Debaran di dada masih menggema, benih-benih cinta masih trus tumbuh. Sejak hari-hari berlalu, sejak kau tak lagi disisiku. Sungguh, rasa cinta itu kini berubah menyakitkan. bibit duri menusuk dada menjadi duka. Beda. jatuh cinta dengan orang yang sudah tak lagi disini hanya meninggalkan torehan bekas luka yang menyakitkan.
sudah sejak setahun lalu kau pergi, tapi masih saja rasa ini abadi. Entah, aku tak pandai dalam melupakan, memori tentangmu masih saja terus berslide ria di fikiran. Masih terus menusuk -nusuk ragaku. Padahal kini kau telah bersamanya, bersama seseorang yang tlah membuatmu memilih berhenti di jalanku.
Jatuh cinta tak pernah salah. Tapi kenapa cinta yang datang kepadaku selalu saja berujung di sia-siakan. Aku menjadi langganan 'patah hati'. Aku di kecewakan. Ketulusan yang ku beri, di balas dengan ketidak tulusan. Padahal aku berharap ada seseorang yang kelak dapat menambatkan hatinya padaku. Dan kuberharap itu kamu. Tapi, kenapa kau memilih cara itu, kau memilih berbelok ke kanan dengannya. Aku hanya bisa pasrah, kau tak bisa ku cegah, karena percuma. Sekuat apapun ku mempertahankanmu, sekuat itu pula kau akan pergi. Selamat tinggal, semoga bahagia bersamanya.
Akhirnya. mungkin Tuhan memang tak mengirimmu abadi di hati, Ia hanya menjadikanmu tempatku belajar, tempatku memahami arti cinta yang sebenarnya. dan kini ku mengerti bahwa semua yang datang harus ku relakan, dan sesuatu yang pergi harus di ikhlaskan. Hidup akan terus berjalan, waktu akan terus berputar. Di depan, sedang menunggu takdir-takdir tak menentu. ku berdoa, semoga tatkala semua yang berjalan ini dapat sesuai dengan yang ku mau.
Jatuh cinta tak pernah salah!!
menyedihkan... tapi melepas dengan ikhlas adalah cara yang bijak
ReplyDeleteSebijak apapun seseorang. Ketika dia patah hati, akan susah menyematkan keikhlasan di hatinya.
ReplyDelete