Skip to main content

Kini Hatiku bukan lagi rumahmu

Separuh yang tak lagi utuh, kini tinggal kenangan yang merengkuh. Kau pergi secepat desiran angan, kau hilang tanpa titik penjelasan. Tak ada perjuangankah? Atau memang tak lagi mau 'kita' melangkah? Pertanyaan-pertanyaan di benakku belum sempat hilang, namun kau sudah jauh menghilang. Maaf bila akhirnya aku berburuk sangka, mencaci disosial media tanpa peduli kau merasa.
Bagaimana aku bisa menahan sabarku, jika kau sampai sejauh ini masih diam membisu. Kau anggap entang sebuah perpisahan, tanpa kau sadar membuat seseorang terlampau kesakitkan.

Hanya sebuah kata yang kutunggu, sebuah penjelasan yang mampu meredamkan sedikit piluku. Aku bukan memaksa, aku hanya ingin tau apa sebabnya. Atau mungkin aku membuatmu jenuh dan akhirnya memutuskan hengkang dariku.

Dengan paras ayumu, memang banyak yang mencoba memilikimu. Bahkan, hanya beberapa hari setelah kau menghilang, kau sudah bersamanya yang tersayang.

Kau memang beruntung, mendapatkan dia yang jauh lebih tampan. Jauh lebih dewasa, lebih jauh dariku yang memang tidak ada apa-apa dibanding dia. Aku hanya seorang pemuda biasa, masih belum mampu menuruti semua inginmu. Tapi aku sedang berusaha untuk meraih mimpiku, berkerja mati-matian demi bisa bersamamu. Kau tau janjiku, kau tau aku mencoba menepati itu.

Kini, hatiku bukan lagi rumahmu. Aku memutuskan untuk tidak lagi mengharapkanmu. Untuk apa berharap pada sesuatu yang sudah pergi? Percuma, jikalau memang kau benar-banar tak akan kembali? Ini akan menjadi sebuah pelajaran berharga, sebuah perjalanan menghapus luka. Tentangmu dan 'kita' yang tak akan bisa bersama. Aku bersama hati baru, kau dan dia dengan hidup baru, selamat berbahagia ;). Doakan aku cepat bisa melupakanmu, doakan aku juga supaya bisa mendapat penggantimu. Sekarang, bagiku kau hanya masa lalu.

Comments

Popular posts from this blog

Hidup dan impian

Assalamualaikum. Malem gays, apa kabs? Semoga selalu dalam lindunganNya ya. Langsung read lah :). Sesungguhnya hidup akan sia-sia tanpa adanya tujuan, hidup pula akan hampa tanpa impian. Banyak ilustrasi untuk menggambarkan sebuah kehidupan. Menurut ku hal itu wajar-wajar saja, mengingat setiap manusia itu punya karakternya masing-masing, dan masing-masing manusia pun punya cara tersendiri untuk mengambil pelajaran yang ia alami dari masa lalu. Contoh saja, ada yang menggambarkan kehidupan layaknya seperti sungai yang mengalir. Mungkin gambaran itu benar, tapi tak selamanya menjadi sebuah patokan. Hidup itu memang akan terus mengalir seperti sungai, sama dengan waktu yang akan terus berjalan dan berlalu. Tapi, sungai itu mengalir kebawah, tidak sama seperti manusia yang harus selalu naik ke atas. Maksudnya, dari perjalanan hidupnya setiap hari, setiap manusia harus terus belajar menjadi lebih baik, dan baik lagi. Kehidupan di dunia ini tidak sama seperti cerita-cerita di "No

Catatan Bulan Juni

MASA DEPAN DICIPTAKAN HARI INI Beberapa orang, kerap kali mengimpikan hal-hal luar biasa terjadi dalam hidupnya. Namun hanya sebatas mengimpikan, tidak pernah benar-benar berniat merealisasikannya. Mereka hanya berharap dan merapal doa pada Sang Pencipta. Mana bisa seperti itu. Bahkan Allah pernah berfirman dalam salah satu ayat Al-qur'an ; "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri." Q.S Ar-Ra’d : 11. Nah kan? Kebanyakan dari mereka lupa, jika ingin mendapat hal yang di inginkan, harus melalui proses yang tidak di inginkan. Usaha. Itu hal yang harus di lakukan jika ingin hal-hal luar biasa terjadi dalam hidupmu. Allah tak akan mengingkari janji. Usaha tidak akan mengkhianati hasil, begitu kata orang-orang. Mulailah merencanakan segala impianmu dari sekarang. Masa depan di ciptakan hari ini. Jangan menunda-nunda waktu. Karena, hal paling menyebalkan dari menunda-nunda rencana adalah kehabisan banyak kesempa

move on (part 2)

Dari kenangan lama. Dan dengan rasa yang sama pula. rasa   itu begitu dalam aku tanamkan, sehingga sangat sulit bagiku membersihkannya ketika kau tinggalkan luka kala itu, bahkan hingga kini aku tak percaya dengan kenyataan   bahwa kau benar benar telah pergi. Aku malah lebih percaya dengan janji yang kau berikan dimasa lalu. Yaaa,,, hingga kini aku masih menunggu akan kepastian janji itu. Janji yang engkau katakan “kalau engkau tak akan meninggalkanku”. Janjimu mengaburkan pandanganku. bahkan aku mengabaikan hal yang nyatanya sudah ada didepanku, hal yang mungkin akan membuatku lebih bahagia dari ini. Semua itu demi engkau sang Masa lalu. Yaa aku bodoh,, aku bodoh sekali percaya denganmu, Aku bodoh percaya dengan perasaan ini. Asaa, putusss,,, aku lelah dikejar kejar perasaan ini, aku butuh tempat istirahat (sahabat) walau hanya sekedar numpang minum dan bersandar sebentar(Curhat) untuk menghilangkan rasa letih setelah sekian lama lari akan kejaran sebuah cerita lama. Setela