Skip to main content

Catatan Sang Maret | Balas Dendam

Mungkin, jika menyelisik kalimat di atas. Akan ada banyak persepsi yang bisa kita ciptakan. Ya. Barangkali memang semua orang pernah merasakan kata dendam dalam hidupnya. Atau, mungkin 'dendam' adalah salah satu wadah ajang menunjukan siapa yang sebenarnya paling tersakiti.

Kadang, aku kasihan melihat mereka yang masih suka menyimpan dendam dalam dirinya. Kasihan. Ya. Karena rasa dendam yang bersemayam dalam hati, akan membuat seseorang tidak akan bisa tenang. Ia belum merasa puas kalau belum melihat mereka yang sempat menyakitinya tersungkur. Bahkan, beberapa orang kadang menjadi ketagihan melakukannya lagi. Mereka ingin menterpurukkan lawan mainnya terus dan terus.

Aku tidak ingin egois. Sebab akupun pernah merasakan yang namanya perasaan 'dendam'. Bahkan sempat terpikir untuk membalaskan dendam ku itu. Namun, dengan keteguhan hati. Nuraniku berbicara; bahwa dendam tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Ia hanya akan membuat masalah baru dan baru lagi. Dendam tidak akan ada yang berakhir bahagia. Tidak akan pernah ada.

Ayolah. Jangan seperti kau merasa bahwa kau sendiri yang paling tersakiti. Diluar sana, banyak orang-orang yang bahkan di ambil sesuatu yang harusnya menjadi hak miliknya. Mereka tetap bersabar. Mereka Tetap lapang dada. mereka tetap semangat dan selalu ikhlas menjalani hidup.

Sadarlah. Bahwa memang setiap luka memiliki bekas yang menyayat di dada. Jadikan ajang pelajaran. Siapapun yang pernah menyakitimu, siapapun yang pernah menanam luka dalam relung hatimu. Ikhlaskan. Ikhlaskan segala luka, ada saatnya kamu merasakan bahagia.

Rahmad Arisandi | 06/03/2018

Comments

Popular posts from this blog

Hidup dan impian

Assalamualaikum. Malem gays, apa kabs? Semoga selalu dalam lindunganNya ya. Langsung read lah :). Sesungguhnya hidup akan sia-sia tanpa adanya tujuan, hidup pula akan hampa tanpa impian. Banyak ilustrasi untuk menggambarkan sebuah kehidupan. Menurut ku hal itu wajar-wajar saja, mengingat setiap manusia itu punya karakternya masing-masing, dan masing-masing manusia pun punya cara tersendiri untuk mengambil pelajaran yang ia alami dari masa lalu. Contoh saja, ada yang menggambarkan kehidupan layaknya seperti sungai yang mengalir. Mungkin gambaran itu benar, tapi tak selamanya menjadi sebuah patokan. Hidup itu memang akan terus mengalir seperti sungai, sama dengan waktu yang akan terus berjalan dan berlalu. Tapi, sungai itu mengalir kebawah, tidak sama seperti manusia yang harus selalu naik ke atas. Maksudnya, dari perjalanan hidupnya setiap hari, setiap manusia harus terus belajar menjadi lebih baik, dan baik lagi. Kehidupan di dunia ini tidak sama seperti cerita-cerita di "No

Catatan Bulan Juni

MASA DEPAN DICIPTAKAN HARI INI Beberapa orang, kerap kali mengimpikan hal-hal luar biasa terjadi dalam hidupnya. Namun hanya sebatas mengimpikan, tidak pernah benar-benar berniat merealisasikannya. Mereka hanya berharap dan merapal doa pada Sang Pencipta. Mana bisa seperti itu. Bahkan Allah pernah berfirman dalam salah satu ayat Al-qur'an ; "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri." Q.S Ar-Ra’d : 11. Nah kan? Kebanyakan dari mereka lupa, jika ingin mendapat hal yang di inginkan, harus melalui proses yang tidak di inginkan. Usaha. Itu hal yang harus di lakukan jika ingin hal-hal luar biasa terjadi dalam hidupmu. Allah tak akan mengingkari janji. Usaha tidak akan mengkhianati hasil, begitu kata orang-orang. Mulailah merencanakan segala impianmu dari sekarang. Masa depan di ciptakan hari ini. Jangan menunda-nunda waktu. Karena, hal paling menyebalkan dari menunda-nunda rencana adalah kehabisan banyak kesempa

move on (part 2)

Dari kenangan lama. Dan dengan rasa yang sama pula. rasa   itu begitu dalam aku tanamkan, sehingga sangat sulit bagiku membersihkannya ketika kau tinggalkan luka kala itu, bahkan hingga kini aku tak percaya dengan kenyataan   bahwa kau benar benar telah pergi. Aku malah lebih percaya dengan janji yang kau berikan dimasa lalu. Yaaa,,, hingga kini aku masih menunggu akan kepastian janji itu. Janji yang engkau katakan “kalau engkau tak akan meninggalkanku”. Janjimu mengaburkan pandanganku. bahkan aku mengabaikan hal yang nyatanya sudah ada didepanku, hal yang mungkin akan membuatku lebih bahagia dari ini. Semua itu demi engkau sang Masa lalu. Yaa aku bodoh,, aku bodoh sekali percaya denganmu, Aku bodoh percaya dengan perasaan ini. Asaa, putusss,,, aku lelah dikejar kejar perasaan ini, aku butuh tempat istirahat (sahabat) walau hanya sekedar numpang minum dan bersandar sebentar(Curhat) untuk menghilangkan rasa letih setelah sekian lama lari akan kejaran sebuah cerita lama. Setela