tidak menikahinya.Sang Raja bertambah bahagia ketika menjelang pagi dan istana hampir jadi. Sebaliknya, Tuan Putri semakin cemas dan bingung. Makan tidak enak dan tidurpun tidak nyenyak. Ia terus mencari akal dan tiba-tiba Tuan Putri mendapatkan akal. Kemudian ia pergi ke kandang ayam. Ayam-ayam itu mengira hari telah siang. Ayam-ayam itu pun berkokok berulang-ulang. Raja yang sedang memeriksa rakyat dan para pekerja yangsedang bekerja itu terkejut.Dengan sangat berat hati Bagina berkata kepada rakyatnya dan para tukang, “Sudah, hentikan pekerjaan ini!”“Mengapa, Baginda? Bukankah pekerjaan kita sudah hampir selesai?” Tanya salah seorang pekerja.“betul katamu, tapi kita telah kalah. Dalam perjanjian, istana ini sudah harus selesai sebelum ayam berkokok,” jawab Baginda.“Tetapi, sebenarnya hari belum pagi, tidak seharusnya ayam-ayam berkokok. Sungguh aneh …!” ujar para tukang.“Sudahlah, kembalilah kalian ke tempat masing-masing. Kita sudah gagal memenuhi persyaratan Putri Pinang. Sebagaimana dalam perjanjian, batas selesainya adalah sampai ayam berkokok bersahut-sahutan”, demikian kata raja.Dengan perasaan kecewa dan terpaksa, para pekerja akhirnya menghentikan semua pekerjaan. Mereka kembali ke negeri asal masing-masing. Baginda raja tetap berdiri di tempat semula. Hatinya hancur.Dari balik bangunan istana yang belum jadi, Putri Pinang datang menemui Baginda raja. Ia berkata, “Baginda, Anda telah gagal memenuhi syarat saya maka sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat, Baginda harus menyerahkan seluruh harta dan kerajaan.”Akhirnya, Baginda raja menyerahkan segala kekayaan dan kerajaannya kepada Putri Pinang. Sejak saat itu negeri timur berubah nama menjadi negeri Putri Pinang. Dan gadis cantik itu menjadi rajanya. Orang-orang dari negeri lain menyebut negeri itu sebagai Negeri Pinang. Sedang dalam bahasa Jawa, pinang itu berarti jambe. Dari situ para raja di Jawa menyebut negeri itu sebagai kerajaan Jambe. Lama-lama sebutan Jambe berubah menjadi Jambi.***

Comments

Popular posts from this blog

Hidup dan impian

Assalamualaikum. Malem gays, apa kabs? Semoga selalu dalam lindunganNya ya. Langsung read lah :). Sesungguhnya hidup akan sia-sia tanpa adanya tujuan, hidup pula akan hampa tanpa impian. Banyak ilustrasi untuk menggambarkan sebuah kehidupan. Menurut ku hal itu wajar-wajar saja, mengingat setiap manusia itu punya karakternya masing-masing, dan masing-masing manusia pun punya cara tersendiri untuk mengambil pelajaran yang ia alami dari masa lalu. Contoh saja, ada yang menggambarkan kehidupan layaknya seperti sungai yang mengalir. Mungkin gambaran itu benar, tapi tak selamanya menjadi sebuah patokan. Hidup itu memang akan terus mengalir seperti sungai, sama dengan waktu yang akan terus berjalan dan berlalu. Tapi, sungai itu mengalir kebawah, tidak sama seperti manusia yang harus selalu naik ke atas. Maksudnya, dari perjalanan hidupnya setiap hari, setiap manusia harus terus belajar menjadi lebih baik, dan baik lagi. Kehidupan di dunia ini tidak sama seperti cerita-cerita di "No

3 unsur fotografi (threengle)

Sebelum kita mempelajari teknik-teknik fotografi, sebaiknya kita mengetahui apa unsur pembentuk dari fotografi tersebut. Dalam postingan aku sebelumnya, kita sudah mengetahui bahwa "Fotografi adalah seni dan penghasilan gambar dan cahaya pada objek/permukaan yang dipekakan". Nah, dari sini kita bisa menggaris bawahi, bahwa unsur fotografi ini sebenarnya tidak banyak. Menurut pendapat aku. Dari yang aku pelajari dari artikel-artikel yang ada di Internet. Ada 3 unsur pokok pembentuk fotografi ini. 1. Pencahayaan (lighting)    Ini adalah hal utama penentu hasil foto bagus atau tidaknya. Karena tanpa adanya cahaya. Pasti hasil foto itu gelap. Kenapa? Ini sudah termuat dalam prinsip kerja kamera. Prinsip kerja kamera adalah menangkap cahaya. Cahaya masuk ke kamera lewat lensa (Subjek dapat dilihat terlebih dahulu melalui view finder), difokuskan agar diterima oleh sensor cahaya yang memilah-milah cahaya berdasarkan komponennya. Informasi mengenai konsentrasi komponen cahaya in

Pertemuan Singkat

Seperti biasa, setiap sore menjelang Inara selalu menyiram tanaman di kebun bunga yang terletak di halaman depan rumahnya. tatkala, ia selalu saja tak lupa memegangi dengan lembut bunga-bunga yang sudah mulai merangkak layu. "hmm" inara bergumam, merasakan harumnya bunga-bunga di kebun itu. sinar senja sore dari balik-balik pohon di luar sana menambah ketenangan hati, angin pun tak lupa sesekali berhembus lambat namun terasa nikmat untuk tak lupa selalu saja membuat Rara ( Nama panggilan Inara) terenyuh merasakannya. Di tempat lain,  seorang pemuda berumur 23 Tahun sedang terburu-buru menembus waktu. Ia mengayuh sepedanya dengan kencang, melewati gang-gang kecil di komplek perumahan elit di daerah kota jambi. Namanya Gibran, seorang mahasiswa jurusan pertanian di salah satu universitas negeri di jambi. Ia harus secepatnya sampai ketempat kerja kalau tidak ingin di pecat. setidaknya sudah 2 kali teguran yang gibran terima dari perusahaan, padahal belum ada satu bulan gibran