Skip to main content

See You Around..

Assalamualaikum, Selamat siang LUR. Hei-hei,, memang yaa susah kalau harus disuruh buru-buru. Kadang belum sempat dapat berpikir matang, udah harus diselesaiin karena di kejar deadline. Ehm,,BTW kalian sering gak tu, pas masih banyak waktu kadang nunda-nunda suatu kerjaan, alasannya pasti sangat simple “ahh masih lama, besok ajalah” bener nggak?? Memang sih bilangnya besok-besok, gak taunya sampai mendekati deadline, kerjaan belum selesai jugaa. Kalo aku sering banget ngalamin itu, nunda-nunda kerjaan. Ehm, sebenernya pengen sih nyelesaiin kerjaan itu, tapi pasti selelu di hantui dengan kata-kata itu tadi “ah besok ajalh, masih lama”. Untungah kejadian seperti itu udah agak berkurang, aku udah mulai bisa mengendalikan WAKTU. Iyaa, WAKTU itu jangan sampai di manjakan, WAKTU itu harus di kerasi. Gak boleh lembek. Hilangkan rasa malas dengan NIAT SEMANGAT yang kuat. Jangan sampai lah pokoknya, nanti jadi WAKTU yang mengatur KITA. itu gak boleh terjadi, Harusnya Kita lah, yang mengatur WAKTU.

Dan Inilah yang terjadi pada keadaanku sekarang. 
Sekolah Kami, Untuk yang Kelas 3, per-Tanggal 07 januari belum melaksnakan ujian semester 5, kenapa belum?? Yaa karena memang belum belajar untuk semester 5 ini. Penyebabnya adalah, kami magang full 1 semester. kata guru sih ujian Semester 5 bakal dilaksanakan akhir Bulan 1, sekitar tanggal 23An lah.

wadaww. Waktu belajar untuk persiapan ujian semester 5 hanya 2 minggu. Padahal kan waktu Normal Belajar untuk 1 semester itu sekitar 5 bulan. Parahh.. pelajaran 5 bulan harus dimasukkan ke otak selama ± 2 minggu. Aku gak bisa membayangkan betapa harus bekerja kerasnya Otakku.

Kenapa itu semua bisa terjadi??
Itu semua karena diaa.
Oh tuhann, kucinta dia,
kusayang dia, rindu dia,
inginkan diaa.

Utuhkanlah rasa cinta dihatiku,
hanya padanya, untuk dia.

Eheheheh kok nyanyi malahan. Kambingggg,,,,, gara2 dengerin lagu ini (anji-Dia).

----Kembali ke Topik----

Sekarang gak usah main salah-salahan. Memang sudah peraturan sekolah seperti itu, jadi ya aku dan kami-kami semua sebagaai siswa, hanya bisa nerima dengan keputusan sekolah.

Pagi ini, ada penyampaiian dari Ibu Desi Marlina (KEPALA JURUSAN TGB). Aku Cuma menyampaikan kalimatnya yang buat aku termotivasi dan jangan iri.

Ibu Desi : Anak-anak, kita gak perlu lah harus mengikuti apa yang sekolah-sekolah lain lakukan. Contoh soal LES, Sebenernya LES itu memang penting, tapi apa gunanya Les, Jika dengan persiapan Kita sendiri, kita bisa mendapatan Nilai tertinggi. Kita INI SMK, SMK BISA, SMK HEBAT, Itu MOTTO kitaa. jadi kalian semua, jika memang Sekolah kita ini Tidak melaksanakan LES, Kalian jangan iri yaa dengan sekolah-sekolah Lain, yang sudah melaksakan LES dari Bulan Novemver Tahun Lalu.

Yang penting Ibu minta dengan kalian, jangan lah dulu, kalo yang nakal, yang suka bolos, tahan-tahan dulu lah. Jaga sikap kalian sama guru. Karena sekarang sekolah yang menentukan kelulusan. Jangan kalian pikir pelajaran yang tidak di UN-kan itu tidak penting, kelulusan kalian sangat ditentukan pada sikap kalian terhadap guru PER mata pelajaran. Mereka semua merekomendasikan untuk me-LULUS/TIDAK LULUS kan kalian.

Itulah pesan ibu ke kalian, jadi mulai sekarang luangkan lah lebih banyak waktu untuk belajar, dan yang terpenting itu jaga sikap kalian. Cukup itu pesan ibu kekalian.


Okee, maksih Ibu Motivasinya.


Dan terimakasih untuk kalian yang udah mau bacaa. Mulai sekrang aku mau fokus buat belajar. Dan entah kapan aku mau menulis lagi, mungkin setelah aku selesai UN.
Mulai dari dimana postingan ini dikirim, ARIDAILYLIFE.BLOGSPOT.COM akan mati suri dari hari ini.

i'll See you around..


                                                                                                                        

Comments

Popular posts from this blog

Hidup dan impian

Assalamualaikum. Malem gays, apa kabs? Semoga selalu dalam lindunganNya ya. Langsung read lah :). Sesungguhnya hidup akan sia-sia tanpa adanya tujuan, hidup pula akan hampa tanpa impian. Banyak ilustrasi untuk menggambarkan sebuah kehidupan. Menurut ku hal itu wajar-wajar saja, mengingat setiap manusia itu punya karakternya masing-masing, dan masing-masing manusia pun punya cara tersendiri untuk mengambil pelajaran yang ia alami dari masa lalu. Contoh saja, ada yang menggambarkan kehidupan layaknya seperti sungai yang mengalir. Mungkin gambaran itu benar, tapi tak selamanya menjadi sebuah patokan. Hidup itu memang akan terus mengalir seperti sungai, sama dengan waktu yang akan terus berjalan dan berlalu. Tapi, sungai itu mengalir kebawah, tidak sama seperti manusia yang harus selalu naik ke atas. Maksudnya, dari perjalanan hidupnya setiap hari, setiap manusia harus terus belajar menjadi lebih baik, dan baik lagi. Kehidupan di dunia ini tidak sama seperti cerita-cerita di "No

3 unsur fotografi (threengle)

Sebelum kita mempelajari teknik-teknik fotografi, sebaiknya kita mengetahui apa unsur pembentuk dari fotografi tersebut. Dalam postingan aku sebelumnya, kita sudah mengetahui bahwa "Fotografi adalah seni dan penghasilan gambar dan cahaya pada objek/permukaan yang dipekakan". Nah, dari sini kita bisa menggaris bawahi, bahwa unsur fotografi ini sebenarnya tidak banyak. Menurut pendapat aku. Dari yang aku pelajari dari artikel-artikel yang ada di Internet. Ada 3 unsur pokok pembentuk fotografi ini. 1. Pencahayaan (lighting)    Ini adalah hal utama penentu hasil foto bagus atau tidaknya. Karena tanpa adanya cahaya. Pasti hasil foto itu gelap. Kenapa? Ini sudah termuat dalam prinsip kerja kamera. Prinsip kerja kamera adalah menangkap cahaya. Cahaya masuk ke kamera lewat lensa (Subjek dapat dilihat terlebih dahulu melalui view finder), difokuskan agar diterima oleh sensor cahaya yang memilah-milah cahaya berdasarkan komponennya. Informasi mengenai konsentrasi komponen cahaya in

Pertemuan Singkat

Seperti biasa, setiap sore menjelang Inara selalu menyiram tanaman di kebun bunga yang terletak di halaman depan rumahnya. tatkala, ia selalu saja tak lupa memegangi dengan lembut bunga-bunga yang sudah mulai merangkak layu. "hmm" inara bergumam, merasakan harumnya bunga-bunga di kebun itu. sinar senja sore dari balik-balik pohon di luar sana menambah ketenangan hati, angin pun tak lupa sesekali berhembus lambat namun terasa nikmat untuk tak lupa selalu saja membuat Rara ( Nama panggilan Inara) terenyuh merasakannya. Di tempat lain,  seorang pemuda berumur 23 Tahun sedang terburu-buru menembus waktu. Ia mengayuh sepedanya dengan kencang, melewati gang-gang kecil di komplek perumahan elit di daerah kota jambi. Namanya Gibran, seorang mahasiswa jurusan pertanian di salah satu universitas negeri di jambi. Ia harus secepatnya sampai ketempat kerja kalau tidak ingin di pecat. setidaknya sudah 2 kali teguran yang gibran terima dari perusahaan, padahal belum ada satu bulan gibran