Skip to main content

Keraguan itu muncul lagi

Kenapa kadang sesuatu yang sudah kita yakini, tiba-tiba berubah menjadi keraguan yang tak menentu lagi? Apakah karena kurangnya percaya diri atau minder dengan mereka yang sudah terlebih dahulu berada di tempat tertinggi?
Kurasa pertanyaan itu selalu muncul dalam benak seseorang yang takut melangkah. Seseorang yang takut kecewa, yang sebenarnya memang sebuah resiko bagi siapa saja yang ingin maju. Ini nih, salah satu penyebab turunnya prestasi generasi baru. Belum coba, sudah ragu. Bagaimana mau menuju.

Ini bukan tentang berapa lama kamu menunggu. Tapi tentang seberapa cepat kamu merealisasi. Tidak perlu banyak waktu untuk mempertimbangkan, nanti bisa tertinggal dengan mereka yang di belakang. Gerak cepat, di bumi yang terus berputar ini, tak ada waktu untuk mengulur-ulur waktu. Semua harus tetap berjalan, harus tetap melangkah menuju masa depan.

Jeda boleh, tapi sekarang bukan saatnya. Kamu baru saja mulai, harus kuat. Melangkah saja perlahan, tidak usah terburu-buru, yang penting kamu berusaha mencapai tujuanmu. Jika keraguan itu muncul lagi, cobalah tetap tenang, lantas motivasi diri sendiri. Atur nafasmu, tenangkan fikiranmu dan berdoalah. Dalam situasi genting, kamu harus tetap befikir matang. Ini salah satu cobaan, kamu pasti dapat melewatinya.

Aku yakin, hatiku yakin. Fase demi fase. Ke tidak optimisan yang mengejar-ngejar. Semoga saja dapat ku kulewati. Sebuah kehormatan bagi diriku mendapat kepercayaan dari semesta. Untuk tetap hidup dan bermimpi setinggi-tingginya. Ini kewajiban sebenarnya, tidak menutup kemungkinan bagi  siapa saja, bagi setiap insan yang mempunyai nyawa. Mimpi adalah gambaran, melangkah adalah cara untuk mewujudkan.
Salam aksara, mimpimu semua luar biasa.
.
.
@rahmadarisandi ^-^

Comments

Popular posts from this blog

Hidup dan impian

Assalamualaikum. Malem gays, apa kabs? Semoga selalu dalam lindunganNya ya. Langsung read lah :). Sesungguhnya hidup akan sia-sia tanpa adanya tujuan, hidup pula akan hampa tanpa impian. Banyak ilustrasi untuk menggambarkan sebuah kehidupan. Menurut ku hal itu wajar-wajar saja, mengingat setiap manusia itu punya karakternya masing-masing, dan masing-masing manusia pun punya cara tersendiri untuk mengambil pelajaran yang ia alami dari masa lalu. Contoh saja, ada yang menggambarkan kehidupan layaknya seperti sungai yang mengalir. Mungkin gambaran itu benar, tapi tak selamanya menjadi sebuah patokan. Hidup itu memang akan terus mengalir seperti sungai, sama dengan waktu yang akan terus berjalan dan berlalu. Tapi, sungai itu mengalir kebawah, tidak sama seperti manusia yang harus selalu naik ke atas. Maksudnya, dari perjalanan hidupnya setiap hari, setiap manusia harus terus belajar menjadi lebih baik, dan baik lagi. Kehidupan di dunia ini tidak sama seperti cerita-cerita di "No

Catatan Bulan Juni

MASA DEPAN DICIPTAKAN HARI INI Beberapa orang, kerap kali mengimpikan hal-hal luar biasa terjadi dalam hidupnya. Namun hanya sebatas mengimpikan, tidak pernah benar-benar berniat merealisasikannya. Mereka hanya berharap dan merapal doa pada Sang Pencipta. Mana bisa seperti itu. Bahkan Allah pernah berfirman dalam salah satu ayat Al-qur'an ; "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri." Q.S Ar-Ra’d : 11. Nah kan? Kebanyakan dari mereka lupa, jika ingin mendapat hal yang di inginkan, harus melalui proses yang tidak di inginkan. Usaha. Itu hal yang harus di lakukan jika ingin hal-hal luar biasa terjadi dalam hidupmu. Allah tak akan mengingkari janji. Usaha tidak akan mengkhianati hasil, begitu kata orang-orang. Mulailah merencanakan segala impianmu dari sekarang. Masa depan di ciptakan hari ini. Jangan menunda-nunda waktu. Karena, hal paling menyebalkan dari menunda-nunda rencana adalah kehabisan banyak kesempa

move on (part 2)

Dari kenangan lama. Dan dengan rasa yang sama pula. rasa   itu begitu dalam aku tanamkan, sehingga sangat sulit bagiku membersihkannya ketika kau tinggalkan luka kala itu, bahkan hingga kini aku tak percaya dengan kenyataan   bahwa kau benar benar telah pergi. Aku malah lebih percaya dengan janji yang kau berikan dimasa lalu. Yaaa,,, hingga kini aku masih menunggu akan kepastian janji itu. Janji yang engkau katakan “kalau engkau tak akan meninggalkanku”. Janjimu mengaburkan pandanganku. bahkan aku mengabaikan hal yang nyatanya sudah ada didepanku, hal yang mungkin akan membuatku lebih bahagia dari ini. Semua itu demi engkau sang Masa lalu. Yaa aku bodoh,, aku bodoh sekali percaya denganmu, Aku bodoh percaya dengan perasaan ini. Asaa, putusss,,, aku lelah dikejar kejar perasaan ini, aku butuh tempat istirahat (sahabat) walau hanya sekedar numpang minum dan bersandar sebentar(Curhat) untuk menghilangkan rasa letih setelah sekian lama lari akan kejaran sebuah cerita lama. Setela