Skip to main content

Daily Journal || Harapan Dan Kekecewaan

Ini dunia yang berbeda dari yang dulu pernah aku rasakan. Dulu, saat aku masih kecil, yang aku rasakan begitu indah sekali. Kasih sayang ibu, perhatian bapak, bermain dengan teman-teman. Adalah hal yang sangat membahagiakan. Rasa sakit hanya karena lutut atau tangan terluka. Dulu tidak ada patah hati, tidak ada rasa kecewa karena ingar-bingar kehidupan. Tidak ada rasa sakit yang berkepanjangan, tidak ada rasa sedih yang berlebihan. Dulu ketika berkelahi dengan teman, hanya 2-3 hari, setelah itu berdamai kembali. Dulu, beban paling berat hanya PR Matematika.

Aduh-aduh, sayang di sayang. Oke-oke aku akan berfikir realistis sekarang. Tadi hanya sedikit bernostalgia. Mari kepembicaraan yang lebih serius. Iya serius.

Nyatanya sekarang, semakin aku dewasa, semakin mengerti memaknai sedikit-demi sedikit alur kehidupan. Rasanya semakin sulit sekali untuk melewatinya, rasanya kaki semakin susah untuk di langkahkan. Terlalu banyak pilihan, dan keinginan. Yang berujung, ketika apa yang sudah di harapkan tidak tercapai, maka kecewa yang di rasakan. Harapan memang menguatkan, namun ketika harapan itu tidak sesuai dengan apa yang terjadi, maka kecewa adalah hal yang akan di rasa. Di titik ini aku menggaris bawahi, “bukannya manusia memang selalu membuat harapan-harapan, lalu ketika tidak tercapai, ia akan kecewa dengan harapannya sendiri”

Harusnya ketika harapan yang kita inginkan gagal, kita harus belajar lagi, mencoba lagi, berusaha lagi, sampai harapan itu benar-benar tercapai. Kekecewaan tidak akan terjadi kalau kita tidak membuat harapan. Rasa sakit tidak akan terjadi kalau kita tidak kecewa, benci tidak akan tercipta ketika kita tidak kecewa, kesedihan tidak akan terjadi ketika kita kalau kita tidak kecewa. Penyebab utama kekecewaan adalah harapan itu sendiri. Sekali lagi, jangan membuat harapan jika akhirnya kau tidak kuat melewati kecewanya. Jangan membuat harapan, jika kau tidak kuat menahan rasa sakitnya.


Intinya, jangan pernah salahkan apa yang terjadi. Tidak ada yang salah dalam konteks ini. kalaupun ada, itu dirimu sendiri. Tapi, tidak perlu menyalahkan diri sendiri. Lebih baik, cepat-cepat memperbaiki diri. Bukannya kita sebagai manusia harusnya lebih menghargai rasa sakit, menjadikannya sebagai pelajaran. Agar kelak tidak melakukan kesalahan kedua kali. Ikhlaskan apa yang harus di ikhlaskan. Relakan apa yang harus di relakakan. Hijrahlah kea rah yang lebih baik.

-Cakrawala

Comments

Popular posts from this blog

Hidup dan impian

Assalamualaikum. Malem gays, apa kabs? Semoga selalu dalam lindunganNya ya. Langsung read lah :). Sesungguhnya hidup akan sia-sia tanpa adanya tujuan, hidup pula akan hampa tanpa impian. Banyak ilustrasi untuk menggambarkan sebuah kehidupan. Menurut ku hal itu wajar-wajar saja, mengingat setiap manusia itu punya karakternya masing-masing, dan masing-masing manusia pun punya cara tersendiri untuk mengambil pelajaran yang ia alami dari masa lalu. Contoh saja, ada yang menggambarkan kehidupan layaknya seperti sungai yang mengalir. Mungkin gambaran itu benar, tapi tak selamanya menjadi sebuah patokan. Hidup itu memang akan terus mengalir seperti sungai, sama dengan waktu yang akan terus berjalan dan berlalu. Tapi, sungai itu mengalir kebawah, tidak sama seperti manusia yang harus selalu naik ke atas. Maksudnya, dari perjalanan hidupnya setiap hari, setiap manusia harus terus belajar menjadi lebih baik, dan baik lagi. Kehidupan di dunia ini tidak sama seperti cerita-cerita di "No

3 unsur fotografi (threengle)

Sebelum kita mempelajari teknik-teknik fotografi, sebaiknya kita mengetahui apa unsur pembentuk dari fotografi tersebut. Dalam postingan aku sebelumnya, kita sudah mengetahui bahwa "Fotografi adalah seni dan penghasilan gambar dan cahaya pada objek/permukaan yang dipekakan". Nah, dari sini kita bisa menggaris bawahi, bahwa unsur fotografi ini sebenarnya tidak banyak. Menurut pendapat aku. Dari yang aku pelajari dari artikel-artikel yang ada di Internet. Ada 3 unsur pokok pembentuk fotografi ini. 1. Pencahayaan (lighting)    Ini adalah hal utama penentu hasil foto bagus atau tidaknya. Karena tanpa adanya cahaya. Pasti hasil foto itu gelap. Kenapa? Ini sudah termuat dalam prinsip kerja kamera. Prinsip kerja kamera adalah menangkap cahaya. Cahaya masuk ke kamera lewat lensa (Subjek dapat dilihat terlebih dahulu melalui view finder), difokuskan agar diterima oleh sensor cahaya yang memilah-milah cahaya berdasarkan komponennya. Informasi mengenai konsentrasi komponen cahaya in

Pertemuan Singkat

Seperti biasa, setiap sore menjelang Inara selalu menyiram tanaman di kebun bunga yang terletak di halaman depan rumahnya. tatkala, ia selalu saja tak lupa memegangi dengan lembut bunga-bunga yang sudah mulai merangkak layu. "hmm" inara bergumam, merasakan harumnya bunga-bunga di kebun itu. sinar senja sore dari balik-balik pohon di luar sana menambah ketenangan hati, angin pun tak lupa sesekali berhembus lambat namun terasa nikmat untuk tak lupa selalu saja membuat Rara ( Nama panggilan Inara) terenyuh merasakannya. Di tempat lain,  seorang pemuda berumur 23 Tahun sedang terburu-buru menembus waktu. Ia mengayuh sepedanya dengan kencang, melewati gang-gang kecil di komplek perumahan elit di daerah kota jambi. Namanya Gibran, seorang mahasiswa jurusan pertanian di salah satu universitas negeri di jambi. Ia harus secepatnya sampai ketempat kerja kalau tidak ingin di pecat. setidaknya sudah 2 kali teguran yang gibran terima dari perusahaan, padahal belum ada satu bulan gibran