Skip to main content

Meski hidup berat, kau memilikiku

Sebagian orang memilih menyerah dari pada berusaha. Padahal sebenarnya tinggal sedikit lagi ia bisa melewati halang rintangnya. Frustasi, atau depresi. Sering kali kalanya orang bosan dengan hidupnya, lalu mengakhiri dengan sia-sia. Percuma, sungguh percuma. Tak ada manfaatnya hidup seperti itu. Tak akan ada yang bisa di sesali. Semua sudah terlanjur, semua sudah terkubur bersama dirinya yang hancur.

Kamu jangan seperti mereka-mereka. Kamu ya kamu, tak perlulah menyamai hidup mereka yang ekstrim. Cukup jalani saja hidupmu dengan sederhana. Santai. Memikirkan semua rencana dengan sewajarnya, jangan sampai melewati batas yang di tentukan semesta. Hidup memang haruslah penuh tantangan, tapi tak perlulah menentang kehendak Tuhan.

Meski hidup berat, kau memilikiku. Aku bisa jadi apa saja untukmu, Kecuali menjadi yang di luar logika. Tapi tenang saja, aku tetap bisa jadi penyanggamu ketika lelah. Aku bisa jadi tali untuk menarikmu, atau menjadi tangan untuk mendorongmu.

Berartinya seseorang dalam hidup seseorang memang tidak bisa di bantah keberadaannya. Seperti kau. Kau akan selalu jadi yang berharga dalam hidupku. Kau pernah ajariku menatih luka, kau pernah juga mengajariku mengeja lara, lalu kau ajari juga cara membaca cinta. Meski kelak mungkin kau akan melukai, aku tak akan menuntutmu. Malah mungkin Aku akan menjadi lebih kuat karena itu. Tenang saja.

Tapi aku berharap semoga saja kau tetap baik-baik di sisi, kau tetap menjadi bagian terindah dalam diri. Semoga kau tetap ajariku berjalan melewati jalan panjang ini.

Oleh karena itu, oleh karena semua hal yang telah kau ajarkan padaku. Aku membalasnya dengan tetap menjadikanmu tempat ku pulang, tempat dimana semua lelah ini ku tuang, tempat dimana semua resah ini ku genang, agar kelak dapat surut dengan nasehat-nasehat lamamu.

Tetaplah sehat, jaga dirimu baik-baik. Meski hidup berat, kau memilikiku.
.
.
-Rahmad Arisandi


Comments

Popular posts from this blog

Hidup dan impian

Assalamualaikum. Malem gays, apa kabs? Semoga selalu dalam lindunganNya ya. Langsung read lah :). Sesungguhnya hidup akan sia-sia tanpa adanya tujuan, hidup pula akan hampa tanpa impian. Banyak ilustrasi untuk menggambarkan sebuah kehidupan. Menurut ku hal itu wajar-wajar saja, mengingat setiap manusia itu punya karakternya masing-masing, dan masing-masing manusia pun punya cara tersendiri untuk mengambil pelajaran yang ia alami dari masa lalu. Contoh saja, ada yang menggambarkan kehidupan layaknya seperti sungai yang mengalir. Mungkin gambaran itu benar, tapi tak selamanya menjadi sebuah patokan. Hidup itu memang akan terus mengalir seperti sungai, sama dengan waktu yang akan terus berjalan dan berlalu. Tapi, sungai itu mengalir kebawah, tidak sama seperti manusia yang harus selalu naik ke atas. Maksudnya, dari perjalanan hidupnya setiap hari, setiap manusia harus terus belajar menjadi lebih baik, dan baik lagi. Kehidupan di dunia ini tidak sama seperti cerita-cerita di "No

3 unsur fotografi (threengle)

Sebelum kita mempelajari teknik-teknik fotografi, sebaiknya kita mengetahui apa unsur pembentuk dari fotografi tersebut. Dalam postingan aku sebelumnya, kita sudah mengetahui bahwa "Fotografi adalah seni dan penghasilan gambar dan cahaya pada objek/permukaan yang dipekakan". Nah, dari sini kita bisa menggaris bawahi, bahwa unsur fotografi ini sebenarnya tidak banyak. Menurut pendapat aku. Dari yang aku pelajari dari artikel-artikel yang ada di Internet. Ada 3 unsur pokok pembentuk fotografi ini. 1. Pencahayaan (lighting)    Ini adalah hal utama penentu hasil foto bagus atau tidaknya. Karena tanpa adanya cahaya. Pasti hasil foto itu gelap. Kenapa? Ini sudah termuat dalam prinsip kerja kamera. Prinsip kerja kamera adalah menangkap cahaya. Cahaya masuk ke kamera lewat lensa (Subjek dapat dilihat terlebih dahulu melalui view finder), difokuskan agar diterima oleh sensor cahaya yang memilah-milah cahaya berdasarkan komponennya. Informasi mengenai konsentrasi komponen cahaya in

Pertemuan Singkat

Seperti biasa, setiap sore menjelang Inara selalu menyiram tanaman di kebun bunga yang terletak di halaman depan rumahnya. tatkala, ia selalu saja tak lupa memegangi dengan lembut bunga-bunga yang sudah mulai merangkak layu. "hmm" inara bergumam, merasakan harumnya bunga-bunga di kebun itu. sinar senja sore dari balik-balik pohon di luar sana menambah ketenangan hati, angin pun tak lupa sesekali berhembus lambat namun terasa nikmat untuk tak lupa selalu saja membuat Rara ( Nama panggilan Inara) terenyuh merasakannya. Di tempat lain,  seorang pemuda berumur 23 Tahun sedang terburu-buru menembus waktu. Ia mengayuh sepedanya dengan kencang, melewati gang-gang kecil di komplek perumahan elit di daerah kota jambi. Namanya Gibran, seorang mahasiswa jurusan pertanian di salah satu universitas negeri di jambi. Ia harus secepatnya sampai ketempat kerja kalau tidak ingin di pecat. setidaknya sudah 2 kali teguran yang gibran terima dari perusahaan, padahal belum ada satu bulan gibran