Malam ini, angin bersiul riang. Pohon-pohon menyanyikan suara khasnya. Daun-daun berguguran jatuh berayunan. Ada aku yang terduduk disudut rumah, menatap langit yang cerah. Gemerlap gemintang tersenyum merekah. Kudengarkan suara-suara itu, menikmati malam di sesunyi Rindu.
Tatkala, langkahku menelaah menuju kenangan. Menerka rasa yang terlanjur jatuh lalu tenggelam. Halaman per halaman ku buka, kenangan tentang kita mungkin pernah membuatku bahagia. Ada beberapa janji yang sempat kita buat, namun belum sempat kita berbuat. Semua sudah berakhir sebelum mampu kita wujudkan. Semoga kau mengikhlaskan, karena aku juga sudah mengikhlaskan.
Maaf menyapamu, aku hanya rindu. Namun, rinduku bukan bermaksud ingin pulang lalu mengulang. Rinduku hanya sebatas pulang dan mengenang.
Semua tentangmu, sudah ku coret dengan sebuah garis lurus. Tidak. Aku tidak akan menghapusmu. Biar bagaimanapun kau pernah menjadi bagian dari dalam raga, pernah menjadi tempat tubuh menyerkap lelah. Aku tidak seego itu, aku masih butuh semua tentangmu. maksudku, semua yang telah kita lewati, bisa membuatku belajar menjadi seseorang yang lebih baik nanti. Karena di masa depan, Sudah ada seseorang yang menungguku. seseorang yang kelak akan menjadi rumah untuk menghapus lelah.
Jejak rindu ini hanya sebatas menyapa. Baik-baik di sini ya. Aku pamit. Kelak aku akan tetap menyambangimu. Mari bahagia. Tanpa membenci masa lalu tentang kita. Kau dengan hati baru. dan aku dengan hati baru. Kelak, semoga kita di pertemukan sebagai seorang sahabat yang saling mendukung dan memberi semangat.
.
.
Terimakasih 😊
.
-Rahmad Arisandi 28/10/2017
Comments
Post a Comment