Skip to main content

Ingin Jadi Penulis : Memories Of School. chapter 1

Assalamualaikum,,, haii kawan, apa kabar??| Ehm. Ini tahun 2017 yaa. Aduhh udah tambah tua aja bumi ini.| Ehm. Kok jadi ngomongin bumi? Ini gak baik untuk mengawali sebuah tulisan.| Ehm. okee cuss langsung aja...


          Di tahun 2017 ini, banyak sih harapan-harapan yang pengen aku raih, salah satunya adalah Kuliah, iyaa kuliah. Kuliah adalah tempat seseorang memantapkan cita-citanyaa, mematangkan apa yang dia miliki, iyaa bakat.
Aku gak tau bakat ku apa? tapi aku berusaha untuk menuntaskan apa yang aku impikan. Kalian gak perlu tau, itu rahasia ku...


          Post kali ini, aku mau menuliskan sebuah cerita, ceritaku. Mau lihat nggak?? Yaudah aku tulis ajalh. Next..


1
Cerita ini dimulai ketika aku baru masuk smk. Aku gak akan ceritain secara detail gimana, tapi aku akan ceritain moment-moment yang ada di ingatanku saja.cerita-cerita ini bukan hanya tentang kehidupanku di sekolah, ini juga menyangkut kehidupan ku di kost , ditempat Magang dan juga di rumah. sebelumnya maaf, kalau dalam mengawali tulisan ini ada kesalahan prosedur atau kesalahan teknis. Oke mari kita mulai.....


2
Namaku ari. Kepanjangan “Rahmad ari sandi”, hobi membaca, kegiatan sehari-hari sekolah.| Aku sekolah di salah satu smk di wilayah kecamatan Sarolangun.



          Sarolangun itu kota kecil yang menyenangkan.masih sepi,, gak ada macet atau lebih tepatnya wilayah sarolangun ini masih belum ramai. Belum ada banyak kendaraan yang lewat. Hanya didominasi oleh kendaraan-kendaraan distribusi dari pulau jawa atau sebaliknya dan juga mobil-mobil bis antar PROVINSI. Ya karena jalan utama wilayah ini, dilintasi oleh Jalan Lintas Sumatra (JALINSUM). Ini penting aku ceritakan. supaya kamu tau tempat dimana aku cerita ini.


(lanjut ke cerita sekolah).


           Masa sekolah adalah masa paling menyenangkan, moment-moment berharga yang bakal kamu ceritain dimasa depan nanti.|untuk itu,, aku ingin menulis cerita-cerita ini, pumpung masih banyak waktuku menulis cerita-cerita ini|aku sendiri sebenarnya udah lama pengen cerita tentang moment-moment ini. Cuman masalahnya waktu itu gak tau cara nyampaiin ceritanya. Jadi cuman disimpen diotak aja|tapi berkat motivasi dari abang “Raditya Dika”seorang penulis yang mengawali karinya dari dunia Blog, buku pertamanya (kambing jantan) itu berasal dari tulisan-tulisan di blog nya, berbentuk personal essay|berkat dia, hobi menulisku keluar..
Makasih abang Raditya dika..




3
Ehm. Mari kita mulai cerita yang sebenarnya, selamat membaca..




4
Pagi itu, tanggal 04 agustus 2014, adalah hari pertama aku masuk sekolah. Sekolah baru dengan jenjang yang lebih tinggi tentunya| Gak nyangka, aku sudah berumur 15 tahun. Ehm. Yaa,, kayaknya baru kemaren aku masih bermain mobil-mobilan dan berimajinasi menjadi super hero-supe heroan. Bermain petak umpet kadang- kadang pula main batalion bareng temen-temen| Ehm. Kini aku sudah tumbuh menjadi sesosok remaja ganteng (hehehe).


            Hari pertama sekolah sih tampak menyenangkan, Masa Orientasi Siswa (MOS) menjadi moment penting untuk mencari teman.| Oleh karena siswa yang banyak, sekitar 300 siswa kelas 1 dari berbagai jurusan. Pihak panitia pun membentuk dan membagi para siswa ke beberapa kelompok, tentunya setiap kelompok terdiri dari siswa dari berbagai jurusan.


           Aku sendiri, masuk di kelompok raflesia, dari kelompok itu, aku mengenal seorang wanita yang bernama “risa ani fitri”, panggilannya risa. Ehm dia adalah teman wanita pertama aku disekolah. Kenalannya adalah waktu dia itu duduk semeja denganku waktu Masa Orientasi itu.


            “haii, kamu risa ya,, tanyaku berbisik, (karena waktu itu masih dalam kelas dan dalam sesi perkenalan)”
            “iyaa, jawabnya singkat”
            “kamu asalnya dari mana, tanyaku lagi”
            “dari daerah dekat sinilah, tepatnya di desa pulau melak, kalo kamu dari mana, tanya nya balik”
           “akuu yaa?.. ehm, aku dari mandiangin, jawabku..

Setelah itu Kemudian kami melanjutkannya dengan obrolan-obrolan yang menyenangkan, dan kemudian disuatu sesi pertanyaan, aku bertanya seperti ini..

           “kamu ada pin bbm nggak?”
           “iyaa ada”
           “aku minta, boleh?”
           “iyaa ini”

setalah itu, aku jadi sering chatingan sama risa, dan aku mulai akrab dengan dia.


Ini, hanya sepenggal ceritaku, waktu Masa Orientasi Siswa. Risa adalah nama samaran. Itu sengaja aku samarkan untuk menjaga nama baiknya. Sebenarnya bukan Cuma si risa yang aku kenal waktu Masa Orientasi itu. Contohnya ada si Nazarudin, rendi dan lain-lain yang ada dalam kelompok raflesia itu. Cuma, mungkin karena risa itu kenalan pertamaku di MOS, jadi yaa aku tertarik untuk menceritakannya.

Sampai sekarang aku masih berteman dengan risa, cuman hanya sekedar teman kenal, gak pernah berhubungan lagi. Paling hanya sesekali bertegur sapa jika bertemu di sekolah.
Cerita ini cuma bagian dari sekenario yang pernah aku alami dulu-dulu sekali, ini sengaja aku ceritakan, karena aku tertarik untuk menceritakan..
Lain kali aku akan cerita kisah yang berbedaa,,,


Semoga kalian sukaa, Terimakasih
Wassalamualaikum...







        v 

Comments

Popular posts from this blog

Hidup dan impian

Assalamualaikum. Malem gays, apa kabs? Semoga selalu dalam lindunganNya ya. Langsung read lah :). Sesungguhnya hidup akan sia-sia tanpa adanya tujuan, hidup pula akan hampa tanpa impian. Banyak ilustrasi untuk menggambarkan sebuah kehidupan. Menurut ku hal itu wajar-wajar saja, mengingat setiap manusia itu punya karakternya masing-masing, dan masing-masing manusia pun punya cara tersendiri untuk mengambil pelajaran yang ia alami dari masa lalu. Contoh saja, ada yang menggambarkan kehidupan layaknya seperti sungai yang mengalir. Mungkin gambaran itu benar, tapi tak selamanya menjadi sebuah patokan. Hidup itu memang akan terus mengalir seperti sungai, sama dengan waktu yang akan terus berjalan dan berlalu. Tapi, sungai itu mengalir kebawah, tidak sama seperti manusia yang harus selalu naik ke atas. Maksudnya, dari perjalanan hidupnya setiap hari, setiap manusia harus terus belajar menjadi lebih baik, dan baik lagi. Kehidupan di dunia ini tidak sama seperti cerita-cerita di "No

3 unsur fotografi (threengle)

Sebelum kita mempelajari teknik-teknik fotografi, sebaiknya kita mengetahui apa unsur pembentuk dari fotografi tersebut. Dalam postingan aku sebelumnya, kita sudah mengetahui bahwa "Fotografi adalah seni dan penghasilan gambar dan cahaya pada objek/permukaan yang dipekakan". Nah, dari sini kita bisa menggaris bawahi, bahwa unsur fotografi ini sebenarnya tidak banyak. Menurut pendapat aku. Dari yang aku pelajari dari artikel-artikel yang ada di Internet. Ada 3 unsur pokok pembentuk fotografi ini. 1. Pencahayaan (lighting)    Ini adalah hal utama penentu hasil foto bagus atau tidaknya. Karena tanpa adanya cahaya. Pasti hasil foto itu gelap. Kenapa? Ini sudah termuat dalam prinsip kerja kamera. Prinsip kerja kamera adalah menangkap cahaya. Cahaya masuk ke kamera lewat lensa (Subjek dapat dilihat terlebih dahulu melalui view finder), difokuskan agar diterima oleh sensor cahaya yang memilah-milah cahaya berdasarkan komponennya. Informasi mengenai konsentrasi komponen cahaya in

Pertemuan Singkat

Seperti biasa, setiap sore menjelang Inara selalu menyiram tanaman di kebun bunga yang terletak di halaman depan rumahnya. tatkala, ia selalu saja tak lupa memegangi dengan lembut bunga-bunga yang sudah mulai merangkak layu. "hmm" inara bergumam, merasakan harumnya bunga-bunga di kebun itu. sinar senja sore dari balik-balik pohon di luar sana menambah ketenangan hati, angin pun tak lupa sesekali berhembus lambat namun terasa nikmat untuk tak lupa selalu saja membuat Rara ( Nama panggilan Inara) terenyuh merasakannya. Di tempat lain,  seorang pemuda berumur 23 Tahun sedang terburu-buru menembus waktu. Ia mengayuh sepedanya dengan kencang, melewati gang-gang kecil di komplek perumahan elit di daerah kota jambi. Namanya Gibran, seorang mahasiswa jurusan pertanian di salah satu universitas negeri di jambi. Ia harus secepatnya sampai ketempat kerja kalau tidak ingin di pecat. setidaknya sudah 2 kali teguran yang gibran terima dari perusahaan, padahal belum ada satu bulan gibran