Skip to main content

Daily Journal || Harapan, Penebusan, Doa

     Setelah melewati hari-hari sulit, melewati masa-masa transisi hingga ke hari ini. Tahun ini, merupakan tahun kedua awal kepenulisanku. Aku ingin menulis lebih banyak dan banyak lagi. Lebih serius lagi, lebih mengasah lagi kemampuan menulisku. Lebih banyak membaca buku-buku baru. Aku akan membagi banyak kegelisahan, menulis banyak gagasan yang ada dalam pikiranku. Aku ingin menulis dengan caraku sendiri.  Tentang apapun, mengenai hal apapun. Aku ingin membiarkan diriku berekspresi sebebebas-bebasnya. Sekalipun itu bukan zona nyamanku, asalkan hatiku berkata “Ayo” aku akan menulisnya.

Tahun ini, entah belum banyak yang aku rencanakan. Tapi aku ingin benar-benar serius dalam menggapai cita-citaku. Berusaha sekuat tenaga, mengorbankan sedikit bahkan lebih banyak waktu untuk mengejar itu. 2017 merupakan tahun di mana banyak sekali kejadian dengan rasa yang sangat berfareasi. Namun, aku sudah mengikhlaskannya dengan penuh lapang dada. Membiarkan ia terbawa waktu menuju masa lalu. Dan memang seharusnya begitu. Yang pergi ikhlaskan, yang datang sambutlah dengan penuh kehangatan. Peluklah luka, dekaplah rasa kecewa, aku yakin bahagia akan menghampirimu di kala semua rasa itu dapat hatimu damaikan.

Meski kejadian dalam hidup tidak selalu lebih baik dari kemarin. Namun, aku selalu berusaha untuk lebih baik dari diriku di hari kemarin. Apapun jalan yang hendak aku pilih, bapak pernah berpesan ; “Nak, ketika kau hendak melangkah. Percayalah selalu dengan nularimu.”

Pesan singkat nan padat itu sangat berharga. Orang tuaku tidak pernah mengekangkudalam urusan cita-cita. Mereka memberiku kebebasan memilih apa yang hendak aku pilih. Dampak baiknya, aku dapat bebas mencoba apapun dan belajar apapun, sehingga aku kini memiliki banyak sekali bidang berekspresi. Dan dampak buruknya, aku menjadi di antara orang yang memiliki kegelisahan yang bagiku sangatlah berat.

Aku hendak melaanjutkan belajarku di perguruan tinggi. Bahkan tahun lalu aku sudah mendaftar ke perguruan tingga. Tapi untuk beberapa alasan aku membatalkan semuanya. Padahal tinggal daftar ulang, namun aku tidak melakukannya. Ada beberapa orang yang kecewa. Dan yang paling kecewa adalah guruku di SMK. Mereka bangga aku bisa menembus perguruan tinggi tanpa tes, lalu aku meruntuhkan kebanggan itu dengan tidak menerima kesempatan itu.
Tapi, aku menjanjikan satu hal untuk mereka. Tahun ini, aku akan melanjutkan pendidikanku ke perguruan tinggi. Aku akan membuat mereka lebih bangga di kemudian hari. 2018 telah di mulai, aku akan mengisinya dengan banyak kegiatan-kegiatan positif. Belajar dan terus belajar. Menambah harapan baru dan mengejar harapan yang belum tercapai di tahun lalu.


Semesta, terimakasih untuk semua hal yang telah kau berikan padaku, terimakasih teruntuk semua hal yang telah menuntunku jauh ke mari.


-Cakrawala

Comments

Popular posts from this blog

Hidup dan impian

Assalamualaikum. Malem gays, apa kabs? Semoga selalu dalam lindunganNya ya. Langsung read lah :). Sesungguhnya hidup akan sia-sia tanpa adanya tujuan, hidup pula akan hampa tanpa impian. Banyak ilustrasi untuk menggambarkan sebuah kehidupan. Menurut ku hal itu wajar-wajar saja, mengingat setiap manusia itu punya karakternya masing-masing, dan masing-masing manusia pun punya cara tersendiri untuk mengambil pelajaran yang ia alami dari masa lalu. Contoh saja, ada yang menggambarkan kehidupan layaknya seperti sungai yang mengalir. Mungkin gambaran itu benar, tapi tak selamanya menjadi sebuah patokan. Hidup itu memang akan terus mengalir seperti sungai, sama dengan waktu yang akan terus berjalan dan berlalu. Tapi, sungai itu mengalir kebawah, tidak sama seperti manusia yang harus selalu naik ke atas. Maksudnya, dari perjalanan hidupnya setiap hari, setiap manusia harus terus belajar menjadi lebih baik, dan baik lagi. Kehidupan di dunia ini tidak sama seperti cerita-cerita di "No

Catatan Bulan Juni

MASA DEPAN DICIPTAKAN HARI INI Beberapa orang, kerap kali mengimpikan hal-hal luar biasa terjadi dalam hidupnya. Namun hanya sebatas mengimpikan, tidak pernah benar-benar berniat merealisasikannya. Mereka hanya berharap dan merapal doa pada Sang Pencipta. Mana bisa seperti itu. Bahkan Allah pernah berfirman dalam salah satu ayat Al-qur'an ; "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri." Q.S Ar-Ra’d : 11. Nah kan? Kebanyakan dari mereka lupa, jika ingin mendapat hal yang di inginkan, harus melalui proses yang tidak di inginkan. Usaha. Itu hal yang harus di lakukan jika ingin hal-hal luar biasa terjadi dalam hidupmu. Allah tak akan mengingkari janji. Usaha tidak akan mengkhianati hasil, begitu kata orang-orang. Mulailah merencanakan segala impianmu dari sekarang. Masa depan di ciptakan hari ini. Jangan menunda-nunda waktu. Karena, hal paling menyebalkan dari menunda-nunda rencana adalah kehabisan banyak kesempa

move on (part 2)

Dari kenangan lama. Dan dengan rasa yang sama pula. rasa   itu begitu dalam aku tanamkan, sehingga sangat sulit bagiku membersihkannya ketika kau tinggalkan luka kala itu, bahkan hingga kini aku tak percaya dengan kenyataan   bahwa kau benar benar telah pergi. Aku malah lebih percaya dengan janji yang kau berikan dimasa lalu. Yaaa,,, hingga kini aku masih menunggu akan kepastian janji itu. Janji yang engkau katakan “kalau engkau tak akan meninggalkanku”. Janjimu mengaburkan pandanganku. bahkan aku mengabaikan hal yang nyatanya sudah ada didepanku, hal yang mungkin akan membuatku lebih bahagia dari ini. Semua itu demi engkau sang Masa lalu. Yaa aku bodoh,, aku bodoh sekali percaya denganmu, Aku bodoh percaya dengan perasaan ini. Asaa, putusss,,, aku lelah dikejar kejar perasaan ini, aku butuh tempat istirahat (sahabat) walau hanya sekedar numpang minum dan bersandar sebentar(Curhat) untuk menghilangkan rasa letih setelah sekian lama lari akan kejaran sebuah cerita lama. Setela