KRI Rigel 993 berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok,Jakarta, setelah berlayar dari Prancis pada 26 Maret lalu. Kedatangan alutsista baru TNI Angkatan Laut ini disambut oleh Kasal, Laksamana Ade Supandi dengan upacara kemiliteran. Tak hanya itu, awak kapal juga disuguhi oleh kesenian ondel-ondel khas Betawi.Kehadiran kapal Hidro-Oseanografi (BHO) buatan Prancis ini guna memperkuat kapal survei lainnya yang dimiliki Dinas Hidro-oseanografi TNI Angkatan Laut. Sebelumnya sudah ada KRI Dewa Kembar 932, KRI Louser 924, KRI Pulau Rote 721, KRI Pulau Romang 723, KRI Pulau rempang 729, KAL Aries dan KAL Vega.Rigel berfungsi sebagai kapal survei,nantinya akan dapat di gunakandalam mendukung pelaksanaan tugas TNI AL dan operasi militer. Selain itu juga untuk melaksanakan SAR (search and rescue) laut jika terjadi kecelakaan dan membutuhkan pendeteksian objek-objek tertentu di laut dalam."Rigel mampu memantau objek di kedalaman hingga 1000 meter di bawah laut. KRI Rigel 933 ini kapal tercanggih di Asia," kata Kasal Laksamana Ade Supandi di Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (15/5).Sementara itu, KRI Rigel yang dapat menampung 40 awak di bangun berdasarkan kontrak pengadaan kapal BHO dilaksanakan oleh Kementerian Pertahanan dengan Prancis ini terbuat dari aluminium dengan bobot 560 ton dengan dimensi panjang 60,1 meter dan lebar 11,5 meter. Kapal ini memiliki senjata ukuran 12,7 di samping kanan dan kiri serta meriam ukuran 20 depan dan belakang."Harga KRI Rigel 933, seharga Rp 544 miliar," terang Serda, Santoso.
Assalamualaikum. Malem gays, apa kabs? Semoga selalu dalam lindunganNya ya. Langsung read lah :). Sesungguhnya hidup akan sia-sia tanpa adanya tujuan, hidup pula akan hampa tanpa impian. Banyak ilustrasi untuk menggambarkan sebuah kehidupan. Menurut ku hal itu wajar-wajar saja, mengingat setiap manusia itu punya karakternya masing-masing, dan masing-masing manusia pun punya cara tersendiri untuk mengambil pelajaran yang ia alami dari masa lalu. Contoh saja, ada yang menggambarkan kehidupan layaknya seperti sungai yang mengalir. Mungkin gambaran itu benar, tapi tak selamanya menjadi sebuah patokan. Hidup itu memang akan terus mengalir seperti sungai, sama dengan waktu yang akan terus berjalan dan berlalu. Tapi, sungai itu mengalir kebawah, tidak sama seperti manusia yang harus selalu naik ke atas. Maksudnya, dari perjalanan hidupnya setiap hari, setiap manusia harus terus belajar menjadi lebih baik, dan baik lagi. Kehidupan di dunia ini tidak sama seperti cerita-cerita di "No
Comments
Post a Comment