Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2018

Catatan Bulan Juni

CARA BERHARAP YANG SALAH (Sebuah Kolaborasi Berdua) Karya : - Rahmad Arisandi              - Arti Rabiyatul Aku tidak ingin berharap, tapi sayang harapan bukan lah sesuatu yang bisa di kendalikan, hati kadang tak ingin mendengarkan, terlebih itu adalah bunyi pikiran. Mereka kemudian berada dalam satu riing berdebat siapa yang benar, sayang dua-duanya berakhir lebam. Aku tidak ingin berharap, namun lagi-lagi dunia menertawaiku dengan kalimat jahatnya, "Makan itu harapan," katanya puas. Ya, harapanku kembali tumbuh di tengah-tengah keresahan. Hati kembali kalah oleh pikiran dalam perdebatan itu. "Bodoh" begitu cibirnya, kenapa tak bisa mengendalikan bagian diri sendiri, lalu siapa yang akan kau kutuk kini? Kau sendiri yang melukai, maka nikmati gerimismu di pipi. Entah lah, kali ini apa yang akan aku terima dari harapan yang aku tumbuhkan sendiri. Apa kecewa lagi seperti sebelumnya, ataukah bahagia seperti yang ada dalam anganku. Ahh, kali ini resahku semakin

Catatan Bulan Juni

HASIL Tiap usaha yang kita lakukan pasti akan membuahkan hasil. Baik berupa kegagalan, ataupun keberhasilan. Itu tergantung seberapa keras kita memperjuangkan hal tersebut. Jika tak sungguh-sungguh, maka siap-siap untuk menerima kegagalan, begitupun sebaliknya. Namun ada pula, kita berada di titik dimana diri kita di uji keuletannya dalam memperjuangkan sesuatu. Betapa tidak? Kesungguhan yang sudah kita lakukan tetap membuahkan kegagalan. Kita mencobanya berkali-kali juga tetap gagal. Dan begitu seterusnya.  Hingga akhirnya kita lelah dan membutuhkan ruang jeda. Tapi, menurutku, asal kita bisa konsisten dalam melakukannya, tak ada sesuatu yang tak mungkin. Semua bisa terwujud selama diri kita masih percaya pada kata yakin. Kegagalan itu biasa, berusaha sekuat yang kita bisa itu baru luar biasa. Percayalah, hasil akan kau tuai asal kau telaten dalam berusaha dan berdoa. Istiqomah dalam mengerjakannya, tunjukan perjuangan maksimal, berserah pada Rabbmu dengan maksimal. Selamat berju

Catatan Bulan Juni

PULANGLAH (Sebuah Kolaborasi Berdua) Karya; -Arti Rabiyatul             -Rahmad Arisandi Janjimu yang telah berlalu Berujung tanggal sebelum sampai pada titik menepati. Yang pada akhirnya hanya sekumpulan janji bergantung dan tertinggal. Kau pergi, meninggalkan harapan di pelukanku. Harapan itu perlahan mati terkubur debu sang waktu. Kau jahat, memperkenalkanku pada rindu. Baru ku tau rasanya seperti tertusuk sembilu. Kenang prihalmu berlari kasana kemari memutar mesin waktu. Aku termangu, masih menunggu, mungkin hingga sewindu. Dan menunggu memang bukan pekerjaan menyenangkan. Apa lagi menunggu sesuatu yang jelas-jelas sudah meninggalkan. Tapi harapan itu masih tumbuh. Berharap kau akan memupuknya dengan kembalimu disisiku. Apa kini kau tertawa riang? Melihat pelupukku menggenang. Sayang, salahku membuatmu hilang. Pulang aku ingin kau bertandang, jangan kau hadiahi kenang yang datang mengulang-ulang. Aku ingin kau tau, hilangmu itu menyiksa hati. Pulanglah, aku ingin

Catatan Bulan Juni

JANGAN BIARKAN AKU MENYAKITIMU Jangan biarkan aku membuatmu terlalu jatuh hati. Jangan biarkan aku berucap janji. Jangan biarkan aku memberimu ruang harapan yang tak pasti. Aku manusia, Masih manusia. Bisa menyakitimu kapan saja. Bisa membuatmu kecewa kapan saja. Bisa ingkar janji kapan saja. Jangan biarkan aku membuatmu patah hati, Jangan biarkan aku membuatmu menggores luka untukmu lagi. Jangan biarkan aku menyakitimu kembali. Aku ingin mencintaimu dengan sewajarnya, Tak ingin berlebihan. Aku ingin menyayangimu dengan sewajarnya, Tak ingin berlebihan. Tolong jangan berharap padaku, Aku masih manusia biasa yang punya titik jenuh. Suatu hari aku bisa pergi. Maka, jangan biarkan aku menyakitimu. Jangan membuat harapan untukku. . . Rahmad Arisandi | 10/06/2018

Catatan Bulan Juni

PENYESALAN Ada saat dimana manusia menyesal atas hal yang di lakukannya. Mungkin tidak sekarang, tapi nanti ketika waktu yang dimilikinya telah habis. Ya, lagi-lagi waktu kan? Setiap hal yang ada di bumi ini punya tanggal kadaluwarsa. Baik sebentar, atau lama. Baik yang menetap sementara, atau tinggal sampai ujung usia. Waktu mengendalikan semuanya, namun manusia turut andil dalam hal itu. Sebab manusia memiliki akal pikiran. Manusia bisa bergerak sesuai yang dia inginkan. Manusia bisa mengendalikan waktu yang ia miliki. Yaa. Tiap manusia yang bernyawa bisa mengendalikan waktu. Maksudnya waktu untuk dirinya sendiri. Waktu yang di pergunakan untuk kegiatannya sehari-hari. Namun kebiasaan manusia menunda-nunda kerap kali terjadi. Ada banyak faktor yang mempengaruhi itu. Salah satu di antaranya adalah rasa malas. Ingin berubah tapi malas, ingin mendapatkan yang dia inginkan tapi malas. Akhirnya menunda-nunda kesempatan dan membuang banyak waktu untuk hal yang sia-sia. Penyesalan m

Catatan Bulan Juni

PENYESALAN Ada saat dimana manusia menyesal atas hal yang di lakukannya. Mungkin tidak sekarang, tapi nanti ketika waktu yang dimilikinya telah habis. Ya, lagi-lagi waktu kan? Setiap hal yang ada di bumi ini punya tanggal kadaluwarsa. Baik sebentar, atau lama. Baik yang menetap sementara, atau tinggal sampai ujung usia. Waktu mengendalikan semuanya, namun manusia turut andil dalam hal itu. Sebab manusia memiliki akal pikiran. Manusia bisa bergerak sesuai yang dia inginkan. Manusia bisa mengendalikan waktu yang ia miliki. Yaa. Tiap manusia yang bernyawa bisa mengendalikan waktu. Maksudnya waktu untuk dirinya sendiri. Waktu yang di pergunakan untuk kegiatannya sehari-hari. Namun kebiasaan manusia menunda-nunda kerap kali terjadi. Ada banyak faktor yang mempengaruhi itu. Salah satu di antaranya adalah rasa malas. Ingin berubah tapi malas, ingin mendapatkan yang dia inginkan tapi malas. Akhirnya menunda-nunda kesempatan dan membuang banyak waktu untuk hal yang sia-sia. Penyesalan m

Catatan Bulan Juni

RUMAH Tiap manusia yang tinggal di bumi, pasti memiliki rumah kan? Menurutmu apa defenisi rumah? Apakah hanya sekadar tempat tinggal? Atau kau punya defenisi yang lebih luas? Manurutku rumah itu segalanya. Segalanya maksudnya rumah bukan hanya tempat tinggal. Rumah adalah sebaik-baiknya tempat pulang. Sebab, rumah adalah satu-satunya tempat yang tak akan berpindah ketika kita sering meninggalkannya. Ia akan selalu menunggumu untuk pulang pada rengkuhnya. Untuk itu, di dalam sebuah rumah haruslah tercipta suasana yang damai dan harmonis. Harus ada rasa saling menyayangi dan menghargai antara satu sama lain. Selain itu, di dalam rumah juga harus ada kerja sama antar sesama, agar tak terjadi perpecahan atau konflik berkepanjangan. Rumah ada ketika kita membutuhkan kenyamanan, rumah ada ketika kita butuh perlindungan, rumah ada untuk memeluk kita dalam keresahan. Jadi, peran rumah sangatlah penting di segi kehidupan ini. Karena bagiku, kebahagiaan seseorang di tentukan dari sebera

Catatan Bulan Juni

HARAPAN Memang, manusia bisa bergerak maju dan bermimpi itu karena adanya sebuah harapan. Harapan membuat manusia tetap bercita-cita dan tetap memakai logika dalam tiap usahanya. Namun, yang paling aku takutkan dari sebuah harapan adalah ketika harapanku terlampau berlebihan. Aku takut jika sudah begitu harapanku berubah jadi ambisi yang membuat kegoan diri semakin menjadi. Aku juga sebenarnya takut berharap secara berlebihan, karena harapan secara berlebihan bisa membuahkan kecewa yang berlebihan pula. Katanya hidup harus seimbang kan? Dan aku ingin selalu hidup dalam keseimbangan itu. Untuk itu, selalu selipkanlah doa dalam setiap harapan yang ada dalam hatimu. Ketika harapanmu runtuh oleh kecewa, kau tak akan mudah menyerah. Doamu akan membawamu pada sebuah keberhasilan. Percayalah, Selalu ada kemudhan dalam setiap kesulitan. Jangan menyerah, jangan mudah kalah. . . Rahmad Arisandi | 07/06/2018

Catatan Bulan Juni

HIDUP HANYA SOAL PERSEPSI Dalam hidup ini, kita dihadapkan dengan berbagai perasaan yang di ciptakan oleh hati. Baik yang begitu terasa menyakitkan, atau yang begitu terasa sangat membahagiakan. Tapi, kadang manusia itu aneh. Beberapa orang yang hidup di bumi ini maunya hidup dalam kesenangan saja, mereka hanya ingin merasakan kebahagiaan. Mereka tidak mau merasakan kecewa, tak pernah benar-benar siap untuk terluka. Padahal, kita manusia, selalu hidup dalam dua sisi berbeda. Namun tetap menyatu dalam satu lingkup sama yang sering kita sebut dengan nama kehidupan. Dan semua sisi itu berlawanan arah. Seperti baik dan buruk, datang dan pergi, senyum dan tangis, serta bahagia dan kecewa. Perasaan itu sebenarnya hanya persepsi. Bagaimana? Setuju? Aku setuju. Contoh saja. Kau suruh 2 orang temanmu berdiri di sebuah lapangan. Lantas kau lempar dengan bola. Saat kau tanya apa yang mereka rasakan? Tentu jawaban mereka pasti belum tentu sama kan? Kenapa? Karena kau bertanya dari sisi yang

Catatan Bulan Juni

KAU Tatkala malam ini jutaan bintang menempel di angkasa, aku di bumi melihatnya dengan penuh suka cita. Pendarnya mungkin tak seterang bulan kala purnama, tapi kerlap-kerlipnya mampu menenangkan hatiku saat melihatnya; indah. Adalah kau yang mulai berkelabat dalam kepala. Menjadikan ruang merindukanmu sebagai puisi, menjadikanmu sebagai bahan obrolanku dengan semesta malam ini. Kau adalah genap dalam ganjilku, cukup dalam kurangku, langkah dalam diamku, tenang dalam gelisahku, dan doa dalam cintaku. Hidupku terasa sempurna, meski tak pernah benar-banar bisa sempurna. Namun, katamu; kau selalu bersedia jadi tempat pulang untuk segala tualangku. Tak banyak yang bisa ku tulis mengenai kamu. Kau terlalu indah untuk kujadikan puisi, dan kau terlalu sempurna untuk kuabadikan sebatas tulisan. Karena yang terpenting dari mencintai, adalah merasa cukup dan ikhlas. Dan denganmu, aku jatuh cinta adalah cukup dan ikhlas itu. . . Rahmad Arisandi | 05/06/2018

Catatan Bulan Juni

HIDUP TIDAK BOLEH EGOIS Aku seperti di tegur oleh semesta melalui orang-orang di sekitarku. Baik dari orang-orang terdekat, maupun dari orang yang hanya aku lihat. Betapa tidak? Mereka memberiku banyak pelajaran, baik secara perkataan maupun perbuatan yang mereka lakukan. Bahwa hidup tak boleh egois. Ada kalanya kita perlu menahan apa yang menjadi keinginan kita, demi menjaga sesuatu yang kita miliki hari ini. Kadang, keinginan yang kita inginkan, hanyalah untuk memuaskan keegoan kita. Bukan sesuatu yang benar-benar menjadi kebutuhan atau sesuatu yang benar-benar penting untuk diri kita. Contoh saja, keluarga brokenhome. Ada banyak cerita yang aku dengarkan dari anak korban perceraian orang tua. Betapa tidak? Mereka menyembunyikan banyak luka agar terlihat tegar di depan orang lain. Senyum yang mereka rekahkan, tak semuanya benar-benar memancarkan sinar kebahagiaan. Mereka tetaplah seorang anak yang membutuhkan bimbingan orang tua, kasih sayang orang tua, perhatian dan cinta dari o

Catatan Bulan Juni

MASA DEPAN DICIPTAKAN HARI INI Beberapa orang, kerap kali mengimpikan hal-hal luar biasa terjadi dalam hidupnya. Namun hanya sebatas mengimpikan, tidak pernah benar-benar berniat merealisasikannya. Mereka hanya berharap dan merapal doa pada Sang Pencipta. Mana bisa seperti itu. Bahkan Allah pernah berfirman dalam salah satu ayat Al-qur'an ; "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri." Q.S Ar-Ra’d : 11. Nah kan? Kebanyakan dari mereka lupa, jika ingin mendapat hal yang di inginkan, harus melalui proses yang tidak di inginkan. Usaha. Itu hal yang harus di lakukan jika ingin hal-hal luar biasa terjadi dalam hidupmu. Allah tak akan mengingkari janji. Usaha tidak akan mengkhianati hasil, begitu kata orang-orang. Mulailah merencanakan segala impianmu dari sekarang. Masa depan di ciptakan hari ini. Jangan menunda-nunda waktu. Karena, hal paling menyebalkan dari menunda-nunda rencana adalah kehabisan banyak kesempa

Catatan Bulan Juni

HEI MASA LALU Aku hanya ingin menulis tentangmu malam ini. Tentang sosokmu yang telah memberikan banyak pelajaran kepadaku. Baik dari rentetan kenangan yang kita ciptakan, maupun luka sebab pergimu yang sudah kuikhlaskan. Apa kabar? Dimana dirimu sekarang? Apakah kamu baik-baik saja? Kadang di beberapa kesempatan, kenangan tentangmu masih sering mengunjungiku. Tapi rasanya tak semenyesakkan dulu, malah aku kadang tersenyum sendiri, mengingat diriku di masa lalu yang terlalu buta karena cinta. Aku dulu hanyalah sesosok remaja yang belum tahu rasanya patah hati seperti apa. Yang belum mengerti bahwa luka karena putus cinta itu benar-banar sakit rasanya. Dulu yang aku tau, aku hanya ingin terus bersamamu. Mencintaimu dengan sepenuh hati. Memang benar ya, dimana-mana perempuan selalu berpola pikir  2-3 tahun lebih dewasa ketiimbang laki-laki. Betapa tidak? Di saat aku masih bingung hendak jadi apa di masa depan, kau bahkan sudah merencanakan dengan matang prihal cita-citamu. Kau kera

Catatan Bulan Juni

PERTAMA KALI Hujan sedang turun, tatkala aku terduduk di meja balajarku malam ini. Di temani kopi, juga suara rintik dari atap yang khas. Udara dingin, menyelinap lewat celah-celah pintu dan jendala, membuat tubuhku sedikit manggil dibuatnya. Juni, datang lagi. Menyapa dengan manis, meski kenangan di masa lalu pernah mengiris. Tapi, sudah ku ikhaskan luka itu untuk tinggal di masa lalu, ku relakan ia menjadi bagian dari diriku di hari lalu. Karena hari depan sudah menunggu. Sudah saatnya bangkit, dan menjalani kehidupan ini tanpa membawa lagi rasa sakit. Aku memutuskan membuat catatan ini, sebagai jembatan antara diriku yang sekarang dengan diriku yang berada di masa lalu. Agar aku bisa mengingat, bahwa aku pernah menjalani hari-hari berduka, atau hari-hari penuh tawa. Agar aku bisa banyak belajar dan atau menceritakannya kembali kepada orang-orang terkasihku di masa depan. Aku juga membuat catatan ini, dengan harapan, semoga orang-orang di masa depan bisa membacanya. Aku takut, ak