Mungkin, jika menyelisik kalimat di atas. Akan ada banyak persepsi yang bisa kita ciptakan. Ya. Barangkali memang semua orang pernah merasakan kata dendam dalam hidupnya. Atau, mungkin 'dendam' adalah salah satu wadah ajang menunjukan siapa yang sebenarnya paling tersakiti.
Kadang, aku kasihan melihat mereka yang masih suka menyimpan dendam dalam dirinya. Kasihan. Ya. Karena rasa dendam yang bersemayam dalam hati, akan membuat seseorang tidak akan bisa tenang. Ia belum merasa puas kalau belum melihat mereka yang sempat menyakitinya tersungkur. Bahkan, beberapa orang kadang menjadi ketagihan melakukannya lagi. Mereka ingin menterpurukkan lawan mainnya terus dan terus.
Aku tidak ingin egois. Sebab akupun pernah merasakan yang namanya perasaan 'dendam'. Bahkan sempat terpikir untuk membalaskan dendam ku itu. Namun, dengan keteguhan hati. Nuraniku berbicara; bahwa dendam tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Ia hanya akan membuat masalah baru dan baru lagi. Dendam tidak akan ada yang berakhir bahagia. Tidak akan pernah ada.
Ayolah. Jangan seperti kau merasa bahwa kau sendiri yang paling tersakiti. Diluar sana, banyak orang-orang yang bahkan di ambil sesuatu yang harusnya menjadi hak miliknya. Mereka tetap bersabar. Mereka Tetap lapang dada. mereka tetap semangat dan selalu ikhlas menjalani hidup.
Sadarlah. Bahwa memang setiap luka memiliki bekas yang menyayat di dada. Jadikan ajang pelajaran. Siapapun yang pernah menyakitimu, siapapun yang pernah menanam luka dalam relung hatimu. Ikhlaskan. Ikhlaskan segala luka, ada saatnya kamu merasakan bahagia.
Rahmad Arisandi | 06/03/2018
Comments
Post a Comment