Skip to main content

Daily Journa || Cinta

Sejauh apapun jarak, seberapa kalipun terpisah, seberapun pernah saling membenci. Jika dua pasang manusia di takdirkan untuk bersama, maka tidak ada sesiapapun yang bisa memisahkan. Takdir akan membawa mereka pada tempat berlabuh, tempat dimana mereka akan di pertemukan lalu di ikat dan tak akan pernah lagi di pisahkan.

Cinta itu bersifat mengikat, lalu memberi sayap. Kemudian membawa terbang setinggi - tingginya. Jika yang sekarang membawamu terbang bukan jodohmu, maka suatu hari kamu akan di jatuhkan tanpa ampun ketika dia telah menemukan pasangan sejatinya.
Aku tahu kenapa jodoh tidak selalu datang saat cinta pertama. Karena, kita harus jatuh, bangun, terbang lagi, jatuh lagi, bangun, tebang. Sampai akhirnya menemukan rumah yang nyaman untuk menetap.

Kesalahan di berikan bukan untuk membuat kita menyerah. Namun kesalahan di berikan agar kita terus belajar memperbaiki.

Sebuah hubungan, akan sangat tidak ada nyawanya jika terus di isi dengan keharmonisan. Kadang perlulah ada sedikit selingan pertengkaran. Bukan untuk membuat hubungan renggang. Namun, untuk mendewasakan.

Hubungan yang sehat itu adalah hubungan yang memiliki komitmen dan tujuan. Jika sebuah hubungan di isi dengan putus-nyambung dan sifat mau menang sendiri. Apa lagi jika tidak memiliki pondasi yang kuat untuk saling mendewasakan. Malah membuat satu sama lain terlihat seperti dua anak kecil yang sedang main-main. Berarti hubungan itu sudah seharusnya tidak lagi dipertahankan. Hubungan sudah tidak lagi sehat.

Akhiri saja.

-Cakrawala

Comments

Popular posts from this blog

Hidup dan impian

Assalamualaikum. Malem gays, apa kabs? Semoga selalu dalam lindunganNya ya. Langsung read lah :). Sesungguhnya hidup akan sia-sia tanpa adanya tujuan, hidup pula akan hampa tanpa impian. Banyak ilustrasi untuk menggambarkan sebuah kehidupan. Menurut ku hal itu wajar-wajar saja, mengingat setiap manusia itu punya karakternya masing-masing, dan masing-masing manusia pun punya cara tersendiri untuk mengambil pelajaran yang ia alami dari masa lalu. Contoh saja, ada yang menggambarkan kehidupan layaknya seperti sungai yang mengalir. Mungkin gambaran itu benar, tapi tak selamanya menjadi sebuah patokan. Hidup itu memang akan terus mengalir seperti sungai, sama dengan waktu yang akan terus berjalan dan berlalu. Tapi, sungai itu mengalir kebawah, tidak sama seperti manusia yang harus selalu naik ke atas. Maksudnya, dari perjalanan hidupnya setiap hari, setiap manusia harus terus belajar menjadi lebih baik, dan baik lagi. Kehidupan di dunia ini tidak sama seperti cerita-cerita di "No

3 unsur fotografi (threengle)

Sebelum kita mempelajari teknik-teknik fotografi, sebaiknya kita mengetahui apa unsur pembentuk dari fotografi tersebut. Dalam postingan aku sebelumnya, kita sudah mengetahui bahwa "Fotografi adalah seni dan penghasilan gambar dan cahaya pada objek/permukaan yang dipekakan". Nah, dari sini kita bisa menggaris bawahi, bahwa unsur fotografi ini sebenarnya tidak banyak. Menurut pendapat aku. Dari yang aku pelajari dari artikel-artikel yang ada di Internet. Ada 3 unsur pokok pembentuk fotografi ini. 1. Pencahayaan (lighting)    Ini adalah hal utama penentu hasil foto bagus atau tidaknya. Karena tanpa adanya cahaya. Pasti hasil foto itu gelap. Kenapa? Ini sudah termuat dalam prinsip kerja kamera. Prinsip kerja kamera adalah menangkap cahaya. Cahaya masuk ke kamera lewat lensa (Subjek dapat dilihat terlebih dahulu melalui view finder), difokuskan agar diterima oleh sensor cahaya yang memilah-milah cahaya berdasarkan komponennya. Informasi mengenai konsentrasi komponen cahaya in

Pertemuan Singkat

Seperti biasa, setiap sore menjelang Inara selalu menyiram tanaman di kebun bunga yang terletak di halaman depan rumahnya. tatkala, ia selalu saja tak lupa memegangi dengan lembut bunga-bunga yang sudah mulai merangkak layu. "hmm" inara bergumam, merasakan harumnya bunga-bunga di kebun itu. sinar senja sore dari balik-balik pohon di luar sana menambah ketenangan hati, angin pun tak lupa sesekali berhembus lambat namun terasa nikmat untuk tak lupa selalu saja membuat Rara ( Nama panggilan Inara) terenyuh merasakannya. Di tempat lain,  seorang pemuda berumur 23 Tahun sedang terburu-buru menembus waktu. Ia mengayuh sepedanya dengan kencang, melewati gang-gang kecil di komplek perumahan elit di daerah kota jambi. Namanya Gibran, seorang mahasiswa jurusan pertanian di salah satu universitas negeri di jambi. Ia harus secepatnya sampai ketempat kerja kalau tidak ingin di pecat. setidaknya sudah 2 kali teguran yang gibran terima dari perusahaan, padahal belum ada satu bulan gibran