Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2018

Daily Journal || Yogyakarta

Desingan kereta mulai mengecil, tatkala kupandangi gerimis dari jendala kereta yang mulai memeluk kota. Kota ini. Saat langkahku tepat di depan stasiun, secara sekilas mungkin ini tampak seperti kota-kota pada umumnnya. Namun, setelah melangkah lebih jauh ke jalan malioboro, ku pandangi lamat-lamat kembali kota ini. Beberapa remaja dan mahasiswa yang sedang berpacaran. Walau hanya duduk dan memandangi kota, di temani secangkir kopi dan secarik senja. Aku rasa itu sudah sangat membuat mereka bahagia. Beberapa keluarga kecil, dengan buah hati mereka yang sedang imut-imutnya. Ada yang sedang belajar berjalan, ada yang sudah mulai lincah berlari kesana kemari. Ada yang baru bisa menunjuk-nunjuk dan bilang “Mamah,, paappah”. Duhh, indahnya. Ada juga sepasang orangtua yang sudah berada di usia senja. Namun masih betah berkunjung dan menikmati langit sore dan bisingnya taman yang ceria.  Ramai tapi tidak terasa sesak. Begitulah kesan pertama saat aku untuk pertama kali menyusuri k

Daily Journal || Sang Masa Lalu

Ada bagian dari diriku yang turut hilang ketika kau sudah tak lagi berada di sisiku. Di bagian lain ada bagian dari diriku yang turut lega juga, ketika kau memilih untuk pergi. Kau, yang dulu. Dulu sekali. Orang yang paling aku utamakan. Ternyata tidak lebih dari seorang yang hanya hadir hanya untuk mengukir kenangan. Kau tercipta untuk membuatku belajar. Belajar merelakan, bahwa tidak semua yang membuat nyaman diri, bisa menetap hingga ujung hari. Manis. Kisah manis bersamamu tak akan ku lupakan. Luka? Luka yang kau beri akan tetap ku ingat sampai suatu saat nanti. Bukan tak ingin merelakanmu, tapi justru aku sudah belajar menjadi dewasa. Dewasa dalam menyikapi setiap kejadian demi kejadian yang terus hadir di hidupku. Sesakit apapun, akan ku terima dengan lapang dada. Kenangan indah. Biarlah itu menjadi bumbu penyedap untuk menyeimbanngkan rasa sakit. Aku juga tidak akan berlarut dalam rasa bahagia. Aku akan siap siaga jika tiba-tiba hal buruk menimpa. Terimakasih. Akhir tahun ini

Daily Journal || Singgah

Singgah Banyak hal di dunia ini yang datang hanya untuk singgah. Ada yang datang hanya untuk menebar resah. Ada yang datang untuk melukis luka. Ada yang datang menuliskan bahagia. Dan ada yang datang hanya sebatas sapa. Singgah. Ada banyak hal di dunia ini yang tidak kita ketahui. Bahkan rasa yang hati sendiri rasakan saja terkadang bisa kita salah artikan. Singgah ada untuk menjadi pembatas antara menetap dan menitip. Dua kata yang memiliki arti yang sangat berbeda. Sangat jauh berbeda. Jika menitip hanyalah hal sederhana yang bersifat sementara, lain halnya dengan menetap. Menetap adalah prihal berkomitmen. Berkomitmen untuk menetap. Tentu sebuah komitmen butuh alasan. Nah, sinilah cinta berperan penting Cinta menjadi alasan orang untuk menetap. Bukan hanya sekadar menitip, lalu jika sudah bosan bisa pergi kapan saja. Ini tentang cinta yang sesunggunya. Tentang cinta yang akan menetap dengan jangka waktu yang lama. Dan karena cinta, sebuah komitmen tercipta. Dan lahirlah be

Daily Journal || Rasa Sakit

Kenangan Waktu yang terus berjalan, semua hal yang akan menjadi kenangan setiap detiknya. Otak manusia akan menyimpan kenangan itu tanpa di minta. Mungkin kalau bisa request , setiap orang tidak mau menyimpan kenangan yang menyakitkan itu. Tapi itu tidak akan bisa, sebab sistem kerja otak itu sudah diatur oleh sang pencipta, manusia tidak akan bisa merubah system itu. Siapapun pasti akan merasakan apa yang di sebut hal manyakitkan itu. Karena ini masuk kedalam konsep keseimbangan yang berlaku di dunia ini. Seperti halnya siang dan malam, langit dan bumi, api dan air, dan masih banyak lagi. Di samping itu,  Menurutku Tuhan sengaja turunkan rasa sakit pada manusia agar bisa belajar untuk memperbaiki diri, lagi dan lagi. Kenapa melalui rasa sakit? Sebab manusia itu punya sifat yang menyebalkan. Maunya menang sendiri. Udah dapat yang di inginkan, masih saja ingin mendapatkan hal-hal lain yang di inginkan. “Ngelunjak” kalau dalam bahasa gampangnya. Nah itulah kenapa Tuhan mengirim r

Daily Journal || Bingung

Bingung adalah perkara sulit. Mempertimbangkan berbagai pilihan untuk memilih satu pilihan. Kadang, beberapa orang menentukan pilihan secara tergesa-gesa. Tidak mempertimbangkan secara matang apa resiko dari pilihan itu. Penyesalan akan datang di belakang. Resiko juga akan di tanggung di belakang. Tapi pilihan tidak akan pernah bisa kau hindarkan. Setiap fase di dalam hidup, pasti kita akan di hadapkan dengan berbagai pilihan. Sekali lagi. Bingung dalam menentukan pilihan adalah faktor utama kita terjerumus sendiri dengan pilihan kita. Optimis saja dengan pilihanmu. Jangan ragu-ragu dalam memilih. Pertimbangan itu memang penting, namun jangan terlalu membuat suasana hati genting. Asal kau yakin dan percaya dan memegang teguh pilihanmu. Aku yakin kau tidak akan menyesal. . Penyesalan adalah bentuk lain dari keterburuan. Jangan terburu-burulah. Santai saja. Namun juga serius. Jangan sia-siakan waktu, itu kuncinya. Optimis dan yakin itu jalan keluarnya. . . udah yaa, semoga membantu

Daily Journal || Ini Rindu

-Ini Rindu Kau tau, rindu itu keras kepala. Padahal aku sudah berusaha untuk membuat dia tidak datang. Namun aku tidak mampu untuk mencegahnya untuk tidak datang. Dan celakanya, aku tidak bisa membuatnya pergi. Jujur, aku sedikit kesal. Kau tau kenapa? Sebab rindu selalu saja memecah setiap konsentrasiku. Aku selalu di ganggu dengan keberadaannya yang suka datang sesukanya. Tapi aku senang sih, sebab dari rindu aku belajar untuk menjadi manusia yang berkomitmen. Oke, kita anggap ini adil ya. Ada lagi. Rindu itu, aduh... Kenapa sih setiap waktu selalu bertambah, kan aku jadi agak sedikit berat membawanya. Eh iya, pernah denger nggak kalau rindu itu bisa menjadi penyebab utama terjadinya masalah. Kau tau hubungan jarak jauh atau alias LDR? Mereka yang sedang LDR’an akan susah sekali menjalani hubungan jika tidak bisa saling berkomitmen. Kau tau kenapa? Ya sebab, jika komitmen mereka tidak kuat, maka akan terjadi selisih paham yang sangat hebat nantinya. Kita buat skenarionya gi

Daily Journal || Bertahan atau Pulang (Ketika Hati Nurani di Uji)

Setelah ini mau kemana? Kuliah atau kerja? Kuliah saja. Kerja saja dulu. Cari pengalaman saja dulu. Merantau saja. Kuliah saja, kan udah di terima. Pertanyaan dan pernyaatan macam itu pernah berseliweran di telingaku, bahkan hingga sekarang. Itulah akhirnya yang membuat aku jadi penuh keraguan. Iyaa hingga kini juga masih. Aku juga manusia, telingaku Alhamdulillah masih dapat mendengar dengan baik. Bagaimana aku mau mengabaikan pertanyaan atau pernyataan orang lain, jika pertanyaan it uterus-terusan di senandungkan. Sumpah, rasanya terus di kelilingi dengan hal macam itu tidak enak sama sekali. Aku bingung harus bersikap sepeti apa, aku bahkan tidak bisa menjadi diriku sendiri. Aku seperti kehilangan kendali atas pikiranku. Pikiranku membawaku pada dimensi-dimensi yang tidak aku sukai. Sangat tidak aku sukai. Beberapa waktu lalu, aku sempat tenang sebentar. Namun, semakin kesini, aku menemukan lagi titik keraguan. Apa  yang sebanarnya aku inginkan? Benarkah ini Cuma ambisiku

Daily Journal || Mengenang Tapa Mendambakan

Hari-hari pilu sudah kau lalui, masa-masa sulit telah kau lewati. Sekarang saatnya kau berdiri lagi, menatap masa depan, mengakhiri sebuah kepatah hatian. Tak apa jika masih ada dia di ingatan. Jangan benci, kenang saja dengan penuh lapang dada. Karena setiap kehilangan akan selalu meninggalkan jejak. Jadikanlah pelajaran baru untuk kembali berpijak. . . Sesekali, mengenang tak apa. Namun, jangan sampai kembali mendamba. Jelas, kalian sudah berbeda. Kalian bukan lagi dua hal yang dapat di satu seperti kala itu. Kau dengan jalanmu. Dia dengan jalannya. . . Jika alam mempertemukan kalian kembali, bisa jadi itu hanya sebuah konspirasi. Kalian hanya di pertemukan sebatas teman  tanpa harus kembali menjalani hubungan percintaan. Mengenang tanpa mendambakan. Rindu tanpa menginginkan. Tidak apa seperti itu. Nikmati saja apa yang di suguhkan kenangan kepadamu.

Daily Journal || Masa Lalu

Kadang aneh saja. Ketika kata-kata motivasi yang kita buat untuk memberi semangat orang lain sangat berguna. Namun, kenapa terkadang itu tidak berlaku untuk kita. Kata-kata itu seakan tidak berefek apa-apa. Padahal, kejadian yang di alami sama. Aneh, aneh sekali. . . Saat kita galau, atau sedang dalam keadaan kacau. Kita sangat butuh orang lain. Walau sekadar teman untuk mendengarkan kita berbicara. Tapi, beberapa teman sengat menyebalkan. Ketika kita sedang dalam keadaan berduka setelah habis terluka, malah mereka seenaknya menghakimi kita. Kadang berkata “makanya, jangan pacaran sama dia” atau “playboy di pacarin”. . . Pada hakikatnya, setiap orang yang sedang di mabuk asmara hampir lupa segalanya. Yang jelas kalau sudah ada di dekat orang yang kita cintai kita hanya punya satu kata 'nyaman'. Kita tidak perduli dia itu playboy atau sering gonta-ganti pasangan. Cinta tidak bisa di tebak akan berlabuh kemana. . . Pada dasarnya, semua orang yang sedang patah hati memiliki

Daily Journa || Cinta

Sejauh apapun jarak, seberapa kalipun terpisah, seberapun pernah saling membenci. Jika dua pasang manusia di takdirkan untuk bersama, maka tidak ada sesiapapun yang bisa memisahkan. Takdir akan membawa mereka pada tempat berlabuh, tempat dimana mereka akan di pertemukan lalu di ikat dan tak akan pernah lagi di pisahkan. Cinta itu bersifat mengikat, lalu memberi sayap. Kemudian membawa terbang setinggi - tingginya. Jika yang sekarang membawamu terbang bukan jodohmu, maka suatu hari kamu akan di jatuhkan tanpa ampun ketika dia telah menemukan pasangan sejatinya. Aku tahu kenapa jodoh tidak selalu datang saat cinta pertama. Karena, kita harus jatuh, bangun, terbang lagi, jatuh lagi, bangun, tebang. Sampai akhirnya menemukan rumah yang nyaman untuk menetap. Kesalahan di berikan bukan untuk membuat kita menyerah. Namun kesalahan di berikan agar kita terus belajar memperbaiki. Sebuah hubungan, akan sangat tidak ada nyawanya jika terus di isi dengan keharmonisan. Kadang perlulah ada sedik

Daily Journal || Tentang Aku

-Aku Namaku Rahmad Arisandi, tahun ini jika di beri umur panjang (Amin), 09 April mendatang aku berumur 19 tahun. Di usia segitu aku seharusnya sudah harus benar-banar bisa fokus dengan masa depanku. Kurangi bermain dan menyia-nyiakan kesempatan. Jujur aku memang tipe orang yang suka berangan tinggi, tapi kurang dalam hal menindak lanjuti. Aku selalu mengeluh dengan sedikit hambatan, padahal jika aku mau serius pasti aku akan segera mendapatkan. Aku kecewa dengan diriku sendiri, aku kecewa lantaran masih saja terpengaruh dengan hal-hal yang tidak pasti. Masih terpengaruh oleh ha-hal yang hanya akan membuat diriku jatuh dalam kesia-siaan. Aku beruntung sekali dipertemmukan oleh orang-orang yang mempunya semangan tinggi. Kadang aku suka iri sekali dengan mereka. Mereka yang sibuk saja, masih tetap bisa berkarya. Tapi aku, yang kesehariannya tidak sibuk-sibuk amat malah hanya banyak diam dan berkunjung kesana kemari di sosial media atau alias nyampah. Kenapa aku malas begini? Ak

Daily Journal || Jadilah Dirimu yang Orisinil

Masa bermain-main kini sudah berada pada level tinggi, jadi aku harus sudah siap dengan segala kesibukan-kesibukan yang akan terus menanti. Persis sekali, hidup ini seperti bermain game . Ketika kita tidak siap untuk menghadapi apa yang ada di depan, maka kegagalan yang akan kita dapatkan. Lagi-lagi Game Over yang harus kita rasakan jika kita masih terus berkutat pada rasa malas. Hidup memang tidak perlu terlalu serius, namun kita harus terus berjalan, hidup harus terus berlanjut. Supaya kita, setidaknya bisa menyeimbangkan diri dengan beberapa teman. Jadi mulai sekarang, fokus dan jalanilah apa yang menjadi prioritasmu. Jangan terus sibuk dengan gatgetmu, jangan terus sibuk bermain-main kesana-kemari tanpa tujuan. Lakukanlah kegiatan yang berguna, agar kelak kamu tidak merasa sia-sia hidup di dunia. Jika kelak kamu menemui kegagalan dan harus memulai kembali dari level pertama, jangan putus asa. Memang tidak menyenangkan, namun dari situlah kita belajar, bahwa untuk menjadi sese

Daily Journall || Tumbuh Dari Rasa Sakit

Sudah sebatas mana kesabaran membawamu? Sebatas mana luka mempu menembus rasa sabarmu. Dangkal kah? dalam kah? Aku harap hanya goresan saja. Kalau bisa, kamu tetap harus merasa sabar, meski peristiwa itu sebenarnya begitu memiukan. Sakit hati boleh saja, namun jangan sampai berlarut-larut. Jangan sampai peristiwa memilukan itu membuat dirimu terluka dalam. Jangan sampai merajam dan merusak sel-sel kebaikanmu. Aku harap aura positif tetap dalam pikiranmu. Jangan pernah salahkan siapa-siapa prihal luka. Segala apa yang telah di putuskan sebelumnya, pastilah memiliki dampak. Baik buruk maupun baik, pasti aka nada. Jadi, jika dulu apa yang kamu anggap baik, apa yang kamu anggap terbaik. Lalu kini membuatmu sakit, maka salah satu cara agar kamu dapat terhindar dari rasa sakit hati yang dalam, cobalah untuk mengikhlaskan. Cobalah untuk berusaha tegar dan sabar. Rasa sabar akan menguatkanmu lebih dari apapun. Doa, dan panjatan rasa syukur padaNya akan membuatmu lebih lega. Rasa saki

Daily Journal || Trip To Bromo

Last month, my friends and I went to bromo. Trip to bromo mountain was the first time to me. Our trip began from pare with bagong bus. Our trip took 3 hours. We arrived to landung sari terminal at eleven o’clock in the morning. Than, we went to Malang Town Square with public transportation. There, we waited Mr gun. Before we continued the trip to tumpang, we had eaten luch in foodstall around Malang Town Square. We continued the trip to tumpang with Go Car. We arrived to Tumpang at three o’clock afternoon. During at Tumpang, we stayed in Miss lia’s house. After arrived in Miss Lia’s house, we took a rest and took a bath. The Water is cold because here the highland. After we prepared for trip to bromo, At eight o’clock night we must slept because at midnight we would by picked up by Jeep to bromo. That night, my friends and I felt excited. Trip to bromo mountain it took time for 3 hours. We arrived to second climbing camp at a half past four. Temperature in here around 18-15°

Daily Journal || Harapan Dan Kekecewaan

Ini dunia yang berbeda dari yang dulu pernah aku rasakan. Dulu, saat aku masih kecil, yang aku rasakan begitu indah sekali. Kasih sayang ibu, perhatian bapak, bermain dengan teman-teman. Adalah hal yang sangat membahagiakan. Rasa sakit hanya karena lutut atau tangan terluka. Dulu tidak ada patah hati, tidak ada rasa kecewa karena ingar-bingar kehidupan. Tidak ada rasa sakit yang berkepanjangan, tidak ada rasa sedih yang berlebihan. Dulu ketika berkelahi dengan teman, hanya 2-3 hari, setelah itu berdamai kembali. Dulu, beban paling berat hanya PR Matematika. Aduh-aduh, sayang di sayang. Oke-oke aku akan berfikir realistis sekarang. Tadi hanya sedikit bernostalgia. Mari kepembicaraan yang lebih serius. Iya serius. Nyatanya sekarang, semakin aku dewasa, semakin mengerti memaknai sedikit-demi sedikit alur kehidupan. Rasanya semakin sulit sekali untuk melewatinya, rasanya kaki semakin susah untuk di langkahkan. Terlalu banyak pilihan, dan keinginan. Yang berujung, ketika apa yang

Dialy Journal || Kaki Langit

Tidak banyak yang ingin kukatakan, yang terpenting dari setiap hal yang kamu temui. Belajar lebih giat dan tetap berpegang teguh pada prinsipmu. Aku tidak akan menulis banyak, mataku benar-benar sudah tidak tahan lagi. Ngantuk berat. Jadi, aku hanya menullis puisi ini, semoga kalian suka. Kaki langit Pada indahnya senja, kutitip rindu untukmu di sudut cakrawala Aku ingin tumbuh bersamamu, menumbuh kembangkan diriku Menjadikan seluruh diriku sebagai bagian dari pelindungmu Kudekap ragamu, ku peluk erat perasaan itu Destinasi masalalu telah ku tutup dengan kata merelakan Ku harap kau tidak perlu bertanya terlalu mendalam Kau hanya perlu percaya. Aku, akan selalu ada untumu Sejak saat ini, esok hari, hingga sepanjang usia kita Meski kelak jarak, Tak lagi mendeskripsikan kebahagian kita Namun ketehuilah kasih Dari sini doaku selalu mengikuti langkahmu Jika kelak ada bintang yang dapat bersinar lebih terang Ketahuilah, bahwa kau akan tetap sela

Daily Journal || Prihal Merelakan

Dan entah apa. Kini ada sekelumit rasa yang kembali muncul di hati. Perasaan yang dulu pernah hampir sebesar duniaku. Dia yang pernah aku anggap sebagai semesta, kini tidak lebih dari orang lain yang terlihat sangat asing. Wajahnya tidak lagi mampu membuat getaran konstan di jantung menjadi lebih kencang. Senyumnya tidak lagi mampu membuat kaki terasa susah berdiri. Yang ada sekarang semua rasa itu telah bermetamorfosa menjadi kupu-kupu yang indah. Sekali ku lihat, aku akan langsung tersenyum dalam sebaris keikhlasan. Merelakan tidak perlu terlalu serius, nanti pusing. Apa lagi kamu memerlukan 5 tahap untuk benar-benar bisa melepaskan perasaan. Iya 5 tahap. Belum pernah dengarkah 5 tahap kehilangan? Mungkin sekali-sekali kau perlu lebih memanfaatkanlah gatgetmu untuk mencari informasi. Iy, benar. Merelakan tidak usah di fikirkan terlalu mendalam. Pada akhirnya, kau malah akan semakin susah melepaskan perasaan. Perasaan biarlah mengalir seperti air. Biarlah terhempas seperti udara

Daily Journal || Angin, Air, Bumi, Api

Sampai disini. Ada banyak sekali suka dan duka yang telah ku lewati. Sudah banyak sekali rasa yang melanda hati. yang pergi, yang sekadar hadir untuk sementara menemani. Kadang bingung, kadang kecewa, kadang kehilangan arah. Ragu, adalah hal yang paling sering aku rasakan. Luka. Sesekali luka datang untuk membuat perasaan lebam lebih dalam. Hidup di jalan yang penuh rintangan seperti ini memang sangat berbahaya. Tidak ada cara instan untuk menuju kepada ketujuan sebenarnya. Aku haru melewati berbagai pristiwa, juga berbagai rasa. Jalanpun tak selalu semulus. Kadang bahkan harus melewati berbagai jalanan yang memiliki tingkat bahaya level “A”. Ini hidup. Di miliki oleh orang-orang yang mempunya tujuan dan rencana. Silahkan mundur jika tidak kuat. Tapi, jangan pernah menyesal jika kelak kau tak akan menjadi apa-apa. jangan pernah menyesal kalau hidupmu tidak ada kesan-kesannya. Datar, tidak berbobot, dan layu. Orang-orang yang tidak kuat untuk menggapai impian. Orang-orang yang bet

Daily Journal || Evolusi Hidup

Manusia. Makhluk paling sempurna di antara makhluk ciptaanNya. Di beri akal untuk berpikir, di beri nafsu untuk bercita-cita. Selama ada tekad yang kuat, semua yang di anggap mustahil, bisa menjadi sangat mungkin. Beberapa orang berambisi secara berlebihan. Tidak mengandalkan logika dengan baik. Yang ada di dalamnya hanya nafsu dan keinginan serakah. Alhasil, apa yang di cita-citakan menjadi hal yang membunuh matikan perasaanya. Tidak lagi punya hati, tidak lagi berpikir realistis. Yang ada di dalam pikirannya hanya : asal itu bisa di didapatkan, hal apapun akan di korbankan. Termasuk harga diri. Sungguh malang orang-orang seperti ini. Tidak ada lagi rasa welas-asih di hatinya. Benar-benar, ambisi telah memusnahkan segala kebaikan dari dalam dirinya. Semua berubah derastis, ada kegelapan yang menyelimutinya. Ada keangkuhan dalam dadanya. Apa yang di citaa-citakan berujung sia-sia. Tidak lagi mampu memaknai arti berjuang. Tidak lagi mampu mengerti arti  tujuan. Orang-orang seperti

Daily Journal || Bagian Dari Dalam Diri

Sebuah hobi datang berawal dari ketertarikan kita pada sebuah hal. Lalu mencobanya, ada kenyamanan dan kepuasaan hati tersendiri ketika kita melakukan hal itu. kataku hobi itu adalah bagian lain dari diri seseorang yang datang agak terlambat. Seperti layaknya tangan yang berfungsi untuk menggenggam sesuatu. Hobi berfungsi sebagai penetralisir rasa lelah dan jenuh akan rutinitas yang kita jalankan. Ada banyak sekali kategori hobi. Musik misalnya. Musik adalah hal yang hampir semua orang menyukainya. Mendengarkan musik merupakan hobi yang menyenangkan, bagiku sih. Entah iya entah tidak. Namun, ada beberapa orang yang tidak suka mendengarkan musik. Setiap orang berhak akan hobinya. Tapi hobi juga punya batasan. Hobi tidak harus setiap waktu di lakukan, seakan kamu tidak punya kegiatan lain untuk menjalani hidupmu. Memang sih menjalani hobi itu menyenangkan. Tapi, setidaknya buatlah jadwalmu, atur waktumu. Seimbangkan antara membagi waktu untuk hobimu dengan waktumu untuk keluarga, t

Engkaulah Pusat Semestaku

Ada banyak hal di dunia ini yang sengaja ataupun tidak sengaja membawa manusia pada titik-titik tertentu. Seperti aku kini, disini, yang memilikimu dalam satu titik kenyamanan yang tak terkalahkan. Tak terkalahkan oleh jarak dan waktu, tak terkalahkan oleh perbedaan, tak terkalahkan oleh rindu. Puluhan kilometer kan ku tempuh, jarak bukanlah masalah, asalkan kita berdua tetap pada satu titik kepercayaan. Bahwa cinta yang kita jalani akan menuntun kita pada titik pertemuan. Bahwa kita akan bersama dan tak akan terpisah suatu hari nanti. Kau adalah pusat semestaku. Telah ku beri semua impianku untukmu. Melangkah beriringan denganmu adalah hal indah terbesarku. Maka, izinkanlah aku untuk tetap utuh dalam dadamu. Karena telah ku ukur namamu di palung hati terdalam. Ceritakanlah keluh kesahmu, maka akan aku siapkan telingaku dengan senang hati. Bersandarlah di pundakku tatkala kau lelah oleh ingar-bingar dunia. Tetaplah dalam dekapku di kala kau kehilangan arah dan resah, kau akan di

Daily Journal || Harapan, Penebusan, Doa

     Setelah melewati hari-hari sulit, melewati masa-masa transisi hingga ke hari ini. Tahun ini, merupakan tahun kedua awal kepenulisanku. Aku ingin menulis lebih banyak dan banyak lagi. Lebih serius lagi, lebih mengasah lagi kemampuan menulisku. Lebih banyak membaca buku-buku baru. Aku akan membagi banyak kegelisahan, menulis banyak gagasan yang ada dalam pikiranku. Aku ingin menulis dengan caraku sendiri.  Tentang apapun, mengenai hal apapun. Aku ingin membiarkan diriku berekspresi sebebebas-bebasnya. Sekalipun itu bukan zona nyamanku, asalkan hatiku berkata “Ayo” aku akan menulisnya. Tahun ini, entah belum banyak yang aku rencanakan. Tapi aku ingin benar-benar serius dalam menggapai cita-citaku. Berusaha sekuat tenaga, mengorbankan sedikit bahkan lebih banyak waktu untuk mengejar itu. 2017 merupakan tahun di mana banyak sekali kejadian dengan rasa yang sangat berfareasi. Namun, aku sudah mengikhlaskannya dengan penuh lapang dada. Membiarkan ia terbawa waktu menuju masa lalu