Skip to main content

Aku Adalah Penulis

23.04, aku lagi nulis dan entah kenapa lagi-lagi ngerasa nyaman kalau sudah begini. Malah aku semakin ingin terus menulis sejak membaca Novel “Dilan, dia adalah dilanku”. Cerita dilan dengan milea itu sangat Indah, tapi sayang, mereka berdua harus ditakdirkan untuk tidak saling memiliki|ada banyak cerita menarik yang dapat aku plajari dari novel itu, tapi aku tidak akan membahasnya, mungkin lain kali..

Aku hanya merasa senang jika sudah duduk dan memandang ke microsoft word. Dengan dibaluti lagu-lagu “Alan walker” aku memainkan jari-jariku, di antara tombol-tombol keyboard itu Dengan memikirkan hal-hal yang akan aku ungkapkan lewat tulisan, aku mulai merangkai kata-kata|demi menjaga kenyamanan, aku membawa segelas kopi luwak yang sengaja aku buat untuk sesekali diminum jika sudah lelah menulis.

Aku ingin bercerita apa saja, aku tak ingin berpatokan pada siapapun, aku tidak berusaha untuk menjiplak ataupun menirukan tulisan seseorang|meskipun kadang-kadang aku sulit menciptakan sebuah kata-kata yang menarik, tapi aku berusaha bisa.

Dengan segala keyakinan yang melekat dihatiku, suatu saat tulisan-tulisan ini akan aku jadikan sebuah buku, mau entah apa jenis bukunya, yang penting sampul belakang buku itu tertulis (karya: Rahmad Ari Sandi)| semoga keyakinan itu dapat aku wujudkan. Amin...

Aku adalah penulis, penulis bagi diriku sendiri, penulis bagi orang-orang yang bersamaku, penulis bagi orang-orang yang aku perhatikan, dan penulis dari semua orang yang aku tau tentang mereka.

Ada banyak hal-hal indah yang tak ingin aku lupakan| untuk itu, sebagain dari hal-hal indah itu, aku ingin tuliskan disini|tapi bukan Cuma hal-hal indah yang akan aku tuliskan, juga hal-hal buruk yang kurasa cukup menginspirasiku, aku akan tuliskan juga disini..
Sebelum menutup tulisan ini, aku ingin menulis sebuah puisi..





( Masa Lalu )

Masa lalu itu dia,,
Masa lalu itu mereka,,
Diaa?? Yang sudah jauh.,,
Mereka?? yang sudah pergi..
aku tak ingin menyesalinya,
kenangan adalah kenangan.
Disanalah dia dan mereka berada.
-Ari

(sekian.....


Comments

Popular posts from this blog

Hidup dan impian

Assalamualaikum. Malem gays, apa kabs? Semoga selalu dalam lindunganNya ya. Langsung read lah :). Sesungguhnya hidup akan sia-sia tanpa adanya tujuan, hidup pula akan hampa tanpa impian. Banyak ilustrasi untuk menggambarkan sebuah kehidupan. Menurut ku hal itu wajar-wajar saja, mengingat setiap manusia itu punya karakternya masing-masing, dan masing-masing manusia pun punya cara tersendiri untuk mengambil pelajaran yang ia alami dari masa lalu. Contoh saja, ada yang menggambarkan kehidupan layaknya seperti sungai yang mengalir. Mungkin gambaran itu benar, tapi tak selamanya menjadi sebuah patokan. Hidup itu memang akan terus mengalir seperti sungai, sama dengan waktu yang akan terus berjalan dan berlalu. Tapi, sungai itu mengalir kebawah, tidak sama seperti manusia yang harus selalu naik ke atas. Maksudnya, dari perjalanan hidupnya setiap hari, setiap manusia harus terus belajar menjadi lebih baik, dan baik lagi. Kehidupan di dunia ini tidak sama seperti cerita-cerita di "No

3 unsur fotografi (threengle)

Sebelum kita mempelajari teknik-teknik fotografi, sebaiknya kita mengetahui apa unsur pembentuk dari fotografi tersebut. Dalam postingan aku sebelumnya, kita sudah mengetahui bahwa "Fotografi adalah seni dan penghasilan gambar dan cahaya pada objek/permukaan yang dipekakan". Nah, dari sini kita bisa menggaris bawahi, bahwa unsur fotografi ini sebenarnya tidak banyak. Menurut pendapat aku. Dari yang aku pelajari dari artikel-artikel yang ada di Internet. Ada 3 unsur pokok pembentuk fotografi ini. 1. Pencahayaan (lighting)    Ini adalah hal utama penentu hasil foto bagus atau tidaknya. Karena tanpa adanya cahaya. Pasti hasil foto itu gelap. Kenapa? Ini sudah termuat dalam prinsip kerja kamera. Prinsip kerja kamera adalah menangkap cahaya. Cahaya masuk ke kamera lewat lensa (Subjek dapat dilihat terlebih dahulu melalui view finder), difokuskan agar diterima oleh sensor cahaya yang memilah-milah cahaya berdasarkan komponennya. Informasi mengenai konsentrasi komponen cahaya in

Pertemuan Singkat

Seperti biasa, setiap sore menjelang Inara selalu menyiram tanaman di kebun bunga yang terletak di halaman depan rumahnya. tatkala, ia selalu saja tak lupa memegangi dengan lembut bunga-bunga yang sudah mulai merangkak layu. "hmm" inara bergumam, merasakan harumnya bunga-bunga di kebun itu. sinar senja sore dari balik-balik pohon di luar sana menambah ketenangan hati, angin pun tak lupa sesekali berhembus lambat namun terasa nikmat untuk tak lupa selalu saja membuat Rara ( Nama panggilan Inara) terenyuh merasakannya. Di tempat lain,  seorang pemuda berumur 23 Tahun sedang terburu-buru menembus waktu. Ia mengayuh sepedanya dengan kencang, melewati gang-gang kecil di komplek perumahan elit di daerah kota jambi. Namanya Gibran, seorang mahasiswa jurusan pertanian di salah satu universitas negeri di jambi. Ia harus secepatnya sampai ketempat kerja kalau tidak ingin di pecat. setidaknya sudah 2 kali teguran yang gibran terima dari perusahaan, padahal belum ada satu bulan gibran