Skip to main content

Posts

Showing posts from 2018

DEAR INDONESIA

Dear Indonesia Kita memang tidak pernah tau akan di lahirkan di negara mana, dengan suku apa, oleh ayah dan ibu yang bagaimana. Namun, ketika di tanya bersyukurkah kau dilahirkan di negara ini? Aku akan menjawab dengan lantang dan keras—BERSYUKUR! Ya aku bersyukur. Sangat beruntung lahir di negara yang besar ini. Apa lagi di tengah keluarga yang harmonis dan memiliki samangat nasionalis. Meski negara ini mungkin tak sekeren dan tak sehebat negara-negara lainnya. Namun, dengan masyarakat yang memiliki jiwa pejuang, aku rasa selama kita semua mau untuk bekerja sama kita akan bisa menjadi negara yang Adidaya. Yang terpenting, kita harus sama-sama meredamkan ego masing-masing. Terlepas dari banyaknya Isu buruk yang tersebar tentang Indonesia. Bagiku Indonesia selalu hebat di hatiku. Entah di saat ia dipenuhi kemelut politik dan kasus korupsi, juga narkoba yang merajalela. Aku tetep mencintai negaraku ini. Tidak perduli siapa pemimpinnya, bagiku Indonesia tetaplah Indonesia. Selamat U

Tentang Ikhlas (Hai Agustus)

Aku tersenyum tatkala malam mengajakku bercanda. Ia mambawaku pada episode lama tentang kau dan aku yang dulu pernah menjalani kisah berdua. Kini, semua itu telah menjadi abu, seperti api yang telah membakar kayu. Ternyata ini tak seberat yang pernah aku bayangkan. Melupakanmu tak sesusah yang pernah aku pikirkan. Aku hanya perlu sedikit ruang jeda, kemudian mendengarkan pesan dari semesta melalui sela-sela malam. Setelah itu proses perenungan-perenungan yang memang kadang terasa menyebalkan. Dan setelah pintu keikhlasan perlahan terbuka. Boom.... Semua kembali seperti sedia kala. Aku tak perlu lagi memikirkanmu secara membabibuta. Aku tak perlu lagi mengingatmu sebagai rasa sakit yang pernah mendera dada. Karena mengingatmu sebagai hal yang pernah indah membuat dadaku terasa lebih lega. Sekarang, aku telah menjadikanmu pergi yang aku syukuri. Sebab dengan keputusanmu yang memilih hilang, aku menemukan banyak pelajaran hidup di sepanjang perjalanan mengikhlaskanmu. Aku juga menem

Catatan Bulan Juni

CARA BERHARAP YANG SALAH (Sebuah Kolaborasi Berdua) Karya : - Rahmad Arisandi              - Arti Rabiyatul Aku tidak ingin berharap, tapi sayang harapan bukan lah sesuatu yang bisa di kendalikan, hati kadang tak ingin mendengarkan, terlebih itu adalah bunyi pikiran. Mereka kemudian berada dalam satu riing berdebat siapa yang benar, sayang dua-duanya berakhir lebam. Aku tidak ingin berharap, namun lagi-lagi dunia menertawaiku dengan kalimat jahatnya, "Makan itu harapan," katanya puas. Ya, harapanku kembali tumbuh di tengah-tengah keresahan. Hati kembali kalah oleh pikiran dalam perdebatan itu. "Bodoh" begitu cibirnya, kenapa tak bisa mengendalikan bagian diri sendiri, lalu siapa yang akan kau kutuk kini? Kau sendiri yang melukai, maka nikmati gerimismu di pipi. Entah lah, kali ini apa yang akan aku terima dari harapan yang aku tumbuhkan sendiri. Apa kecewa lagi seperti sebelumnya, ataukah bahagia seperti yang ada dalam anganku. Ahh, kali ini resahku semakin

Catatan Bulan Juni

HASIL Tiap usaha yang kita lakukan pasti akan membuahkan hasil. Baik berupa kegagalan, ataupun keberhasilan. Itu tergantung seberapa keras kita memperjuangkan hal tersebut. Jika tak sungguh-sungguh, maka siap-siap untuk menerima kegagalan, begitupun sebaliknya. Namun ada pula, kita berada di titik dimana diri kita di uji keuletannya dalam memperjuangkan sesuatu. Betapa tidak? Kesungguhan yang sudah kita lakukan tetap membuahkan kegagalan. Kita mencobanya berkali-kali juga tetap gagal. Dan begitu seterusnya.  Hingga akhirnya kita lelah dan membutuhkan ruang jeda. Tapi, menurutku, asal kita bisa konsisten dalam melakukannya, tak ada sesuatu yang tak mungkin. Semua bisa terwujud selama diri kita masih percaya pada kata yakin. Kegagalan itu biasa, berusaha sekuat yang kita bisa itu baru luar biasa. Percayalah, hasil akan kau tuai asal kau telaten dalam berusaha dan berdoa. Istiqomah dalam mengerjakannya, tunjukan perjuangan maksimal, berserah pada Rabbmu dengan maksimal. Selamat berju

Catatan Bulan Juni

PULANGLAH (Sebuah Kolaborasi Berdua) Karya; -Arti Rabiyatul             -Rahmad Arisandi Janjimu yang telah berlalu Berujung tanggal sebelum sampai pada titik menepati. Yang pada akhirnya hanya sekumpulan janji bergantung dan tertinggal. Kau pergi, meninggalkan harapan di pelukanku. Harapan itu perlahan mati terkubur debu sang waktu. Kau jahat, memperkenalkanku pada rindu. Baru ku tau rasanya seperti tertusuk sembilu. Kenang prihalmu berlari kasana kemari memutar mesin waktu. Aku termangu, masih menunggu, mungkin hingga sewindu. Dan menunggu memang bukan pekerjaan menyenangkan. Apa lagi menunggu sesuatu yang jelas-jelas sudah meninggalkan. Tapi harapan itu masih tumbuh. Berharap kau akan memupuknya dengan kembalimu disisiku. Apa kini kau tertawa riang? Melihat pelupukku menggenang. Sayang, salahku membuatmu hilang. Pulang aku ingin kau bertandang, jangan kau hadiahi kenang yang datang mengulang-ulang. Aku ingin kau tau, hilangmu itu menyiksa hati. Pulanglah, aku ingin

Catatan Bulan Juni

JANGAN BIARKAN AKU MENYAKITIMU Jangan biarkan aku membuatmu terlalu jatuh hati. Jangan biarkan aku berucap janji. Jangan biarkan aku memberimu ruang harapan yang tak pasti. Aku manusia, Masih manusia. Bisa menyakitimu kapan saja. Bisa membuatmu kecewa kapan saja. Bisa ingkar janji kapan saja. Jangan biarkan aku membuatmu patah hati, Jangan biarkan aku membuatmu menggores luka untukmu lagi. Jangan biarkan aku menyakitimu kembali. Aku ingin mencintaimu dengan sewajarnya, Tak ingin berlebihan. Aku ingin menyayangimu dengan sewajarnya, Tak ingin berlebihan. Tolong jangan berharap padaku, Aku masih manusia biasa yang punya titik jenuh. Suatu hari aku bisa pergi. Maka, jangan biarkan aku menyakitimu. Jangan membuat harapan untukku. . . Rahmad Arisandi | 10/06/2018

Catatan Bulan Juni

PENYESALAN Ada saat dimana manusia menyesal atas hal yang di lakukannya. Mungkin tidak sekarang, tapi nanti ketika waktu yang dimilikinya telah habis. Ya, lagi-lagi waktu kan? Setiap hal yang ada di bumi ini punya tanggal kadaluwarsa. Baik sebentar, atau lama. Baik yang menetap sementara, atau tinggal sampai ujung usia. Waktu mengendalikan semuanya, namun manusia turut andil dalam hal itu. Sebab manusia memiliki akal pikiran. Manusia bisa bergerak sesuai yang dia inginkan. Manusia bisa mengendalikan waktu yang ia miliki. Yaa. Tiap manusia yang bernyawa bisa mengendalikan waktu. Maksudnya waktu untuk dirinya sendiri. Waktu yang di pergunakan untuk kegiatannya sehari-hari. Namun kebiasaan manusia menunda-nunda kerap kali terjadi. Ada banyak faktor yang mempengaruhi itu. Salah satu di antaranya adalah rasa malas. Ingin berubah tapi malas, ingin mendapatkan yang dia inginkan tapi malas. Akhirnya menunda-nunda kesempatan dan membuang banyak waktu untuk hal yang sia-sia. Penyesalan m

Catatan Bulan Juni

PENYESALAN Ada saat dimana manusia menyesal atas hal yang di lakukannya. Mungkin tidak sekarang, tapi nanti ketika waktu yang dimilikinya telah habis. Ya, lagi-lagi waktu kan? Setiap hal yang ada di bumi ini punya tanggal kadaluwarsa. Baik sebentar, atau lama. Baik yang menetap sementara, atau tinggal sampai ujung usia. Waktu mengendalikan semuanya, namun manusia turut andil dalam hal itu. Sebab manusia memiliki akal pikiran. Manusia bisa bergerak sesuai yang dia inginkan. Manusia bisa mengendalikan waktu yang ia miliki. Yaa. Tiap manusia yang bernyawa bisa mengendalikan waktu. Maksudnya waktu untuk dirinya sendiri. Waktu yang di pergunakan untuk kegiatannya sehari-hari. Namun kebiasaan manusia menunda-nunda kerap kali terjadi. Ada banyak faktor yang mempengaruhi itu. Salah satu di antaranya adalah rasa malas. Ingin berubah tapi malas, ingin mendapatkan yang dia inginkan tapi malas. Akhirnya menunda-nunda kesempatan dan membuang banyak waktu untuk hal yang sia-sia. Penyesalan m

Catatan Bulan Juni

RUMAH Tiap manusia yang tinggal di bumi, pasti memiliki rumah kan? Menurutmu apa defenisi rumah? Apakah hanya sekadar tempat tinggal? Atau kau punya defenisi yang lebih luas? Manurutku rumah itu segalanya. Segalanya maksudnya rumah bukan hanya tempat tinggal. Rumah adalah sebaik-baiknya tempat pulang. Sebab, rumah adalah satu-satunya tempat yang tak akan berpindah ketika kita sering meninggalkannya. Ia akan selalu menunggumu untuk pulang pada rengkuhnya. Untuk itu, di dalam sebuah rumah haruslah tercipta suasana yang damai dan harmonis. Harus ada rasa saling menyayangi dan menghargai antara satu sama lain. Selain itu, di dalam rumah juga harus ada kerja sama antar sesama, agar tak terjadi perpecahan atau konflik berkepanjangan. Rumah ada ketika kita membutuhkan kenyamanan, rumah ada ketika kita butuh perlindungan, rumah ada untuk memeluk kita dalam keresahan. Jadi, peran rumah sangatlah penting di segi kehidupan ini. Karena bagiku, kebahagiaan seseorang di tentukan dari sebera

Catatan Bulan Juni

HARAPAN Memang, manusia bisa bergerak maju dan bermimpi itu karena adanya sebuah harapan. Harapan membuat manusia tetap bercita-cita dan tetap memakai logika dalam tiap usahanya. Namun, yang paling aku takutkan dari sebuah harapan adalah ketika harapanku terlampau berlebihan. Aku takut jika sudah begitu harapanku berubah jadi ambisi yang membuat kegoan diri semakin menjadi. Aku juga sebenarnya takut berharap secara berlebihan, karena harapan secara berlebihan bisa membuahkan kecewa yang berlebihan pula. Katanya hidup harus seimbang kan? Dan aku ingin selalu hidup dalam keseimbangan itu. Untuk itu, selalu selipkanlah doa dalam setiap harapan yang ada dalam hatimu. Ketika harapanmu runtuh oleh kecewa, kau tak akan mudah menyerah. Doamu akan membawamu pada sebuah keberhasilan. Percayalah, Selalu ada kemudhan dalam setiap kesulitan. Jangan menyerah, jangan mudah kalah. . . Rahmad Arisandi | 07/06/2018

Catatan Bulan Juni

HIDUP HANYA SOAL PERSEPSI Dalam hidup ini, kita dihadapkan dengan berbagai perasaan yang di ciptakan oleh hati. Baik yang begitu terasa menyakitkan, atau yang begitu terasa sangat membahagiakan. Tapi, kadang manusia itu aneh. Beberapa orang yang hidup di bumi ini maunya hidup dalam kesenangan saja, mereka hanya ingin merasakan kebahagiaan. Mereka tidak mau merasakan kecewa, tak pernah benar-benar siap untuk terluka. Padahal, kita manusia, selalu hidup dalam dua sisi berbeda. Namun tetap menyatu dalam satu lingkup sama yang sering kita sebut dengan nama kehidupan. Dan semua sisi itu berlawanan arah. Seperti baik dan buruk, datang dan pergi, senyum dan tangis, serta bahagia dan kecewa. Perasaan itu sebenarnya hanya persepsi. Bagaimana? Setuju? Aku setuju. Contoh saja. Kau suruh 2 orang temanmu berdiri di sebuah lapangan. Lantas kau lempar dengan bola. Saat kau tanya apa yang mereka rasakan? Tentu jawaban mereka pasti belum tentu sama kan? Kenapa? Karena kau bertanya dari sisi yang

Catatan Bulan Juni

KAU Tatkala malam ini jutaan bintang menempel di angkasa, aku di bumi melihatnya dengan penuh suka cita. Pendarnya mungkin tak seterang bulan kala purnama, tapi kerlap-kerlipnya mampu menenangkan hatiku saat melihatnya; indah. Adalah kau yang mulai berkelabat dalam kepala. Menjadikan ruang merindukanmu sebagai puisi, menjadikanmu sebagai bahan obrolanku dengan semesta malam ini. Kau adalah genap dalam ganjilku, cukup dalam kurangku, langkah dalam diamku, tenang dalam gelisahku, dan doa dalam cintaku. Hidupku terasa sempurna, meski tak pernah benar-banar bisa sempurna. Namun, katamu; kau selalu bersedia jadi tempat pulang untuk segala tualangku. Tak banyak yang bisa ku tulis mengenai kamu. Kau terlalu indah untuk kujadikan puisi, dan kau terlalu sempurna untuk kuabadikan sebatas tulisan. Karena yang terpenting dari mencintai, adalah merasa cukup dan ikhlas. Dan denganmu, aku jatuh cinta adalah cukup dan ikhlas itu. . . Rahmad Arisandi | 05/06/2018

Catatan Bulan Juni

HIDUP TIDAK BOLEH EGOIS Aku seperti di tegur oleh semesta melalui orang-orang di sekitarku. Baik dari orang-orang terdekat, maupun dari orang yang hanya aku lihat. Betapa tidak? Mereka memberiku banyak pelajaran, baik secara perkataan maupun perbuatan yang mereka lakukan. Bahwa hidup tak boleh egois. Ada kalanya kita perlu menahan apa yang menjadi keinginan kita, demi menjaga sesuatu yang kita miliki hari ini. Kadang, keinginan yang kita inginkan, hanyalah untuk memuaskan keegoan kita. Bukan sesuatu yang benar-benar menjadi kebutuhan atau sesuatu yang benar-benar penting untuk diri kita. Contoh saja, keluarga brokenhome. Ada banyak cerita yang aku dengarkan dari anak korban perceraian orang tua. Betapa tidak? Mereka menyembunyikan banyak luka agar terlihat tegar di depan orang lain. Senyum yang mereka rekahkan, tak semuanya benar-benar memancarkan sinar kebahagiaan. Mereka tetaplah seorang anak yang membutuhkan bimbingan orang tua, kasih sayang orang tua, perhatian dan cinta dari o

Catatan Bulan Juni

MASA DEPAN DICIPTAKAN HARI INI Beberapa orang, kerap kali mengimpikan hal-hal luar biasa terjadi dalam hidupnya. Namun hanya sebatas mengimpikan, tidak pernah benar-benar berniat merealisasikannya. Mereka hanya berharap dan merapal doa pada Sang Pencipta. Mana bisa seperti itu. Bahkan Allah pernah berfirman dalam salah satu ayat Al-qur'an ; "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri." Q.S Ar-Ra’d : 11. Nah kan? Kebanyakan dari mereka lupa, jika ingin mendapat hal yang di inginkan, harus melalui proses yang tidak di inginkan. Usaha. Itu hal yang harus di lakukan jika ingin hal-hal luar biasa terjadi dalam hidupmu. Allah tak akan mengingkari janji. Usaha tidak akan mengkhianati hasil, begitu kata orang-orang. Mulailah merencanakan segala impianmu dari sekarang. Masa depan di ciptakan hari ini. Jangan menunda-nunda waktu. Karena, hal paling menyebalkan dari menunda-nunda rencana adalah kehabisan banyak kesempa

Catatan Bulan Juni

HEI MASA LALU Aku hanya ingin menulis tentangmu malam ini. Tentang sosokmu yang telah memberikan banyak pelajaran kepadaku. Baik dari rentetan kenangan yang kita ciptakan, maupun luka sebab pergimu yang sudah kuikhlaskan. Apa kabar? Dimana dirimu sekarang? Apakah kamu baik-baik saja? Kadang di beberapa kesempatan, kenangan tentangmu masih sering mengunjungiku. Tapi rasanya tak semenyesakkan dulu, malah aku kadang tersenyum sendiri, mengingat diriku di masa lalu yang terlalu buta karena cinta. Aku dulu hanyalah sesosok remaja yang belum tahu rasanya patah hati seperti apa. Yang belum mengerti bahwa luka karena putus cinta itu benar-banar sakit rasanya. Dulu yang aku tau, aku hanya ingin terus bersamamu. Mencintaimu dengan sepenuh hati. Memang benar ya, dimana-mana perempuan selalu berpola pikir  2-3 tahun lebih dewasa ketiimbang laki-laki. Betapa tidak? Di saat aku masih bingung hendak jadi apa di masa depan, kau bahkan sudah merencanakan dengan matang prihal cita-citamu. Kau kera

Catatan Bulan Juni

PERTAMA KALI Hujan sedang turun, tatkala aku terduduk di meja balajarku malam ini. Di temani kopi, juga suara rintik dari atap yang khas. Udara dingin, menyelinap lewat celah-celah pintu dan jendala, membuat tubuhku sedikit manggil dibuatnya. Juni, datang lagi. Menyapa dengan manis, meski kenangan di masa lalu pernah mengiris. Tapi, sudah ku ikhaskan luka itu untuk tinggal di masa lalu, ku relakan ia menjadi bagian dari diriku di hari lalu. Karena hari depan sudah menunggu. Sudah saatnya bangkit, dan menjalani kehidupan ini tanpa membawa lagi rasa sakit. Aku memutuskan membuat catatan ini, sebagai jembatan antara diriku yang sekarang dengan diriku yang berada di masa lalu. Agar aku bisa mengingat, bahwa aku pernah menjalani hari-hari berduka, atau hari-hari penuh tawa. Agar aku bisa banyak belajar dan atau menceritakannya kembali kepada orang-orang terkasihku di masa depan. Aku juga membuat catatan ini, dengan harapan, semoga orang-orang di masa depan bisa membacanya. Aku takut, ak

Kata Mei | Langkah

Hidup manusia itu bergerak. Ya, setidaknya begitulah jika ingin jadi manusia normal. Maksudku, manusia yang mau bergerak ke depan meski penderita berkebutuhan khusus sekalipun. Jangan jadi malas. Nanti kau akan tertinggal jauh dari orang-orang di sekitarmu. Jangan jadi orang dungu, sebab kau akan benar-benar jadi manusia yang kehilangan arah. Kau kesini tak tau jalan, kau kesana tersesat. Jadilah orang yang mau belajar. Jadilah orang yang mau berusaha lagi dan lagi. Hidup adalah sekumpulan pelajaran. Jika kau tak mau belajar, berarti kau tak mau hidup. Berusaha sebisa kemampuanmu. Kau pernah dengar kalimat "Setiap usaha, pasti ada jalan." Kalimat itu benar sekali. Dan siapapun kamu. Dari manapun kamu berasal. Dirimulah yang menentukan kemana arah langkahmu menuju. Jika kau tak melangkah dan terus menunda-nunda. Siap-siap jadi sampah yang akan di pecundangi dunia. Rahmad Arisandi | 06/05/2018

Diary Aprilku | Fakta Menyakitkan

"Yang patah akan tumbuh kembali, yang hilang akan berganti." Pepatah itu benar sekali. Bagaimana tidak? Aku adalah pelaku yang mematahkan hati seseorang. Seseorang yang bahkan hatinya baru di penuhi harapan baru dengan adanya kehadiranku. "Aku jahat." Begitulah. Kadang kejujuran mampu melukai hati seseorang hingga sebegitu menyakitkan. Namun, aku rasa itu akan lebih baik dari pada harus memendam kebohongan hingga waktu yang lama. Kau tau? Aku sebenarnya tak ingin melukai. Tapi, memang dasar mulut pendustaku ini dalangnya. Ia terus mengumpat kata-kata manis namun tak mampu mempertanggungjawabkannya. "Maafkan aku." Mungkin itu tak akan cukup untuk mengembalikan kepercayaanmu pada sebuah cinta. Tapi satu hal yang kau harus tau. Cinta itu ada di bumi. Ia hanya sedang mengujimu dengan luka yang bertubi-tubi. Kau tau kenapa? Agar makhluk sempurna sepertimu tak mudah jatuh cinta. Supaya apa? Supaya kelak kau akan dipasangkan dengan sesosok makhluk sempurna ju

Diary Aprilku | Episode Terburuk

Dalam hidup ini, kita dihadapkan dengan berbagai macam kejadian. Prahara demi prahara kehidupan silih berganti menghampiri kita. Mulai dari episode terindah, hingga episode terburuk. Seperti yang pernah aku bilang waktu itu; hidup itu berotasi. Ada saatnya kita berada di titik tertinggi, dan ada pula saatnya kita berada pada titik terendah. Dan ketika takdir membawamu pada episode terburuknya. Berjanjilah pada dirimu sendiri. Bahwa kau bukan manusia lemah yang akan begitu saja hancur oleh perihnya kecewa. Yakinkan dirimu bahwa tidak selamanya kita terluka. Tidak selamanya takdir terburuk itu mengikat kita. Akan ada saatnya kamu kembali tertawa, di temani sang senja di kala sore. Seperti dulu lagi. Episode terburuk dalam kehidupan adalah jalan pembuka untuk takdir-takdir indah di masa depan. Tidak percaya? Coba saja lewati dengan lapang dada. Meski berat, aku yakin kau pasti bisa melewati itu. Melalui rasa sakit kita belajar untuk tumbuh lebih baik. Melalui rasa sakit kita belajar u

Perjalanan Lintas Usia

Teruntuk diriku yang tengah merayakan ulang tahun : Terimakasih telah mau ku ajak tersesat dalam ingar bingar dunia ini. Terimakasih terlah mau ku ajak berjuang meraih mimpiku. Aku minta maaf karena sering mengabaikanmu, tidak terlalu memperhatikan kesehatanmu. Kadang, kau sering ku paksa begadang karena suatu pekerjaan. Maafkan aku diriku, karena aku terus-terusan memaksamu untuk menuruti keinginanku. Maafkan aku yang terlampau egois dan kerapkali sering pesimis terhadapmu. Aku yang selalu abai kalau sudah membahas tentang istirahat, sering sekali kau buat terasa begitu penat. Aku janji, akan kita tuai bersama bahagia, untuk dirimu sang aku. Aku akan lebih baik lagi memperlakukamu diriku. Aku akan lebih perhatian untuk menjaga kesehatanmu. Pola makan, pola tidur, dan juga perasaanmu akan lebih aku perhatikan. Mari kita tuai bahagia, melalui hal-hal kecil yang kita lakukan. Ku berdoa. Semoga dengan bertambahnya usiamu, semoga kita mampu untuk lebih dewasa. Menyelesaikan segala per

Catatan Sang Maret | Prihal Menulis

Aku ingat sekali pertama kali menguatkan niatku pada dunia tulis. Waktu itu menjelang akhir tahun 2016. Aku mengalami fase patah hati sepatah patahnya. Seseorang yang ku anggap sebagai pengobat luka, malah berujung pergi menambah luka di hati. Dengan perasaan yang kacau itu, aku sendiri bingung hendak memulangkan perasaanku kemana. Sahabat? Aku sebenarnya bukan tipe orang yang suka bercerita prihal luka pada siapa pun. Aku lebih sering memendam luka dalam dadaku, membiarkannya usang sendiri di makan waktu. Nah, kemudian suatu hari muncullah suatu ide. Waktu itu aku memiliki Blog pribadi yang cukup lama ku anggurkan. Iyaa Blog. Aku membuat Blog itu sekitar pertengahan tahun 2015. Awal tujuan membuat Blog itu sebenarnya adalah untuk mengikuti kompetisi Blog Siswa sepropinsi. Tapi, karena ada siswa yang mempunyai konten Blog lebih keren dari Blog yang aku buat, alhasil aku tidak jadi di ikut sertakan. Yahh,, kecewa? Iyaa sih memang kecewa. Oke-oke, kembali ke prihal menulis. Kalau k

Catatan Sang Maret | Tentang Luka Yang Pergi

Luka sebab kepergianmu kini telah raib. Ia telah di telan waktu. Hilang di telan malam-malam penuh sedu. Tak ada lagi perasaan menyakitkan yang tinggal dalam dada. Dan kata ikhlas sudah sepenuhnya memenuhi ruang-ruang hati. Tapi, kini senja jadi kurang menyenangkan di nikmati. Sunyi tak lagi semenyenangkan dulu. Malam tak sedingin di hari lalu. Sebab, luka tak lagi menjadi puisi, dan musik sedu tak lagi jadi teman ngopi menyenangkan. Aku kembali di fase dimana semua terasa biasa-biasa saja. Bahkan, tentangmu yang pernah sangat menyakitkan, sekarang terasa hambar dan tak lagi bisa di nikmati dengan secangkir kopi. Luka memang tidak menyenangkan, tapi tidak semua luka itu menterpurukkan. Rahmad Arisandi | 11/03/2018

Catatan Sang Maret | Rela

Pada kenyataan yang menyakitkan. Suatu rentang waktu yang di isi dengan luka dan air mata. Ku relakan ia menempati bagian dari diriku untuk sementara. Tak apa, kurelakan. Sebab, memang luka di perlukan untuk semakin menguatkan perasaan. Rela atas semua yang hilang dan seluruh yang datang. Memang dalam hidup manusia, selalu ada kata kecewa, dan kenyataan yang menyakitkan membuat manusia akan sadar bahwa tak semua dapat berakhir bahagia. Kita harus lebih terbiasa dengan kata rela, sebab air mata akan selalu jatuh tanpa suara. Menangis juga olahraga, hati butuh kesedihan untuk proses pendewasaan. Kita sebagai yang memiliki hidup, harus sebisa mungkin merelakan hal yang menyakitkan untuk di ikhlaskan menikam. Rahmad Arisandi | 10/03/2018

Catatan Sang Maret | Jatuh Lagi

Aku pernah kecewa, oleh prahara kehidupan yang rumit bagai teka-teki. Ia mencibirku hingga paling hina, menertawakan ketidakmampuanku menopang beratnya luka. Aku tersungkur, jatuh lagi, hingga hampir mati. Dan, kemudian. Setunas sesak tumbuh subur di pelataran hatiku. Di ikuti, tunas-tunas yang lain. Membuat perasaan sesak berserakan. Menjadikan pikiran, kelu tak terelakkan. Bahkan, aroma kopi, tak mampu untuk menetralisirkannya selama beberapa hari. Hingga akhirnya. Titik terang menyinari langkah kaki. Menunjukan jalan lebih luas dengan jalur yang lebih bagus. Akupun mulai sadar; bahwa setiap jatuh, selalu menciptakan kata bangkit di sela-selanya. Dan itu fakta, bagi orang2 yang mau berusaha. Rahmad Arisandi | 09/03/2018

Catatan Sang Maret | Dua Sahabat Yang Mendewasakan

Catatan Sang Maret | Dua Sahabat Yang Mendewasakan Setiap perjalanan selalu meninggalkan jejak. Selalu. Dan itu pasti. Tapi, yang tertinggal dalam perasaan atau yang menetap dalam pikiran hanya beberapa. Sebab otak dan hati memiliki kapasitas penyimpanan terbatas. Ada satu hal yang agak sedikit aneh antara ke dua makhluk itu. Kadang, saat pikiran bisa mengingat suatu hal, hati justru tak merasakan ada pernah kehadiran yang pernah menyapa diri. Oh iya, dua makhluk itu (pikiran dan perasaan) kebetulan adalah punyaku. Dan mereka bersahabat. Persahabatan antara hati dan pikiran sudah terjadi sejak lama. Sejak aku di lahirkan ke bumi, sejak pertama kali aku menatap dunia untuk pertama kali. Umurku bertambah, pemikiran dan logika hatiku juga ikut dewasa. Sering terjadi perselisihan di persahabatan kedua makhluk itu. Mereka kerap kali bercekcok karena suatu hal. Kadang berimbas padaku. Kadang membuatku jadi pusing sendiri harus menjadi penengah mereka. Tapi, aku senang. Sebab karena per

Catatan Sang Maret | Waktu

Selama kau masih hidup di bumi, kau akan terus melintasi garis waktu tanpa henti. Saat kau berjalan, saat kau terduduk, saat kau menangis, saat kau bahagia. Atau saat kau sedang bercengkrama dengan rasa 'malas'. Udara menjadi saksinya, waktu menjadi hakimnya. Semua tercacatan dalam lintasan satu garis lurus bertintakan detik. Waktu memiliki tiga kombinasi masa. Yaitu masa lalu, masa sekarang, dan masa depan. Jika tiga hal itu dapat kau padupadankan, jika tiga hal itu mampu kau seimbangkan. Maka, kau akan benar-benar menjalani hidup yang indah. Tapi, sayangnya manusia tidak bisa melakukannya. Pasti selalu ada celah kosong untuk 'sia-sia' masuk dalam ruang waktumu. Menjadikanmu malas. Menjadikanmu membuang banyak kesempatan. Membuatmu kehilangan banyak waktu. Yaa, wajar. Tak apa. Kita harus terus belajar dengan waktu. Menghargainya lebih hormat. Mencintainya dengan sangat. Jangan sampai kesia-siaan yang kau buat, menjadikanmu orang-orang tertinggal. Menjadikanmu manusi

Catatan Sang Maret | Balas Dendam

Mungkin, jika menyelisik kalimat di atas. Akan ada banyak persepsi yang bisa kita ciptakan. Ya. Barangkali memang semua orang pernah merasakan kata dendam dalam hidupnya. Atau, mungkin 'dendam' adalah salah satu wadah ajang menunjukan siapa yang sebenarnya paling tersakiti. Kadang, aku kasihan melihat mereka yang masih suka menyimpan dendam dalam dirinya. Kasihan. Ya. Karena rasa dendam yang bersemayam dalam hati, akan membuat seseorang tidak akan bisa tenang. Ia belum merasa puas kalau belum melihat mereka yang sempat menyakitinya tersungkur. Bahkan, beberapa orang kadang menjadi ketagihan melakukannya lagi. Mereka ingin menterpurukkan lawan mainnya terus dan terus. Aku tidak ingin egois. Sebab akupun pernah merasakan yang namanya perasaan 'dendam'. Bahkan sempat terpikir untuk membalaskan dendam ku itu. Namun, dengan keteguhan hati. Nuraniku berbicara; bahwa dendam tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Ia hanya akan membuat masalah baru dan baru lagi. Dendam tida

Catatan Sang Maret | Kecewa

Barangkali sebuah kecewa di ciptakan untuk sejenak rileksasi dari rasa bahagia. Rileksasi bahwa setiap bahagia tidak selalu menetap. Ia juga memiliki waktu tersendiri. Ia juga bisa pergi dari hidup kita. Bisa jadi, saat ini kita memang sedang mengalami bahagia yang begitu merekah. Besok, atau mungkin nanti, tiba-tiba kita harus merasakan yang namanya kecewa. Takdir semesta tidak ada yang tahu. Kecewa juga mendewasakan kita. Seperti halnya 'Luka' dan 'duka'. Dan pada hakikatnya, ketiganya merupakan hal yang sama-sama menyayat perasaan. Menghujam tanpa ampun, pecah berserakan. Namun, kalau kita bisa melewati dengan akhir lapang dada. Pasti akan ada hal yang lebih indah yang akan kita dapatkan. Semua kecewa, akan setimpal dengan bahagia yang akan kita dapatkan. Hidup di dunia ini di penuhi oleh kecewa, luka, duka, tangis. Bahagia adalah bonus. Rahmad Arisandi | 05/03/2018

Catatan Sang Maret | Kalah

Barangkali , beberapa perjuangan memang harus kita akhiri. Bukan lantaran kita benar-benar kalah, tapi karena memang kita harus mengalah. Mengalah juga bukan karena kita lemah, tapi kedewasaan kita dalam mengendalikan perasaan. Sering kali kita lalai menenangkan hati. Sehingga ego dari dalam diri menjadi tidak terkendali. Kita bisa sangat sensitif ketika sedang dalam keadaan emosi. Begitulah, kadang kalau kita terlampau menuntut sesuatu yang belum pasti. Bisa menyebabkan bencana bagi kita sendiri. Untuk itulah, lebih baik merasa 'kalah'. Merasa 'kalah' atas segala perjuangan melelahkan. Karena percuma, kalaupun di teruskan, hasilnya akan nihil. Kau akan membuang banyak waktu,  membunuh banyak kesempatan baik yang lewat begitu saja. Merasa 'kalah' adalah solusi terbaik untuk sejenak menenangkan perasaan. Perlahan. Susun ulang segala rencana. Lewati rute yang berbeda, dengan tujuan yang berbeda pula. Sebab, tujuan lama akan tetap menjadi bagian dari masa lalu.

Catatan Sang Maret | Luka

Aku baru saja kehilangan senyumanmu. Waktu membawanya keluar ruang waktuku. Mengambil tanpa aba-aba, sebelum aku menyiapkan kekuatan untuk menahannya. Ah,, lagi-lagi. Luka menyapaku dengan sombongnya. Menertawaiku yang kembali jatuh dalam jelaga. Lagi-lagi, ia mengobrak-abrik perasaan. Hati yang belum lama ini sudah bahagia, kembali merasakan yang namanya duka. Sakit. Jelas. Tidak bisa di tawar, ia sudah terlanjur menjalar. Aku membenci situasi seperti ini. Bahkan, untuk beranjak tidur saja bayangan tentangnya masih berslide ria di pikiran. Membuat mata susah terpejam. Aii,, ayolah, bisa tidak sih di jeda dulu. Aku masih ingin merasakan bahagia. Semesta sepertinya memang jarang berada di pihakku. Ia sering pergi saat aku membutuhkannya. Ia selalu tiba-tiba mendatangkan kejutan-kejutannya. Bahagia, duka, tangis, ceria. Hidup di bumi yang penuh ketidakpastian memang tidak mudah! Rahmad Arisandi | 03/03/2018

Semacam Catatan || Jumpa

Jumpa. Kau dalam dimansi keadaan, semesta menghadirkanmu dalam ruang waktuku. Kau menyapa, dengan lembut dan suara anggunmu. Menjabatkan tangan pada ketiadaannya perasaan. Kau sejukkan kembali hati yang sudah terbakar oleh kepergian. Tatapanmu berbinar menembus inti jantungku. Kau diam. Berbicara tanpa berkata, menyapa tanpa suara, berbingkai senyumanmu di pelantaran sepiku. Namun, berhasil mencuri .keheningan dalam lamunku. Kau idamkan seonggok rasa, menawarkanku berbagi cerita. Tentang apapun, mengenai apapun. Detik berlalu tanpa aba-aba, menyuarakan tumbuhnya kembali harapan. Impian dan cita bertunas kembali, bunga juga bermekar ria di sepanjang taman hati. Kenyamanan yang diberikanmu merapalkan kebahagiaan. Menepikan hati yang patah sejak dahulu, ia mulai kembali pulih juga kuat. Tak lagi rapuh dan siap melangkah hebat. Jumpa dan hadir yang garis waktu tuliskan, mengantarmu pada salah satu ruang hidupku. Semoga abadi, tanpa kepergian lagi. Rahmad Arisandi | 01/03/2018

Catatan Sang Maret | Sahabat

Ada kalanya kita mengalami fase melelahkan dari proses jatuh dan bangun. Rasanya perasaan kacau sekali, pikiran kelu, dan semangat benar-benar terjun bebas. Jatuh dalam jelaga tanpa ampun. Penat, penuh sesak. Hilang kendali. Ingin bebas namun terjebak. Ingin pergi namun tercegah. Sahabat menjadi salah satu destinasi untuk menetralisir lelah. Sebab, mereka satu di antara beribu manusia yang perduli dengan jatuhnya kita. Ketidakmampuannya diri, membuat kita membutuhkan orang lain untuk sekadar berbagi. Sahabat menjabat ketika kita membutuhkan pegangan. Sahabat merangkul ketika kita membutuhkan dukungan. Sahabat menegur ketika kita salah. Mereka ada saat kita butuh dan membutuhkan. Mereka memberi rasa hangat dalam setiap pembicaraan. Jangan pernah merasa sendiri, jangan pernah merasa kesepian. Sebab aku siap membantu menopang setiap penatmu. Silahkan. Menangislah jika ingin menangis, kecewa jika memang kau sedang kecewa. Bersandarlah di pundakku, aku akan menjadi sahabat yang akan sela

Catatan Sang Maret | Duka

Apa bila kau temukan duka dalam denting hidupmu, maka satu-satunya jalan menuju kemenangan adalah ikhlas.  Sebab, nestapa dalam setiap duka, memiliki pintu-pintu menuju bahagia. Sabar. Sabar. Karena duka tak selamanya menetap, ia juga memiliki kadaluwarsa. Memang tidak mudah, memang tidak akan enak menjalaninya. Apa lagi dengan perasaan hati yang kacau. Apa lagi kita harus melewati hal-hal yang tidak kita inginkan. Jelas tidak mudah. Dengan pikiran kelu, jelas akan sulit. Duka mendewasakan kita. Duka mengajarkan bangkit lagi dan lagi. Duka mengajarkan hati untuk lebih bersabar. Duka mengajarkan perasaan lebih kuat. Ikhlaslah, sabarlah. Hal-hal yang menyulitkan pikiran, hal-hal yang menyayat perasaan. Insya Allah akan terlewati. Semoga berujung pada bahagia. Semoga berujung pada senyum merekah. Hari berduka akan berlalu,  cobaan berat akan berganti. Rahmad Arisandi | 01/03/2018

Semacam Catatan || Dear Diriku

Dear Diriku Terimakasih telah mau ku ajak tersesat dalam ingar-bingar dunia ini. Terimakasih terlah mau ku ajak berjuang meraih mimpiku. Aku minta maaf karena sering mengabaikanmu, tidak terlalu memperhatikan kesehatanmu. Kadang, kau sering ku paksa begadang karena suatu pekerjaan. Maafkan aku diriku, karena aku terus-terusan memaksamu untuk menuruti keinginanku. Maafkan aku yang terlampau egois dan kerapkali sering pesimis terhadapmu. Aku yang selalu abai kalau sudah membahas tentang istirahat, sering sekali kadang terasa begitu penat. Aku janji, akan kita tuai bersama bahagia, untuk dirimu sang aku. Aku akan lebih baik lagi memperlakukamu diriku. Aku akan lebih perhatian untuk menjaga kesehatanmu. Pola makan, pola tidur, dan juga perasaanmu akan lebih aku perhatikan. Mari kita tuai bahagia, melalui hal-hal kecil yang kita lakukan. Rahmad Arisandi | 12/02/2018

Semacam Catatan || Patah Hati Terancana

Setidaknya kau tau rasanya kecewa itu seperti apa. Patah hati ada untuk kita nikmati, bukan untuk di ratapi dengan fase yang berkepanjangan. Tangis yang membilur di kelopak matamu, perih yang menyesak di dadamu, urailah dengan kehangatan senja dan satu buah teh manis hangat. Karena mungkin kopi terlalu pahit untuk di nikmati. Patah hati adalah resiko jatuh cinta. Dan luka akan ada di setiap denting bahagia. Patah hati dan jatuh cinta adalah dua hal yang tidak bisa di pisahkan dari kehidupan manusia. Selama nafas, selama hati masih mempu berdebar, dan jantung masih berirama, dua hal itu akan tetap terus bergantian memenuhi koridor kehidupan manusia. Memasuki ruang-ruang sempit dalam perasaan, sebagian ada yang menetap lama, sebagian pergi secara suka rela. Syukuri semua perih yang terasa. Akan ada hikmah di balik duka dan kecewa. Hati yang patah akan tumbuh kembali, harapan yang musnah akan terbangun lagi. Selama hati mampu untuk jatuh cinta kembali setelah patah hati, semua akan berj

Semacam Catatan || Surat Untuk Mantan

Aku pernah menyerahkan seluruh perasaan dan mimpiku kepadamu. Aku pernah sekuat tenaga memperjuangkanmu dengan sepenuh hati dan usaha. Namun. Ahh, semua berujung pada luka yang teramat sangat, kau menusukku dengan penghianatan yang begitu mendalam. Kini tak lagi ada rasa dalam dada, untukmu cintaku telah musnah. Dulu, kau hancurkanku sehancur-hancurnya. Menyayat perasaan tanpa ampun. Menenggelamkan diriku sedalam-dalamnya, hingga aku hampir tak mampu berdiri dan bermimpi. Tapi, lambat namun pasti. Hari-hari terus berjalan, perlahan perasaanku mulai utuh kembali. Tanpa aku sadari, alam semesta membuat diriku berproses dan terus berproses menjadi lebih baik. Rekan seperjuangan, orang-orang yang tersayang, membantuku secara suka rela. Hingga membuat diriku benar-benar kembali seperti semula. Dan kini aku sudah menikmati, prihal aku yang  tak lagi menyandang gelar: kekasihmu. Sebab hati sudah relakan, kau yang pergi meninggalkan. Surat ini aku tulis setelah proses panjang melupakanmu

Daily Journal || Yogyakarta

Desingan kereta mulai mengecil, tatkala kupandangi gerimis dari jendala kereta yang mulai memeluk kota. Kota ini. Saat langkahku tepat di depan stasiun, secara sekilas mungkin ini tampak seperti kota-kota pada umumnnya. Namun, setelah melangkah lebih jauh ke jalan malioboro, ku pandangi lamat-lamat kembali kota ini. Beberapa remaja dan mahasiswa yang sedang berpacaran. Walau hanya duduk dan memandangi kota, di temani secangkir kopi dan secarik senja. Aku rasa itu sudah sangat membuat mereka bahagia. Beberapa keluarga kecil, dengan buah hati mereka yang sedang imut-imutnya. Ada yang sedang belajar berjalan, ada yang sudah mulai lincah berlari kesana kemari. Ada yang baru bisa menunjuk-nunjuk dan bilang “Mamah,, paappah”. Duhh, indahnya. Ada juga sepasang orangtua yang sudah berada di usia senja. Namun masih betah berkunjung dan menikmati langit sore dan bisingnya taman yang ceria.  Ramai tapi tidak terasa sesak. Begitulah kesan pertama saat aku untuk pertama kali menyusuri k

Daily Journal || Sang Masa Lalu

Ada bagian dari diriku yang turut hilang ketika kau sudah tak lagi berada di sisiku. Di bagian lain ada bagian dari diriku yang turut lega juga, ketika kau memilih untuk pergi. Kau, yang dulu. Dulu sekali. Orang yang paling aku utamakan. Ternyata tidak lebih dari seorang yang hanya hadir hanya untuk mengukir kenangan. Kau tercipta untuk membuatku belajar. Belajar merelakan, bahwa tidak semua yang membuat nyaman diri, bisa menetap hingga ujung hari. Manis. Kisah manis bersamamu tak akan ku lupakan. Luka? Luka yang kau beri akan tetap ku ingat sampai suatu saat nanti. Bukan tak ingin merelakanmu, tapi justru aku sudah belajar menjadi dewasa. Dewasa dalam menyikapi setiap kejadian demi kejadian yang terus hadir di hidupku. Sesakit apapun, akan ku terima dengan lapang dada. Kenangan indah. Biarlah itu menjadi bumbu penyedap untuk menyeimbanngkan rasa sakit. Aku juga tidak akan berlarut dalam rasa bahagia. Aku akan siap siaga jika tiba-tiba hal buruk menimpa. Terimakasih. Akhir tahun ini

Daily Journal || Singgah

Singgah Banyak hal di dunia ini yang datang hanya untuk singgah. Ada yang datang hanya untuk menebar resah. Ada yang datang untuk melukis luka. Ada yang datang menuliskan bahagia. Dan ada yang datang hanya sebatas sapa. Singgah. Ada banyak hal di dunia ini yang tidak kita ketahui. Bahkan rasa yang hati sendiri rasakan saja terkadang bisa kita salah artikan. Singgah ada untuk menjadi pembatas antara menetap dan menitip. Dua kata yang memiliki arti yang sangat berbeda. Sangat jauh berbeda. Jika menitip hanyalah hal sederhana yang bersifat sementara, lain halnya dengan menetap. Menetap adalah prihal berkomitmen. Berkomitmen untuk menetap. Tentu sebuah komitmen butuh alasan. Nah, sinilah cinta berperan penting Cinta menjadi alasan orang untuk menetap. Bukan hanya sekadar menitip, lalu jika sudah bosan bisa pergi kapan saja. Ini tentang cinta yang sesunggunya. Tentang cinta yang akan menetap dengan jangka waktu yang lama. Dan karena cinta, sebuah komitmen tercipta. Dan lahirlah be

Daily Journal || Rasa Sakit

Kenangan Waktu yang terus berjalan, semua hal yang akan menjadi kenangan setiap detiknya. Otak manusia akan menyimpan kenangan itu tanpa di minta. Mungkin kalau bisa request , setiap orang tidak mau menyimpan kenangan yang menyakitkan itu. Tapi itu tidak akan bisa, sebab sistem kerja otak itu sudah diatur oleh sang pencipta, manusia tidak akan bisa merubah system itu. Siapapun pasti akan merasakan apa yang di sebut hal manyakitkan itu. Karena ini masuk kedalam konsep keseimbangan yang berlaku di dunia ini. Seperti halnya siang dan malam, langit dan bumi, api dan air, dan masih banyak lagi. Di samping itu,  Menurutku Tuhan sengaja turunkan rasa sakit pada manusia agar bisa belajar untuk memperbaiki diri, lagi dan lagi. Kenapa melalui rasa sakit? Sebab manusia itu punya sifat yang menyebalkan. Maunya menang sendiri. Udah dapat yang di inginkan, masih saja ingin mendapatkan hal-hal lain yang di inginkan. “Ngelunjak” kalau dalam bahasa gampangnya. Nah itulah kenapa Tuhan mengirim r

Daily Journal || Bingung

Bingung adalah perkara sulit. Mempertimbangkan berbagai pilihan untuk memilih satu pilihan. Kadang, beberapa orang menentukan pilihan secara tergesa-gesa. Tidak mempertimbangkan secara matang apa resiko dari pilihan itu. Penyesalan akan datang di belakang. Resiko juga akan di tanggung di belakang. Tapi pilihan tidak akan pernah bisa kau hindarkan. Setiap fase di dalam hidup, pasti kita akan di hadapkan dengan berbagai pilihan. Sekali lagi. Bingung dalam menentukan pilihan adalah faktor utama kita terjerumus sendiri dengan pilihan kita. Optimis saja dengan pilihanmu. Jangan ragu-ragu dalam memilih. Pertimbangan itu memang penting, namun jangan terlalu membuat suasana hati genting. Asal kau yakin dan percaya dan memegang teguh pilihanmu. Aku yakin kau tidak akan menyesal. . Penyesalan adalah bentuk lain dari keterburuan. Jangan terburu-burulah. Santai saja. Namun juga serius. Jangan sia-siakan waktu, itu kuncinya. Optimis dan yakin itu jalan keluarnya. . . udah yaa, semoga membantu

Daily Journal || Ini Rindu

-Ini Rindu Kau tau, rindu itu keras kepala. Padahal aku sudah berusaha untuk membuat dia tidak datang. Namun aku tidak mampu untuk mencegahnya untuk tidak datang. Dan celakanya, aku tidak bisa membuatnya pergi. Jujur, aku sedikit kesal. Kau tau kenapa? Sebab rindu selalu saja memecah setiap konsentrasiku. Aku selalu di ganggu dengan keberadaannya yang suka datang sesukanya. Tapi aku senang sih, sebab dari rindu aku belajar untuk menjadi manusia yang berkomitmen. Oke, kita anggap ini adil ya. Ada lagi. Rindu itu, aduh... Kenapa sih setiap waktu selalu bertambah, kan aku jadi agak sedikit berat membawanya. Eh iya, pernah denger nggak kalau rindu itu bisa menjadi penyebab utama terjadinya masalah. Kau tau hubungan jarak jauh atau alias LDR? Mereka yang sedang LDR’an akan susah sekali menjalani hubungan jika tidak bisa saling berkomitmen. Kau tau kenapa? Ya sebab, jika komitmen mereka tidak kuat, maka akan terjadi selisih paham yang sangat hebat nantinya. Kita buat skenarionya gi

Daily Journal || Bertahan atau Pulang (Ketika Hati Nurani di Uji)

Setelah ini mau kemana? Kuliah atau kerja? Kuliah saja. Kerja saja dulu. Cari pengalaman saja dulu. Merantau saja. Kuliah saja, kan udah di terima. Pertanyaan dan pernyaatan macam itu pernah berseliweran di telingaku, bahkan hingga sekarang. Itulah akhirnya yang membuat aku jadi penuh keraguan. Iyaa hingga kini juga masih. Aku juga manusia, telingaku Alhamdulillah masih dapat mendengar dengan baik. Bagaimana aku mau mengabaikan pertanyaan atau pernyataan orang lain, jika pertanyaan it uterus-terusan di senandungkan. Sumpah, rasanya terus di kelilingi dengan hal macam itu tidak enak sama sekali. Aku bingung harus bersikap sepeti apa, aku bahkan tidak bisa menjadi diriku sendiri. Aku seperti kehilangan kendali atas pikiranku. Pikiranku membawaku pada dimensi-dimensi yang tidak aku sukai. Sangat tidak aku sukai. Beberapa waktu lalu, aku sempat tenang sebentar. Namun, semakin kesini, aku menemukan lagi titik keraguan. Apa  yang sebanarnya aku inginkan? Benarkah ini Cuma ambisiku

Daily Journal || Mengenang Tapa Mendambakan

Hari-hari pilu sudah kau lalui, masa-masa sulit telah kau lewati. Sekarang saatnya kau berdiri lagi, menatap masa depan, mengakhiri sebuah kepatah hatian. Tak apa jika masih ada dia di ingatan. Jangan benci, kenang saja dengan penuh lapang dada. Karena setiap kehilangan akan selalu meninggalkan jejak. Jadikanlah pelajaran baru untuk kembali berpijak. . . Sesekali, mengenang tak apa. Namun, jangan sampai kembali mendamba. Jelas, kalian sudah berbeda. Kalian bukan lagi dua hal yang dapat di satu seperti kala itu. Kau dengan jalanmu. Dia dengan jalannya. . . Jika alam mempertemukan kalian kembali, bisa jadi itu hanya sebuah konspirasi. Kalian hanya di pertemukan sebatas teman  tanpa harus kembali menjalani hubungan percintaan. Mengenang tanpa mendambakan. Rindu tanpa menginginkan. Tidak apa seperti itu. Nikmati saja apa yang di suguhkan kenangan kepadamu.

Daily Journal || Masa Lalu

Kadang aneh saja. Ketika kata-kata motivasi yang kita buat untuk memberi semangat orang lain sangat berguna. Namun, kenapa terkadang itu tidak berlaku untuk kita. Kata-kata itu seakan tidak berefek apa-apa. Padahal, kejadian yang di alami sama. Aneh, aneh sekali. . . Saat kita galau, atau sedang dalam keadaan kacau. Kita sangat butuh orang lain. Walau sekadar teman untuk mendengarkan kita berbicara. Tapi, beberapa teman sengat menyebalkan. Ketika kita sedang dalam keadaan berduka setelah habis terluka, malah mereka seenaknya menghakimi kita. Kadang berkata “makanya, jangan pacaran sama dia” atau “playboy di pacarin”. . . Pada hakikatnya, setiap orang yang sedang di mabuk asmara hampir lupa segalanya. Yang jelas kalau sudah ada di dekat orang yang kita cintai kita hanya punya satu kata 'nyaman'. Kita tidak perduli dia itu playboy atau sering gonta-ganti pasangan. Cinta tidak bisa di tebak akan berlabuh kemana. . . Pada dasarnya, semua orang yang sedang patah hati memiliki

Daily Journa || Cinta

Sejauh apapun jarak, seberapa kalipun terpisah, seberapun pernah saling membenci. Jika dua pasang manusia di takdirkan untuk bersama, maka tidak ada sesiapapun yang bisa memisahkan. Takdir akan membawa mereka pada tempat berlabuh, tempat dimana mereka akan di pertemukan lalu di ikat dan tak akan pernah lagi di pisahkan. Cinta itu bersifat mengikat, lalu memberi sayap. Kemudian membawa terbang setinggi - tingginya. Jika yang sekarang membawamu terbang bukan jodohmu, maka suatu hari kamu akan di jatuhkan tanpa ampun ketika dia telah menemukan pasangan sejatinya. Aku tahu kenapa jodoh tidak selalu datang saat cinta pertama. Karena, kita harus jatuh, bangun, terbang lagi, jatuh lagi, bangun, tebang. Sampai akhirnya menemukan rumah yang nyaman untuk menetap. Kesalahan di berikan bukan untuk membuat kita menyerah. Namun kesalahan di berikan agar kita terus belajar memperbaiki. Sebuah hubungan, akan sangat tidak ada nyawanya jika terus di isi dengan keharmonisan. Kadang perlulah ada sedik

Daily Journal || Tentang Aku

-Aku Namaku Rahmad Arisandi, tahun ini jika di beri umur panjang (Amin), 09 April mendatang aku berumur 19 tahun. Di usia segitu aku seharusnya sudah harus benar-banar bisa fokus dengan masa depanku. Kurangi bermain dan menyia-nyiakan kesempatan. Jujur aku memang tipe orang yang suka berangan tinggi, tapi kurang dalam hal menindak lanjuti. Aku selalu mengeluh dengan sedikit hambatan, padahal jika aku mau serius pasti aku akan segera mendapatkan. Aku kecewa dengan diriku sendiri, aku kecewa lantaran masih saja terpengaruh dengan hal-hal yang tidak pasti. Masih terpengaruh oleh ha-hal yang hanya akan membuat diriku jatuh dalam kesia-siaan. Aku beruntung sekali dipertemmukan oleh orang-orang yang mempunya semangan tinggi. Kadang aku suka iri sekali dengan mereka. Mereka yang sibuk saja, masih tetap bisa berkarya. Tapi aku, yang kesehariannya tidak sibuk-sibuk amat malah hanya banyak diam dan berkunjung kesana kemari di sosial media atau alias nyampah. Kenapa aku malas begini? Ak

Daily Journal || Jadilah Dirimu yang Orisinil

Masa bermain-main kini sudah berada pada level tinggi, jadi aku harus sudah siap dengan segala kesibukan-kesibukan yang akan terus menanti. Persis sekali, hidup ini seperti bermain game . Ketika kita tidak siap untuk menghadapi apa yang ada di depan, maka kegagalan yang akan kita dapatkan. Lagi-lagi Game Over yang harus kita rasakan jika kita masih terus berkutat pada rasa malas. Hidup memang tidak perlu terlalu serius, namun kita harus terus berjalan, hidup harus terus berlanjut. Supaya kita, setidaknya bisa menyeimbangkan diri dengan beberapa teman. Jadi mulai sekarang, fokus dan jalanilah apa yang menjadi prioritasmu. Jangan terus sibuk dengan gatgetmu, jangan terus sibuk bermain-main kesana-kemari tanpa tujuan. Lakukanlah kegiatan yang berguna, agar kelak kamu tidak merasa sia-sia hidup di dunia. Jika kelak kamu menemui kegagalan dan harus memulai kembali dari level pertama, jangan putus asa. Memang tidak menyenangkan, namun dari situlah kita belajar, bahwa untuk menjadi sese

Daily Journall || Tumbuh Dari Rasa Sakit

Sudah sebatas mana kesabaran membawamu? Sebatas mana luka mempu menembus rasa sabarmu. Dangkal kah? dalam kah? Aku harap hanya goresan saja. Kalau bisa, kamu tetap harus merasa sabar, meski peristiwa itu sebenarnya begitu memiukan. Sakit hati boleh saja, namun jangan sampai berlarut-larut. Jangan sampai peristiwa memilukan itu membuat dirimu terluka dalam. Jangan sampai merajam dan merusak sel-sel kebaikanmu. Aku harap aura positif tetap dalam pikiranmu. Jangan pernah salahkan siapa-siapa prihal luka. Segala apa yang telah di putuskan sebelumnya, pastilah memiliki dampak. Baik buruk maupun baik, pasti aka nada. Jadi, jika dulu apa yang kamu anggap baik, apa yang kamu anggap terbaik. Lalu kini membuatmu sakit, maka salah satu cara agar kamu dapat terhindar dari rasa sakit hati yang dalam, cobalah untuk mengikhlaskan. Cobalah untuk berusaha tegar dan sabar. Rasa sabar akan menguatkanmu lebih dari apapun. Doa, dan panjatan rasa syukur padaNya akan membuatmu lebih lega. Rasa saki

Daily Journal || Trip To Bromo

Last month, my friends and I went to bromo. Trip to bromo mountain was the first time to me. Our trip began from pare with bagong bus. Our trip took 3 hours. We arrived to landung sari terminal at eleven o’clock in the morning. Than, we went to Malang Town Square with public transportation. There, we waited Mr gun. Before we continued the trip to tumpang, we had eaten luch in foodstall around Malang Town Square. We continued the trip to tumpang with Go Car. We arrived to Tumpang at three o’clock afternoon. During at Tumpang, we stayed in Miss lia’s house. After arrived in Miss Lia’s house, we took a rest and took a bath. The Water is cold because here the highland. After we prepared for trip to bromo, At eight o’clock night we must slept because at midnight we would by picked up by Jeep to bromo. That night, my friends and I felt excited. Trip to bromo mountain it took time for 3 hours. We arrived to second climbing camp at a half past four. Temperature in here around 18-15°