Barangkali sebuah kecewa di ciptakan untuk sejenak rileksasi dari rasa bahagia. Rileksasi bahwa setiap bahagia tidak selalu menetap. Ia juga memiliki waktu tersendiri. Ia juga bisa pergi dari hidup kita.
Bisa jadi, saat ini kita memang sedang mengalami bahagia yang begitu merekah. Besok, atau mungkin nanti, tiba-tiba kita harus merasakan yang namanya kecewa. Takdir semesta tidak ada yang tahu.
Kecewa juga mendewasakan kita. Seperti halnya 'Luka' dan 'duka'. Dan pada hakikatnya, ketiganya merupakan hal yang sama-sama menyayat perasaan. Menghujam tanpa ampun, pecah berserakan.
Namun, kalau kita bisa melewati dengan akhir lapang dada. Pasti akan ada hal yang lebih indah yang akan kita dapatkan. Semua kecewa, akan setimpal dengan bahagia yang akan kita dapatkan.
Hidup di dunia ini di penuhi oleh kecewa, luka, duka, tangis. Bahagia adalah bonus.
Rahmad Arisandi | 05/03/2018
Comments
Post a Comment