Skip to main content

Jodoh itu...

Assalamualaikum...
selamat sore,
matahari kini telah memojok di kaki langit, sebelah barat belahan bumi Indonesia. saat ini. detik ini. rasa kecemasan di hati terus saja membuat suasana jadi begitu kacau. Aku jadi tidak bisa fokus oleh karena semua ingatan tentang kamu. remuk. lesuh. lebam jiwaku. 

haii kamu, wanita yang begitu aku sangat cintai, jikalau kamu tau sejak lama dirimu begitu aku sangat kagumi. meski, kau adalah temanku. kita bahkan sudah bersahabat sejak kecil. Tapi itulah yang benar-benar membuatku mengagumimu. dirimu yang begitu kuat menghadapi berbagai masalah. dirimu yang tegar dengan banyaknya kesedihan yang melandamu. kekecewaan, dari berbagai pihak yang menerkahmu.

kau bahkan mampu memeluk masa lalu yang memilukan.

anggun jilbabmu, menambah paras kecantikanmu. 

seperti wanita dibalik kaca.

haii kamu. sekarang yang sedang aku lakukan adalah mencoba memberbaiki diri, membenahkan apa yang salah dari jalan yang sudah aku lalui selama ini. meminta tolong pada Tuhan,  agar kita dipertemukan.

Aku percaya, Tuhan adalah hakim yang paling adil. Dia akan menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya. begitupun cinta. jika namamu yang tertulis di lauhul mahfudz, maka kita akan dipertemukan pada akhirnya.

dan aku percaya, cintalah yang akan membuat 2 orang dipertemukan. kita hanya perlu memperbaiki diri, supaya mendapat jodoh yang sesuai dengan kita. tentunya, jodoh yang baik. ingat, jodoh adalah cerminan diri.

waasalamualaikumwarahmatullah

Comments

Popular posts from this blog

Hidup dan impian

Assalamualaikum. Malem gays, apa kabs? Semoga selalu dalam lindunganNya ya. Langsung read lah :). Sesungguhnya hidup akan sia-sia tanpa adanya tujuan, hidup pula akan hampa tanpa impian. Banyak ilustrasi untuk menggambarkan sebuah kehidupan. Menurut ku hal itu wajar-wajar saja, mengingat setiap manusia itu punya karakternya masing-masing, dan masing-masing manusia pun punya cara tersendiri untuk mengambil pelajaran yang ia alami dari masa lalu. Contoh saja, ada yang menggambarkan kehidupan layaknya seperti sungai yang mengalir. Mungkin gambaran itu benar, tapi tak selamanya menjadi sebuah patokan. Hidup itu memang akan terus mengalir seperti sungai, sama dengan waktu yang akan terus berjalan dan berlalu. Tapi, sungai itu mengalir kebawah, tidak sama seperti manusia yang harus selalu naik ke atas. Maksudnya, dari perjalanan hidupnya setiap hari, setiap manusia harus terus belajar menjadi lebih baik, dan baik lagi. Kehidupan di dunia ini tidak sama seperti cerita-cerita di "No

3 unsur fotografi (threengle)

Sebelum kita mempelajari teknik-teknik fotografi, sebaiknya kita mengetahui apa unsur pembentuk dari fotografi tersebut. Dalam postingan aku sebelumnya, kita sudah mengetahui bahwa "Fotografi adalah seni dan penghasilan gambar dan cahaya pada objek/permukaan yang dipekakan". Nah, dari sini kita bisa menggaris bawahi, bahwa unsur fotografi ini sebenarnya tidak banyak. Menurut pendapat aku. Dari yang aku pelajari dari artikel-artikel yang ada di Internet. Ada 3 unsur pokok pembentuk fotografi ini. 1. Pencahayaan (lighting)    Ini adalah hal utama penentu hasil foto bagus atau tidaknya. Karena tanpa adanya cahaya. Pasti hasil foto itu gelap. Kenapa? Ini sudah termuat dalam prinsip kerja kamera. Prinsip kerja kamera adalah menangkap cahaya. Cahaya masuk ke kamera lewat lensa (Subjek dapat dilihat terlebih dahulu melalui view finder), difokuskan agar diterima oleh sensor cahaya yang memilah-milah cahaya berdasarkan komponennya. Informasi mengenai konsentrasi komponen cahaya in

Pertemuan Singkat

Seperti biasa, setiap sore menjelang Inara selalu menyiram tanaman di kebun bunga yang terletak di halaman depan rumahnya. tatkala, ia selalu saja tak lupa memegangi dengan lembut bunga-bunga yang sudah mulai merangkak layu. "hmm" inara bergumam, merasakan harumnya bunga-bunga di kebun itu. sinar senja sore dari balik-balik pohon di luar sana menambah ketenangan hati, angin pun tak lupa sesekali berhembus lambat namun terasa nikmat untuk tak lupa selalu saja membuat Rara ( Nama panggilan Inara) terenyuh merasakannya. Di tempat lain,  seorang pemuda berumur 23 Tahun sedang terburu-buru menembus waktu. Ia mengayuh sepedanya dengan kencang, melewati gang-gang kecil di komplek perumahan elit di daerah kota jambi. Namanya Gibran, seorang mahasiswa jurusan pertanian di salah satu universitas negeri di jambi. Ia harus secepatnya sampai ketempat kerja kalau tidak ingin di pecat. setidaknya sudah 2 kali teguran yang gibran terima dari perusahaan, padahal belum ada satu bulan gibran