Skip to main content

J.E.D.A

Aku ingin sejenak berhenti, merebahkan segala kelelahan ini pada sepi. Aku ingin meretakkan dan mematahkan seluruh rasa sedih ini. Ku pasrahkan semua pada semesta, ku relakan ia pergi bersama waktu. Masa lalu selalu tertinggal di belakang, tak akan mungkin mengejar. Ia hanya akan berhenti, tak akan mengusik jika tak di ratapi.

'Kamu' selalu saja, mampu menaklukkan diriku dalam keadaan apapun. Sederhananya kata-katamu mampu membuatku kadang suka mengingatnya. "Nanti pasti ada kesempatan lagi, Senyum ya". Lembutnya suara itu tersimpan dalam inti memoriku. Nasehat-nasehat lamamu atau sekedar candaanmu juga abadi dalam ingatanku. Kelak, akan aku tuangkan kisah-kisah itu di sebuah aksara. Rasanya kalau hanya berlalu, 'sayang', terlalu banyak momen yang harus terbuang.

Meski sekarang kau telah pergi, tak apa. Aku sudah ikhlaskan semua rasa ini pada sebuah masa lalu. Aku sudah merelakan jika itu keputusanmu. Kau selalu memilikiku, kapanpun kau butuh, aku siap membantumu. Nyatanya kita masih bisa berteman kan? Kalaupun tak sedekat dulu, setidaknya itu lebih baik dari pada harus saling memusuhi. Hidup harus terus berlanjut, semua harus tetap berjalan.

Jeda.
Aku ingin jeda cukup lama, tak ingin dulu menjalani kisah asmara. Fokusku pada cita-cita, mengurungkan segala keinginanku untuk mencari cinta. Beberapa kali ada seseorang yang pas, berulangkali juga perasaan itu ku hempas. Komitmenku sudah bulat, tidak akan ada yang bisa menggaggu gugat. Semula aku kira aku tak akan kuat, tapi ternyata kalau tak terlalu di ambil hati, semua bisa teratasi, semua bisa aku lewati dengan sepenuh raga ini.

Sudah aku fikirkan masak-masak, tinggal menunggu buahnya jatuh. Aku katakan sekali lagi, " aku ingin 'jeda', aku ingin menggapai cita bukan cinta".
.
.

Comments

Popular posts from this blog

Hidup dan impian

Assalamualaikum. Malem gays, apa kabs? Semoga selalu dalam lindunganNya ya. Langsung read lah :). Sesungguhnya hidup akan sia-sia tanpa adanya tujuan, hidup pula akan hampa tanpa impian. Banyak ilustrasi untuk menggambarkan sebuah kehidupan. Menurut ku hal itu wajar-wajar saja, mengingat setiap manusia itu punya karakternya masing-masing, dan masing-masing manusia pun punya cara tersendiri untuk mengambil pelajaran yang ia alami dari masa lalu. Contoh saja, ada yang menggambarkan kehidupan layaknya seperti sungai yang mengalir. Mungkin gambaran itu benar, tapi tak selamanya menjadi sebuah patokan. Hidup itu memang akan terus mengalir seperti sungai, sama dengan waktu yang akan terus berjalan dan berlalu. Tapi, sungai itu mengalir kebawah, tidak sama seperti manusia yang harus selalu naik ke atas. Maksudnya, dari perjalanan hidupnya setiap hari, setiap manusia harus terus belajar menjadi lebih baik, dan baik lagi. Kehidupan di dunia ini tidak sama seperti cerita-cerita di "No

Catatan Bulan Juni

MASA DEPAN DICIPTAKAN HARI INI Beberapa orang, kerap kali mengimpikan hal-hal luar biasa terjadi dalam hidupnya. Namun hanya sebatas mengimpikan, tidak pernah benar-benar berniat merealisasikannya. Mereka hanya berharap dan merapal doa pada Sang Pencipta. Mana bisa seperti itu. Bahkan Allah pernah berfirman dalam salah satu ayat Al-qur'an ; "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri." Q.S Ar-Ra’d : 11. Nah kan? Kebanyakan dari mereka lupa, jika ingin mendapat hal yang di inginkan, harus melalui proses yang tidak di inginkan. Usaha. Itu hal yang harus di lakukan jika ingin hal-hal luar biasa terjadi dalam hidupmu. Allah tak akan mengingkari janji. Usaha tidak akan mengkhianati hasil, begitu kata orang-orang. Mulailah merencanakan segala impianmu dari sekarang. Masa depan di ciptakan hari ini. Jangan menunda-nunda waktu. Karena, hal paling menyebalkan dari menunda-nunda rencana adalah kehabisan banyak kesempa

move on (part 2)

Dari kenangan lama. Dan dengan rasa yang sama pula. rasa   itu begitu dalam aku tanamkan, sehingga sangat sulit bagiku membersihkannya ketika kau tinggalkan luka kala itu, bahkan hingga kini aku tak percaya dengan kenyataan   bahwa kau benar benar telah pergi. Aku malah lebih percaya dengan janji yang kau berikan dimasa lalu. Yaaa,,, hingga kini aku masih menunggu akan kepastian janji itu. Janji yang engkau katakan “kalau engkau tak akan meninggalkanku”. Janjimu mengaburkan pandanganku. bahkan aku mengabaikan hal yang nyatanya sudah ada didepanku, hal yang mungkin akan membuatku lebih bahagia dari ini. Semua itu demi engkau sang Masa lalu. Yaa aku bodoh,, aku bodoh sekali percaya denganmu, Aku bodoh percaya dengan perasaan ini. Asaa, putusss,,, aku lelah dikejar kejar perasaan ini, aku butuh tempat istirahat (sahabat) walau hanya sekedar numpang minum dan bersandar sebentar(Curhat) untuk menghilangkan rasa letih setelah sekian lama lari akan kejaran sebuah cerita lama. Setela