Skip to main content

Jarak yang menjarak

Jarak adalah pelukan yang menyakitkan, rindu yang tak kunjung di sambangi berubah menjadi rasa jenuh yang melukai. Dua orang yang ingin menjalani hubungan jarak jauh, haruslah saling menguatkan, itu adalah salah satu resiko dari sebuah hubungan. Lalu ketika sedang berkonflik, jangan acuh, cinta jarak jauh haruslah tetap berfikir positif, tetap berusaha menahan ego demi keberlanjutan hubungan. Ketika yang lain emosi, jangan ikut emosi. Belajarlah menjadi dewasa dan bersabarlah.

Jangan jadikan jarak menjadi kambing hitam. Ketika sudah tidak lagi nyaman menjalani hubungan, ya sudah, akhiri saja dengan sikap yang saling mendewasakan. Jangan hanya karena sudah lama menjalani hubungan, lalu memilih bertahan pada perasaan yang sebenarnya sudah tak lagi mengenakkan. Jarak adalah jarak, ketika kau yakin akan cinta yang kau miliki, jarak tidaklah menjadi masalah dalam cinta yang kau jalani.

Jarak tidak akan menjarak, sebanarnya, merekalah yang terlanjur saling mendustakan. Mereka yang tak sanggup bertahan, memilih mencari alasan ekstrim untuk mengakhiri hubungan. "Selingkuh" misalnya. Banyak sekali diluar sana 2 orang yang berjarak, terjerembab dalam keterselingkuhan. Biasanya faktor yang mempengaruhui seseorang untuk selingkuh Seperti "tidak lagi di percaya", "kecewa","tersakiti berulang kali","dibohongi berkali-kali" atau hanya sekedar "melampiaskan kerinduan".

Jarak sebenarnya tak akan pernah menjarakkan antara 2 insan yang saling mencintai dan menguatkan. Apalagi mereka yang saling mendoakan. Perpisahan di tengan jalan dalam sebuah hubungan, hanyalah salah satu resiko dari konspirasi alam semesta, resiko hidup di bumi yang penuh ketidak pastian. jodoh tak akan kemana-mana. Dia di sebalahmu.

Comments

Popular posts from this blog

Hidup dan impian

Assalamualaikum. Malem gays, apa kabs? Semoga selalu dalam lindunganNya ya. Langsung read lah :). Sesungguhnya hidup akan sia-sia tanpa adanya tujuan, hidup pula akan hampa tanpa impian. Banyak ilustrasi untuk menggambarkan sebuah kehidupan. Menurut ku hal itu wajar-wajar saja, mengingat setiap manusia itu punya karakternya masing-masing, dan masing-masing manusia pun punya cara tersendiri untuk mengambil pelajaran yang ia alami dari masa lalu. Contoh saja, ada yang menggambarkan kehidupan layaknya seperti sungai yang mengalir. Mungkin gambaran itu benar, tapi tak selamanya menjadi sebuah patokan. Hidup itu memang akan terus mengalir seperti sungai, sama dengan waktu yang akan terus berjalan dan berlalu. Tapi, sungai itu mengalir kebawah, tidak sama seperti manusia yang harus selalu naik ke atas. Maksudnya, dari perjalanan hidupnya setiap hari, setiap manusia harus terus belajar menjadi lebih baik, dan baik lagi. Kehidupan di dunia ini tidak sama seperti cerita-cerita di "No

Catatan Bulan Juni

MASA DEPAN DICIPTAKAN HARI INI Beberapa orang, kerap kali mengimpikan hal-hal luar biasa terjadi dalam hidupnya. Namun hanya sebatas mengimpikan, tidak pernah benar-benar berniat merealisasikannya. Mereka hanya berharap dan merapal doa pada Sang Pencipta. Mana bisa seperti itu. Bahkan Allah pernah berfirman dalam salah satu ayat Al-qur'an ; "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri." Q.S Ar-Ra’d : 11. Nah kan? Kebanyakan dari mereka lupa, jika ingin mendapat hal yang di inginkan, harus melalui proses yang tidak di inginkan. Usaha. Itu hal yang harus di lakukan jika ingin hal-hal luar biasa terjadi dalam hidupmu. Allah tak akan mengingkari janji. Usaha tidak akan mengkhianati hasil, begitu kata orang-orang. Mulailah merencanakan segala impianmu dari sekarang. Masa depan di ciptakan hari ini. Jangan menunda-nunda waktu. Karena, hal paling menyebalkan dari menunda-nunda rencana adalah kehabisan banyak kesempa

move on (part 2)

Dari kenangan lama. Dan dengan rasa yang sama pula. rasa   itu begitu dalam aku tanamkan, sehingga sangat sulit bagiku membersihkannya ketika kau tinggalkan luka kala itu, bahkan hingga kini aku tak percaya dengan kenyataan   bahwa kau benar benar telah pergi. Aku malah lebih percaya dengan janji yang kau berikan dimasa lalu. Yaaa,,, hingga kini aku masih menunggu akan kepastian janji itu. Janji yang engkau katakan “kalau engkau tak akan meninggalkanku”. Janjimu mengaburkan pandanganku. bahkan aku mengabaikan hal yang nyatanya sudah ada didepanku, hal yang mungkin akan membuatku lebih bahagia dari ini. Semua itu demi engkau sang Masa lalu. Yaa aku bodoh,, aku bodoh sekali percaya denganmu, Aku bodoh percaya dengan perasaan ini. Asaa, putusss,,, aku lelah dikejar kejar perasaan ini, aku butuh tempat istirahat (sahabat) walau hanya sekedar numpang minum dan bersandar sebentar(Curhat) untuk menghilangkan rasa letih setelah sekian lama lari akan kejaran sebuah cerita lama. Setela